BERITA KEPADA KAWAN
EBIET G ADE - ALBUM RENUNGAN Lyrics


Jump to: Overall Meaning ↴  Line by Line Meaning ↴

Perjalanan ini trasa sangat menyedihkan
Sayang engkau tak duduk disampingku kawan

Banyak cerita yang mestinya kau saksikan
Di tanah kering bebatuan

Tubuhku terguncang dihempas batu jalanan
Hati tergetar menampak kering rerumputan

Perjalanan ini pun seperti jadi saksi
Gembala kecil menangis sedih

Kawan coba dengar apa jawabnya
Ketika ia kutanya mengapa
Bapak ibunya tlah lama mati
Ditelan bencana tanah ini

Sesampainya di laut kukabarkan semuanya
Kepada karang kepada ombak kepada matahari

Tetapi semua diam tetapi semua bisu
Tinggal aku sendiri terpaku menatap langit

Barangkali di sana ada jawabnya
Mengapa di tanahku terjadi bencana

Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita
Yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa
Atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita
Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang

Kawan coba dengar apa jawabnya
Ketika ia kutanya mengapa
Bapak ibunya tlah lama mati
Ditelan bencana tanah ini

Sesampainya di laut kukabarkan semuanya
Kepada karang kepada ombak kepada matahari

Tetapi semua diam tetapi semua bisu
Tinggal aku sendiri terpaku menatap langit

Barangkali di sana ada jawabnya
Mengapa di tanahku terjadi bencana

Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita
Yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa
Atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita
Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang

Overall Meaning

"Berita Kepada Kawan" by Ebiet G Ade is a poignant song that reflects on the sadness and struggles of a journey filled with difficulties and challenges. The singer expresses a sense of loneliness and longing for a friend to accompany them on this tough path. The lyrics paint a picture of a harsh and desolate landscape, with dry soil and rocky terrain symbolizing the harshness of life's trials.


As the singer continues their journey, they experience physical and emotional turmoil, feeling shaken by the harshness of the world around them. The imagery of a young shepherd crying in sadness adds to the overall feeling of despair and helplessness in the face of adversity. The lyrics convey a sense of questioning and seeking answers to the hardships faced along the way.


The singer, feeling isolated and overwhelmed, tries to communicate with nature, sharing their story with the sea, the rocks, the waves, and the sun. However, there is silence and emptiness in response, leaving the singer alone to gaze aimlessly at the sky, seeking solace and understanding in the vastness of the universe.


The song delves deeper into philosophical reflections on human behavior and the relationship between humanity, nature, and divinity. There is a sense of introspection and contemplation on the reasons behind the disasters and hardships that befall the land, questioning if these are consequences of human actions or a sign of nature turning away from us. The lyrics urge listeners to seek wisdom and guidance from the world around them, suggesting that the answers may lie in humble and earnest conversations with the swaying grass and the elements of nature.


Line by Line Meaning

Perjalanan ini trasa sangat menyedihkan
This journey feels overwhelmingly sorrowful and painful.


Sayang engkau tak duduk disampingku kawan
It is a pity that you are not here beside me, my friend.


Banyak cerita yang mestinya kau saksikan
There are many stories that you should have witnessed.


Di tanah kering bebatuan
In this barren land scattered with stones.


Tubuhku terguncang dihempas batu jalanan
My body shakes as it is battered by the rocky road.


Hati tergetar menampak kering rerumputan
My heart trembles at the sight of desiccated grass.


Perjalanan ini pun seperti jadi saksi
This journey seems to bear witness to our plight.


Gembala kecil menangis sedih
A small shepherd cries in deep sorrow.


Kawan coba dengar apa jawabnya
Friend, try to listen to what his reply might be.


Ketika ia kutanya mengapa
When I ask him why this is happening.


Bapak ibunya tlah lama mati
His parents have long since passed away.


Ditelan bencana tanah ini
Consumed by the calamities of this land.


Sesampainya di laut kukabarkan semuanya
Upon reaching the sea, I will share everything.


Kepada karang kepada ombak kepada matahari
To the reefs, to the waves, to the sun.


Tetapi semua diam tetapi semua bisu
Yet all remain silent, mute in response.


Tinggal aku sendiri terpaku menatap langit
Only I remain, transfixed, gazing up at the sky.


Barangkali di sana ada jawabnya
Perhaps there lies the answer to our questions.


Mengapa di tanahku terjadi bencana
Why calamities unfold in my homeland.


Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita
Maybe God is growing weary of our actions.


Yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa
We who are always in the wrong yet take pride in our sins.


Atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita
Or perhaps nature is no longer willing to befriend us.


Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang
Let us try asking the swaying grass for answers.


Kawan coba dengar apa jawabnya
Friend, listen closely to what it might say.


Ketika ia kutanya mengapa
When I inquire of it why this is so.


Bapak ibunya tlah lama mati
His parents have long been lost to us.


Ditelan bencana tanah ini
Swallowed by the disasters of this land.


Sesampainya di laut kukabarkan semuanya
Finally, when I reach the sea, I will convey it all.


