The advancement of the digital world, Ardhito used to upload music that he created since 2013, when he was still studying at JMC Academy, Australia, Film Department. First appearing on YouTube, he covered AJ Rafael's songs like She Was Mine. A year later after graduating from college, precisely in 2014, he began to be known by many people. He also created songs to be recorded into videos. His first song was titled I Placed My Heart, then followed by the song What Do You Feel About Me. The second song became one of the most watched songs. Before YouTube, he also had time to use other digital channels such as Soundcloud and MySpace. However, right now he is focused on YouTube, "because YouTube is the platform most often used to play / search for new music".
Wijayakusuma
Ardhito Pramono Lyrics
Jump to: Overall Meaning ↴ Line by Line Meaning ↴
Pasrah gelap tiba
Tertunduk, termenung
Terkulai, terlunta
Cemas akan guna
Musnah asa
Hampa relung sukma
Dari seb'rang sana
Hanyutkan
'ku untuk terbiasa sama
Tiada puja
Bangga pun tak jua
Larut tenggelam kala
senantiasa
Meneropong hingga
Tak berkaca
Di cermin yang ada
Enggan percaya bahwa
bayang nyata
Mustika
Karunia luhur bertakhta
Ingkar dan terlupa
Segala nuansa
ragam-rupa
saga-darma
hijau-biru terbentang rata
Citra pesona
tak dianggap ada
Berpaling dari indahnya pusaka
aksara
Tak tergoda gita irama
Wijayakusuma
bersemi mekarlah
Beri kami
nyawa lagi
Dwipa pertiwi nan tercinta
Sang pinuja atma, rasa, raga
Ngenggoni welas asih
Oh Maitreya, ndika kang anggayuh kawijayan
Wit buka dumugi akhir
Nuduhke kasaenan tumrap jagad
Hasrat, rasa dan cipta
karsa karya
memberkati
nusantaraku Indonesia
Sira tan bisa amupus karsa
Menika sifat lan kinodrating janma
The lyrics to Ardhito Pramono's "Wijayakusuma" paint a vivid picture of introspection and contemplation in the face of darkness and uncertainty. The song opens with a scene of the evening approaching swiftly, bringing with it a sense of surrender to the unknown. The singer is depicted as being lost in thought, overwhelmed and vulnerable, grappling with a sense of anxiety and unease about the future.
As the lyrics progress, a theme of shattered hope and emptiness in the soul emerges, symbolized by the metaphor of a storm raging from a distance and sweeping the singer away, leaving them adrift and struggling to adapt. There is a feeling of despair and resignation, with no sense of reverence or pride holding ground, as the singer seems to be drowning in a continuous cycle of reflection and uncertainty.
The verses delve deeper into a state of denial and forgetfulness, where the richness and diversity of experiences and emotions are disregarded and overlooked. The vibrant tapestry of life's nuances and colors is spread out before the singer, yet they choose to turn away from the beauty and significance of the legacy and wisdom passed down through generations, ignoring the allure of melody and rhythm that holds a mystical and regal presence.
The chorus of "Wijayakusuma" introduces a shift in tone, as the blooming of the triumphant flower signifies a renewal and revitalization of the spirit. The plea for the gift of life and a connection to the beloved homeland underscores a search for meaning and purpose, guided by a sense of devotion to the soul, feelings, and physical being. The invocation of Maitreya and the pursuit of spiritual enlightenment allude to a yearning for harmony and fulfillment, pointing towards a collective blessing and celebration of Indonesia as a cherished homeland.
In the final verses, there is a recognition of the power of desires, emotions, and creativity in shaping destinies and bestowing blessings, emphasizing the essence of unity and cultural pride. The acknowledgment of the inherent nature and eternal journey of the soul and the transient nature of existence brings the song to a contemplative and philosophical conclusion, underscoring the complexity and depth of human experiences and aspirations. Ultimately, the lyrics of "Wijayakusuma" evoke a sense of longing, resilience, and spiritual seeking amidst the challenges and uncertainties of life.
