Cukup Siti Nurbaya
Dewa 19 Lyrics


Jump to: Overall Meaning ↴  Line by Line Meaning ↴

Oh.. Masih ada Belenggu ruang cinta
Meresap kini di dinding zaman
Mencoba - coba kikis naluri
Agitasi murahan yang ada lagi
Mohon acuhkan Palingkan muka

Oh.. Memang dunia
Buramkan satu logika
Seolah - olah hidup kita ini
Hanya ternilai sebatas rupiah

Coda:
Dengarkan manusia yang terasah falsafah
Sesaat katanya itu bukan dogma

Reff:
Katakan!! Pada Mama
Cinta bukan hanya harta dan tahta
Pastikan!! Pada semua
Hanya cinta yang sejukkan dunia
(Bukan itu Mama... Bukan itu Papa... 2x)

Oh.. Cukup Siti Nurbaya
Yang mengalami Pahitnya dunia
Hidupku kamu dan mereka semua
Takkan ada yang bisa memaksakan jalan




Hidup yang 'kan tertempuh
Back to Coda, Reff:

Overall Meaning

The song "Cukup Siti Nurbaya" by Dewa 19 talks about the struggles of love and how it can be hindered by societal constraints. The opening lines speak of the lingering chains of love that are present in modern times. The singer describes how he is trying to rid himself of these chains in order to follow his own instincts rather than the cheap agitation that society often makes us feel. The singer pleads for others to turn away from these societal pressures and to instead focus on the deeper meaning of life.


The following stanza speaks to the inconsistency of the world and how it often obscures true logic. The singer points out how people are valued based on material wealth, leading to a superficial world that belittles the true worth of humanity. The coda speaks of the importance of listening to those with a deeper philosophical understanding of the world. The refrain then reiterates the importance of love and how it is the only thing that can truly soothe the world.


Line by Line Meaning

Oh.. Masih ada Belenggu ruang cinta
Oh.. the shackles of love still exist, penetrating the walls of time


Meresap kini di dinding zaman
Permeating now through the walls of time


Mencoba - coba kikis naluri
Trying to scrape away our instincts


Agitasi murahan yang ada lagi
The cheap unrest that still remains


Mohon acuhkan Palingkan muka
Please disregard, turn your face away


Oh.. Memang dunia
Oh.. the world


Buramkan satu logika
Blurs one logic


Seolah -olah hidup kita ini
As if our lives


Hanya ternilai sebatas rupiah
Are only valued by the amount of money we have.


Dengarkan manusia yang terasah falsafah
Listen to the person whose philosophy is sharpened


Sesaat katanya itu bukan dogma
Though what he says may not be doctrine


Katakan!! Pada Mama
Say it!! To Mama


Cinta bukan hanya harta dan tahta
Love is not just about money and power


Pastikan!! Pada semua
Make sure!! To everyone


Hanya cinta yang sejukkan dunia
Only love can cool the world


Oh.. Cukup Siti Nurbaya
Oh.. it's enough for Siti Nurbaya


Yang mengalami Pahitnya dunia
Who has experienced the bitterness of life


Hidupku kamu dan mereka semua
My life, you, and all of them


Takkan ada yang bisa memaksakan jalan
No one can force a path


Hidup yang 'kan tertempuh
Life that will be traveled




Contributed by Ian J. Suggest a correction in the comments below.
To comment on or correct specific content, highlight it

Genre not found
Artist not found
Album not found
Song not found
Most interesting comments from YouTube:

PEE MAY

LYRICS :
Oh, masih ada
Belenggu ruang cinta
Meresap kini di dinding zaman
Mencoba-coba kikis naluri
Agitasi murahan yang ada lagi
Mohon acuhkan, palingkan muka
Uh!
Oh, memang dunia
Buramkan satu logika
Seolah-olah hidup kita ini
Hanya ternilai sebatas rupiah
Dengarkan manusia yang terasah falsafah
Sesaat katanya itu bukan dogma
Uh!
Katakan pada mama
Cinta bukan hanya harta dan tahta
Pastikan pada semua
Hanya cinta yang sejukkan dunia
(Bukan itu mama, bukan itu papa)
(Bukan itu mama, bukan itu papa)
Oh, cukup Siti Nurbaya yang mengalami
Pahitnya dunia
Hidupku, kamu, dan mereka semua
Takkan ada yang bisa memaksakan jalan
Hidup yang 'kan tertempuh
Dengarkan manusia yang terasah oleh falsafah
Sesaat katanya itu bukan dogma
Katakan pada mama
Cinta bukan hanya harta dan tahta
Pastikan pada semua
Hanya cinta yang sejukkan dunia
Katakan (katakan)
Pada mama (pada mama papa)
Cinta bukan hanya harta dan tahta (bukan harta dan tahta)
Pastikan (pastikan)
Pada semua (pada semua)
Hanya cinta yang sejukkan dunia
Katakan ... ('kan) pada mama
Cinta bukan hanya harta dan tahta (bukan harta tahta)
Pastikan pada semua (hanya cinta sejukkan)
Hanya cinta yang sejukkan dunia (cinta sejukkan dunia)
Bukan itu mama, bukan itu papa (bukan, bukan)
Bukan itu mama (bukan, bukan)
Bukan itu papa (bukan, bukan)
Bukan itu mama (bukan, bukan)
Bukan itu papa (bukan, bukan)
Bukan itu mama (bukan, bukan)
Bukan itu papa (bukan, bukan)
Bukan itu mama (bukan, bukan)
Bukan itu papa (bukan, bukan)
Bukan itu mama (bukan, bukan)
Bukan itu papa (bukan, bukan)
Bukan itu mama (bukan, bukan)
Bukan itu papa (bukan, bukan)
Bukan itu mama (bukan, bukan)
Bukan itu papa (bukan, bukan)