Kepada karang kepada ombak kepada matahari
To the rock formations, to the waves, to the sun.


Tetapi semua diam tetapi semua bisu
But everything remains silent, void of sound.


Tinggal aku sendiri terpaku menatap langit
Only I stand, frozen in place, staring at the heavens.


Barangkali di sana ada jawabnya
Surely there exists the answer to our plight.


Mengapa di tanahku terjadi bencana
Why such disasters occur upon my land.


Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita
Perhaps God is growing tired of our behavior.


Yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa
Those of us who consistently err yet take pride in our transgressions.


Atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita
Or nature itself may be reluctant to cohabit with humanity.


Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang
Let us ask the swaying grass what it might reveal.




Lyrics © Universal Music Publishing Group
Written by: EBIET G. ADE

Lyrics Licensed & Provided by LyricFind
To comment on or correct specific content, highlight it

Genre not found
Artist not found
Album not found
Song not found
Most interesting comments from YouTube:

@budiirawan7419

Waktu yang tanpa sengaja mempertemukan kita
Di balik jutaan rencana yang ada, kita pun tetap dipertemukan
Dulu, kita memang belum saling mengenal
Bahkan menyapa pun, tidak!

Seiring berjalannya waktu
Kita dikumpulkan dalam satu bingkai
Senyum, tawa, dan kesedihan selalu setia menemani langkah kita

Sahabat
Kau adalah teman
Dari lain keluarga dan lain daerah

Sahabat
Akan ada masa nya aku haus akan semua itu...
kebodohan, dan kejailan yang selalu aku rindukan
Tapi aku sadar
Waktu yang mempertemukan kita, namun waktu juga yang memisahkan kita

Akan ada waktu nya kamu dan aku memiliki hidup masing masing,

Mungkin saat ini memang kita jauh, namun kita akan selalu berkomitmen bukan? Menyapa meskipun dalam maya
Bercanda hanya dengan suara, tanpa muka
Pelukan dalam pertemuan singkat

Dan yang pasti, tak lupa kapan di antara kita dilahirkan
Cerita meski jarak jauh
Sepi tapi terlihat bahagia
Foto kenangan nampak memutar memori

Itulah kita...
Kita yang akan dipertemukan kembali
Dalam bingkai kedewasaan dan kesuksesan nantinya
Kaulah sahabat 



Iwan_pacalku..
Lampung 9 juli 2023



@agungahmd

Perjalanan ini trasa sangat menyedihkan
Sayang engkau tak duduk disampingku kawan

Banyak cerita yang mestinya kau saksikan
Di tanah kering bebatuan

Tubuhku terguncang dihempas batu jalanan
Hati tergetar menampak kering rerumputan

Perjalanan ini pun seperti jadi saksi
Gembala kecil menangis sedih

Kawan coba dengar apa jawabnya
Ketika ia kutanya mengapa
Bapak ibunya tlah lama mati
Ditelan bencana tanah ini

Sesampainya di laut kukabarkan semuanya
Kepada karang kepada ombak kepada matahari

Tetapi semua diam tetapi semua bisu
Tinggal aku sendiri terpaku menatap langit

Barangkali di sana ada jawabnya
Mengapa di tanahku terjadi bencana

Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita
Yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa
Atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita
Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang

Kawan coba dengar apa jawabnya
Ketika ia kutanya mengapa
Bapak ibunya tlah lama mati
Ditelan bencana tanah ini

Sesampainya di laut kukabarkan semuanya
Kepada karang kepada ombak kepada matahari

Tetapi semua diam tetapi semua bisu
Tinggal aku sendiri terpaku menatap langit

Barangkali di sana ada jawabnya
Mengapa di tanahku terjadi bencana

Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita
Yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa
Atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita
Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang



All comments from YouTube:

@AlphaAlpha-c2c

Ditahun 2024 sapa masih lagi ikutan lagu tersebut...Lirik yg byk tersirat dlm bait2nya

@yucup5179

Hadir

@MhdyunusCool

Pengen lihat anak muda penggemar lagu ini tahun 2024

@reges1817

@respectcom3690

gw bg msi 16 thn suka bgt sma ni lagu

@ronnyherry1824

Aku aku aku

@ridanidani5590

hadir

@dimasajinugroho9a

termasuk aku

39 More Replies...

@dal.passato

Entah kenapa ya Lagu-lagu Zaman Dulu tuh paling enak & cocok didengarkan pada saat Perjalanan Lintas Kota, Provinsi, Pulau, Negara, Planet ataupun Galaxy 💯

@rinianggraini8164

@dal.passato:.. mngkn krn lyrik2 lagunya yg mmng slalu bersifat universal...serba lintas...lintas suku...lintas bahasa..lintas budaya..lintas agama..dan bahkan lintas negara...sehingga pd saat kita sdg bepergian..kita pun jd lbh "bebas" membayangkan ttg tema2 dlm lagu tsb...🎵🎶📀🚞🚄🚃🚂🚉...🤗🤗!

More Comments

More Versions