Line by Line Meaning
Laju senja
The swift arrival of dusk
Pasrah gelap tiba
Resigning oneself to the encroaching darkness
Tertunduk, termenung
Bowing one's head in contemplative silence
Terkulai, terlunta
Slumping, aimlessly wandering
Cemas akan guna
Worried about purpose and utility
Musnah asa
Hope has been destroyed
Hampa relung sukma
The void of the soul's recesses
Hempasan badai
The battering of storms
Dari seb'rang sana
From the other side
Hanyutkan
Floats me away
'ku untuk terbiasa sama
To become accustomed to it all
Tiada puja
There are no praises
Bangga pun tak jua
Nor is there any pride
Larut tenggelam kala
Submerged in the time's flow
senantiasa
Always in a state of being
Meneropong hingga
Peering into the distance
Tak berkaca
Not reflecting
Di cermin yang ada
In the mirrors that exist
Enggan percaya bahwa
Reluctant to believe that
bayang nyata
the reflection is real
Mustika
A precious gem
Karunia luhur bertakhta
A noble gift that reigns
Ingkar dan terlupa
In denial and forgotten
Segala nuansa
All nuances
ragam-rupa
Various forms and shapes
saga-darma
The narratives of duty
hijau-biru terbentang rata
Green and blue spread evenly
Citra pesona
The image of charm
tak dianggap ada
Not considered to exist
Berpaling dari indahnya pusaka
Turning away from the beauty of heritage
aksara
Writings and letters
Tak tergoda gita irama
Unmoved by the charm of melody
Wijayakusuma
The Wijayakusuma flower
bersemi mekarlah
Blossoms and flourishes
Beri kami
Grant us
nyawa lagi
Another breath of life
Dwipa pertiwi nan tercinta
The beloved archipelago of our homeland
Sang pinuja atma, rasa, raga
The one who worships the spirit, feelings, and body
Ngenggoni welas asih
Embracing compassion
Oh Maitreya, ndika kang anggayuh kawijayan
Oh Maitreya, you who achieves victory
Wit buka dumugi akhir
The tree that opens until the end
Nuduhke kasaenan tumrap jagad
Pointing to the beauty of the world
Hasrat, rasa dan cipta
Desires, feelings, and creations
karsa karya
The will to create
memberkati
Blessing
nusantaraku Indonesia
My archipelago, Indonesia
Sira tan bisa amupus karsa
You cannot extinguish the will
Menika sifat lan kinodrating janma
This is the nature and essence of humanity
Lyrics © O/B/O APRA AMCOS
Written by: Ardhito Pramono, Narpati Awangga, Gusti I.R
Lyrics Licensed & Provided by LyricFind
@penicandrarini
Bersyukur dan berbangga menjadi bagian dari karya indah untuk negeri ini bersama para pendekar bunyi yang senantiasa setia berada diantara keluhuran budaya Indonesia yang terus membara di jiwa jiwa kami.
Thanks to : mas @Ardhito Pramono & Team
Semangat selalu mas!! Teruslah bergerak.
Semoga sukses yang berkah senantiasa menyertai setiap langkah indah ini. Aamiin Aamiin Aamiin YRA
Salam hormat saya
Peni
@setyoadinugroho1892
REKOMENDASI LAGU INDONESIA '30s
- Terang Boelan (Saiful Bahri)
- O Sarinah (Ismail Marzuki)
- Aturlah Penghidupanmu (S. Abdullah)
REKOMENDASI LAGU INDONESIA '40s
- Bengawan Solo (Gesang)
- Nyiur Hijau (Maladi)
- Di Bawah Sinar Bulan Purnama (M. Sujudi)
- Indonesia Pusaka (Ismail Marzuki)
- Rayuan Pulau Kelapa (Ismail Marzuki)
- Gugur Bunga (Ismail Marzuki)
- Sepasang Mata Bola (Ismail Marzuki)
REKOMENDASI LAGU INDONESIA '50s
- Sabda Alam (Ismail Marzuki)
- Payung Fantasi (Ismail Marzuki & Bing Slamet)
- Juwita Malam (Ismail Marzuki & Sam Saimun)
