Fourtwnty adalah contoh yang sempurna. berdomisili di jakarta, yang beranggotakan Ari, Nuwi dan Roots telah memanjakan pendengarnya dengan nada-nada santai dan nyaman didengar di seluruh indonesia. Mereka adalah musisi multi-instrumentalis yang mendedikasikan dirinya untuk menyebarkan pesan toleransi melalui musik dan konsep yang matang.
Keinginan mereka menciptakan kembali sudut pandang positif di dunia musik telah membuat mereka menciptakan suatu karya yang segar. Hal ini direalisasikan melalui mini album Fourtwnty yang bertajuk “Setengah Dulu”. Dirilis secara independen pada tanggal 5 desember 2014 dalam acara JakCloth Year End Sale, dan saat ini sudah dapat di dengarkan di situs www.souncloud.com/fourtwntymusic. “Setengah Dulu hanyalah permulaan untuk menyebarkan pesan, ini adalah proyek pertama kami, dan saya yakin kalian suka”, ujar sang vokalis Ari LEsmana.
Fana Merah Jambu
Fourtwnty Lyrics
Jump to: Overall Meaning ↴ Line by Line Meaning ↴
Fana merah jambu, ku berdua
Momen-momen tak palsu
Air tuhan turun, aromamu
Tersalurkan aliran syaraf buntu
Martin tua media pembuka
Berdansa sore hariku
Sejiwa alam dan duniamu
Melebur sifat kakuku
Hal bodoh jadi lucu
Obrolan tak perlu kala itu
Oh tersalurkan aliran syaraf buntu
Martin tua media pembuka
Berdansa sore hariku
Sejiwa alam dan duniamu
Melebur sifat kakuku
Rasanya tak cukup waktu
Terlalu cepat berlalu
Soreku nyaman denganmu
Menarilah, menarilah
Menarilah denganku
Genggam tangan cokelatku
Berputar-putar denganku
Menarilah denganku
Menarilah, menarilah
Tersalurkan aliran syaraf buntu
Martin tua media pembuka
Tersalurkan aliran syaraf buntu
Martin tua media pembuka
Media pembuka
Berdansa sore hariku
Sejiwa alam dan duniamu
Melebur sifat kakuku
Rasanya tak cukup waktu
Terlalu cepat berlalu
Soreku nyaman denganmu
Oh Menarilah, menarilah
Oh Menarilah denganku
Genggam tangan cokelatku
Berputar - putar denganku
Menarilah denganku
Menarilah
"Di depan teras rumah Fana merah jambu, ku berdua" in English means "In front of the terrace of the house, a red/pink hibiscus is with me" which can be interpreted as the singer enjoying a peaceful moment alone in nature with a hibiscus flower. The phrase "momen-momen tak palsu" translates to "moments that are not fake", further emphasizing the genuine and authentic nature of the experience being described. The following line "air Tuhan turun, aromamu" means "God's water (rain) falls, your aroma", which could mean that the rain intensifies the scent of the hibiscus and everything around, including the singer.
The lyrics continue to describe dancing together with the hibiscus and feeling their soul merge with the world around them. The line "tersalurkan aliran syaraf buntu Martin tua media pembuka" can be translated as "pinched nerves are released by the opening media of old Martin", which suggests that the singer is feeling a sense of release and relaxation through the dance and connection with nature. The last stanza repeats the call to dance together and enjoy the moment, with the added emphasis of not having enough time to fully savor the experience.
Line by Line Meaning
Di depan teras rumah
In front of the porch of a house
Fana merah jambu, ku berdua
Pink blossoms, just the two of us
Momen-momen tak palsu
Authentic moments
Air tuhan turun, aromamu
Divine water falling, your aroma
Tersalurkan aliran syaraf buntu
Blocked nerves flowing free
Martin tua media pembuka
Martin, the old communicator
Berdansa sore hariku
Dancing on my afternoon
Sejiwa alam dan duniamu
In sync with nature and your world
Melebur sifat kakuku
My reserved character dissolving
Hal bodoh jadi lucu
Silly things become funny
Obrolan tak perlu kala itu
Unnecessary talks at that moment
Oh tersalurkan aliran syaraf buntu
Oh, the blocked nerves are flowing free
Berdansa sore hariku
Dancing on my afternoon
Sejiwa alam dan duniamu
In sync with nature and your world
Melebur sifat kakuku
My reserved character dissolving
Rasanya tak cukup waktu
Feels like not enough time
Terlalu cepat berlalu
Passing too quickly
Soreku nyaman denganmu
My afternoon comfortable with you
Menarilah, menarilah
Dance, dance
Menarilah denganku
Dance with me
Genggam tangan cokelatku
Hold my chocolate-colored hand
Berputar-putar denganku
Spin round with me
Tersalurkan aliran syaraf buntu
Blocked nerves flowing free
Martin tua media pembuka
Martin, the old communicator
Tersalurkan aliran syaraf buntu
Blocked nerves flowing free
Martin tua media pembuka
Martin, the old communicator
Media pembuka
Opening media
Oh Menarilah, menarilah
Oh, dance, dance
Oh Menarilah denganku
Oh, dance with me
Genggam tangan cokelatku
Hold my chocolate-colored hand
Berputar - putar denganku
Spin round with me
Menarilah denganku
Dance with me
Menarilah
Dance
Lyrics © Universal Music Publishing Group
Written by: ARI LESMANA, ASEP NUROHMAN, ROBY SATRIA
Lyrics Licensed & Provided by LyricFind