Muftia Umami

Oh.. masih ada, belenggu ruang cinta
Meresap kini, di dinding zaman
Mencoba-coba kikis naluri
Agitasi murahan yang ada lagi
Mohon acuhkan palingkan muka
Verse 2:
Oh.. memang dunia, buramkan satu logika
Seolah-olah, hidup kita ini,
hanya ternilai sebatas rupiah
Dengarkan manusia yang terasah falsafah
Sesaat katanya itu bukan dogma
Reff:
Katakan.. pada mama
Cinta bukan hanya harta dan tahta
Pastikan pada semua
Hanya cinta yang sejukkan dunia
(bukan itu mama.. bukan itu papa) 2x
Verse 3:
Oh.. cukup Siti Nurbaya yang mengalami pahitnya dunia
Hidupku kamu, dan mereka semua takkan ada yang dapat
Memaksakan jalan hidup yang kan tertempuh
Pastikan rasa semua (pastikan pada semua)
Hanya cinta yang sejukkan dunia
Katakan!! pada mama
Cinta bukan hanya harta dan tahta (bukan harta tahta)
Pastikan pada semua (pastikan! pada semua)
Hanya cinta yang sejukkan dunia (cinta sejukkan dunia)
Bukan itu mama - bukan itu papa
Bukan itu mama - bukan itu papa (bukan itu kan)



rian andika

Oh, masih ada
Belenggu ruang cinta
Meresap kini di dinding zaman
Mencoba-coba kikis naluri
Agitasi murahan yang ada lagi
Mohon acuhkan, palingkan muka
Uh!

Oh, memang dunia
Buramkan satu logika
Seolah-olah hidup kita ini
Hanya ternilai sebatas rupiah
Dengarkan manusia yang terasah falsafah
Sesaat katanya itu bukan dogma
Uh!

Katakan pada mama
Cinta bukan hanya harta dan tahta
Pastikan pada semua
Hanya cinta yang sejukkan dunia
(Bukan itu mama, bukan itu papa)
(Bukan itu mama, bukan itu papa)

Oh, cukup Siti Nurbaya yang mengalami
Pahitnya dunia
Hidupku, kamu, dan mereka semua
Takkan ada yang bisa memaksakan jalan
Hidup yang 'kan tertempuh

Dengarkan manusia yang terasah oleh falsafah
Sesaat katanya itu bukan dogma

Katakan pada mama
Cinta bukan hanya harta dan tahta
Pastikan pada semua
Hanya cinta yang sejukkan dunia

Katakan (katakan)
Pada mama (pada mama papa)
Cinta bukan hanya harta dan tahta (bukan harta dan tahta)
Pastikan (pastikan)
Pada semua (pada semua)
Hanya cinta yang sejukkan dunia

Katakan ... ('kan) pada mama
Cinta bukan hanya harta dan tahta (bukan harta tahta)
Pastikan pada semua (hanya cinta sejukkan)
Hanya cinta yang sejukkan dunia (cinta sejukkan dunia)

Bukan itu mama, bukan itu papa (bukan, bukan)
Bukan itu mama (bukan, bukan)
Bukan itu papa (bukan, bukan)
Bukan itu mama (bukan, bukan)
Bukan itu papa (bukan, bukan)
Bukan itu mama (bukan, bukan)
Bukan itu papa (bukan, bukan)
Bukan itu mama (bukan, bukan)



All comments from YouTube:

Ahmad Reza

Lagu yang kompleks, lirik dan musikalitas yang sangat keren. dari dulu sampai sekarang masih terdengar sebagai sebuah master piece. ini semua tercipta bukan hasil karya dhani seorang, melainkan DEWA sebagai suatu band yang memang keren.

OK deh

Personil Dewa udah banyak yg berganti, Dhani pergeraknya sekarang.. Tak bisa di pungkiri

indahnya kehidupan

Karya dhani lah.
Produsernya dhani lirik dhani musik dhani.
Yg lainnya hanya ikut perintah sang produser.
Misalnya sang produser ngk suka tinggal di cat.
Contohnya album format masa depan,
Wawan sudah rekaman drum,tapi di ganti semua sama rere sama ronald.

Clifford Dittydotty

Jgn lupakan ketukan wong aksan yg bikin dewa tambah berkualitas

Angga

​@Clifford Dittydotty lagu ini drummer aslinya rere grass rock bro...

Yogo Wahoyo

@indahnya kehidupan cat apa cut mas?

Rudi Irianto

Th 97 nonton konser dewa di salah satu mal di semarang.. saat itu tiket masuk sekitar 12rb ngumpulin hampir dua bulan dapat uang 27rb.. dah beli tiket, saat mau masuk dompet kecopetan.. untung teman2 nyawer terkumpul 2rb.. di dalam gedung agak tenang, lupakan uang hilang, larut dalam kesenangan lagu Dewa19.. kenangan indah saat ituπŸ˜…

Farhan Maulana

Inilah kenapa Dewa adalah kumpulan para pemusik revolusioner dari Indonesia. Rocknya masih sangat wajar sampe sekarang. Rasanya aneh kalo musik ini rilisan tahun 95.

Saepul Amri

Lagu ciptaan dhani yang menurut dhani itu bukan Masterpiece aja bagi orang lain itu masterpiece. Bukti kejeniusan Dhani.

Narwasti Triningsih Maksum

Iyyaa kelewat bagus pd jamanx kekx.. dan kalimatx masih relate banget di jaman skrg

More Comments

More Versions