- Nurlela (Bing Slamet)
- Rindu Lukisan (Sam Saimun)
- Si Gembala Sapi (Norma Sanger)
- Boneka dari India (Ellya Khadam)
REKOMENDASI LAGU INDONESIA '60s
- Angin Malam (Broery Pesolima)
- Nonton Bioskop (Bing Slamet)
- Di Wajahmu Ku Lihat Bulan (Sam Saimun)
- Semalam di Cianjur (Alfian Harahap)
- Senja di Kaimana (Alfian Harahap)
- Keagungan Tuhan (Ida Laila)
- Di Keheningan Malam (Anna Mathovani)
- Kupu-Kupu Malam (Titiek Puspa)
- Tiga Malam (Lilis Suryani)
- Oentoek Paduka Jang Mulia Presiden Soekarno (Lilis Suryani)
- Gang Kelinci (Lilis Suryani)
- Sepanjang Jalan Kenangan (Tetty Kadi)
- Teringat Selalu (Tetty Kadi)
- Teluk Bayur (Ernie Djohan)
- Kau Selalu di Hatiku (Ernie Djohan)
- Senja di Batas Kota (Ernie Djohan)
- Mutiara yang Hilang (Ernie Djohan)
- Manis dan Sayang (Koes Plus)
- Mari Mari (Dara Puspita)
- Surabaya (Dara Puspita)
REKOMENDASI LAGU INDONESIA '70s
- Mimpi Sedih (Tetty Kadi)
- Tanpamu (Tetty Kadi)
- Jatuh Cinta (Emilia Contessa)
- Hatimu Hatiku (Titiek Sandhora ft. Muchsin Alatas)
- Dunia Belum Kiamat (Titiek Sandhora ft. Muchsin Alatas)
- Ke Binaria (Titiek Sandhora ft. Muchsin Alatas)
- Si Jago Mogok (Titiek Sandhora)
- Kopral Djono (Henny Purwonegoro)
- Hatiku Tertusuk Duri (Rafika Duri)
- Widuri (Bob Tutopoly)
- Symphony yang Indah (Bob Tutopoly)
- Pergi Untuk Kembali (Melky Goeslaw)
- Nuansa Bening (Keenan Nasution)
- Indonesia Jaya (Chaken Matulatuwa)
- Semua Bisa Bilang (Margie Segers)
- Kau Ku Sayang (The Rollies)
- Dansa Yo Dansa (The Rollies)
- Hujan Gerimis (Benyamin Sueb)
- Kompor Meleduk (Benyamin Sueb)
- Sang Bango (Benyamin Sueb)
- Ondel-Ondel (Benyamin Sueb)
- Begadang (Rhoma Irama)
- Judi (Rhoma Irama)
- Jangkrik Genggong (Waldjinah)
- Walang Kekek (Waldjinah)
- Tuhan (Bimbo)
REKOMENDASI LAGU INDONESIA '80s
Semua lagu bergaya city pop dan fusion jazz:
- Semurni Kasih (Dian Pramana Poetra)
- Kau Seputih Melati (Dian Pramana Poetra)
- Biru (Dian Pramana Poetra)
- Melati di Atas Bukit (Dian Pramana Poetra)
- Ku Sabar Menanti (Dian Pramana Poetra)
- Masih Ada (Dian Pramana Poetra & Deddy Dhukun)
- Sakura (Fariz RM)
- Barcelona (Fariz RM)
- Selangkah ke Seberang (Fariz RM)
- Nada Kasih (Fariz RM ft. Neno Warisman)
- Kekagumanku (Candra Darusman)
- Kau (Candra Darusman)
- Perkenalan Perdana (Candra Darusman)
- Geneva (Candra Darusman)
- Surya Gemilang (Guruh Soekarnoputra)
- Lenggang Puspita (Guruh Soekarnoputra)
- Tanda-Tanda (Mus Mujiono)
- Jumpa Pertama (Mus Mujiono)
- Arti Kehidupan (Mus Mujiono)
- Esok Kan Masih Ada (Utha Likumahuwa)
- Sesaat Kau Hadir (Utha Likumahuwa)
- Tersiksa Lagi (Utha Likumahuwa)
- Aku Tetap Cinta (Utha Likumahuwa)
- Untuk Apa Lagi (Utha Likumahuwa)
- Akira (Utha Likumahuwa)
- Dia (Vina Panduwinata)
- Duniaku Tersenyum (Vina Panduwinata)
- Antara Anyer dan Jakarta (Atiek CB/Sheila Majid)
- Aku Ini Punya Siapa (January Christy)
- Melayang (January Christy)
- Kasih (Ermy Kullit)
- Kasmaran (Iga Mawarni)
- Hasrat dan Cita (Andi Meriem Mattalatta)
- Di Antara Pilihan (Nike Ardilla)
@arzafawazi
Laju senja
Pasrah gelap tiba
Tertunduk, termenung
Terkulai, terlunta
Cemas akan guna
Musnah asa
Hampa relung sukma
Hempasan badai
Dari seb'rang sana
Hanyutkan
'Ku untuk terbiasa sama
Tiada puja
Bangga pun tak jua
Larut tenggelam kala
Senantiasa
Meneropong hingga
Tak berkaca
Di cermin yang ada
Enggan percaya bahwa
Bayang nyata
Mustika
Karunia luhur bertakhta
Ingkar dan terlupa
Segala nuansa
Ragam-rupa
Saga-darma
Hijau-biru terbentang rata
Citra pesona
Tak dianggap ada
Berpaling dari indahnya pusaka
Aksara
Tak tergoda gita irama
Wijayakusuma
Bersemi mekarlah
Beri kami
Nyawa lagi
Dwipa pertiwi nan tercinta
Sang pinuja atma, rasa, raga
Ngenggoni welas asih
Oh Maitreya, ndika kang anggayuh kawijayan
Wit buka dumugi akhir
Nuduhke kasaenan tumrap jagad
Hasrat, rasa dan cipta
Karsa karya
Memberkati
Nusantaraku Indonesia
Sira tan bisa amupus karsa
Menika sifat lan kinodrating janma
@rianferdianto
WIJAYAKUSUMA by Ardhito Pramono
Lyrics
Laju senja
Pasrah gelap tiba
Tertunduk, termenung,
Terkulai, terlunta
Cemas akan guna
Musnah asa
Hampa relung sukma
Hempasan badai
Dari seb'rang sana
Hanyutkan
'Ku untuk terbiasa sama
Tiada puja
Bangga pun tak jua
Larut tenggelam kala
Senantiasa
Meneropong hingga
Tak berkaca
Di cermin yang ada
Enggan percaya bahwa
Bayang nyata
Mustika
Karunia luhur betakhta
Ingkar dan terlupa
Segala nuansa
Ragam-rupa
Saga-darma
Hijau-biru terbentang rata
Citra pesona
Tak dianggap ada
Berpaling dari indahnya pusaka
Aksara
Tak tergoda gita irama
Wijayakusuma
Bersemi mekarlah
Beri kami
Nyawa lagi
Dwipa pertiwi nan tercinta
Sang pinuja atma, rasa, raga
Ngenggoni welas asih
Oh Maitreya, ndika kang anggayuh kawijayan
Wit buka dumugi akhir
Nuduhke kasaenan tumrap jagad
Hasrat, rasa dan cipta
Karsa karya
Memberkati
Nusantaraku Indonesia
Sira tan bisa amupus karsa
Menika sifat lan kinodrating janma
@penicandrarini
Bersyukur dan berbangga menjadi bagian dari karya indah untuk negeri ini bersama para pendekar bunyi yang senantiasa setia berada diantara keluhuran budaya Indonesia yang terus membara di jiwa jiwa kami.
Thanks to : mas @Ardhito Pramono & Team
Semangat selalu mas!! Teruslah bergerak.
Semoga sukses yang berkah senantiasa menyertai setiap langkah indah ini. Aamiin Aamiin Aamiin YRA
Salam hormat saya
Peni
@Tokyo_Official19
🤯
@ahmadshidayat8165
@@Tokyo_Official19 ,a PP pp
@Tokyo_Official19
@@ahmadshidayat8165 huraa
@xyz5734
Ini lagu ga ada adsanse nya yahh??? Kok ga ada iklan dan bisa didownload?? Takut ardhito rugi udh 200rb yg liat 😭
@noir4959
@@xyz5734 lebih rugi vid vcsnya kesebar
@mozzamahardika5709
Membaca judulnya Wijayakusuma, gw keinget rumah nenek gw, di balkon atas ada tanaman wijayakusuma yang akan mekar tengah malam. gw suka pegang bunga-bunganya waktu lagi mekar, nenek gw ngelarang untuk dipetik, karena katanya wijayakusuma tidak ditakdirkan untuk dipetik. Mungkin Dhito mengambil judul ini ingin mengatakan jika kekayaan alam jangan "dipetik" sembarangan, karena itu harus kita jaga dan lestarikan. GOOD JOB, DHITO!
@raihalusi
pernah sampe liat tepat banget pas dia mekar nggak? katanya siapapun yg bisa melihat kejadian ketika kembang wijayakusuma mekar, orang itu akan mendapat rezeki. aku pernah dibilang sama uwa ku (tante) katanya "kamu pelototin aja terus sampe kembangnya mekar jgn ke mana2" kan gak lucu😭
@theofaniagaluh5169
Sama, di rumah kakek gw ada bunga Wijayakusuma itu. Demi apapun gw belum tau sebelumnya tentang cerita² dari bunga itu. Waktu malem kakek gw bilang kalo dia liat bunga Wijayakusuma nya mekar pas malam hari, gw kira itu hal biasa ajaa gada sepesial² nya wahaha
@rinkre9120
Sama cuy dirumah nenek gua jga dulu ada🥲