MASIH ADA WAKTU
EBIET G ADE - ALBUM RENUNGAN Lyrics


Jump to: Overall Meaning ↴  Line by Line Meaning ↴

Bila masih mungkin kita menorehkan batin
Atas nama jiwa dan hati tulus ikhlas
Mumpung masih ada kesempatan buat kita
Mengumpulkan bekal perjalanan abadi

Kita pasti ingat
Tragedi yang memilukan
Kenapa harus mereka yang terpilih menghadap
Tentu ada hikmah yang harus kita petik
Atas nama jiwa mari heningkan cipta

Kita mesti bersyukur
Bahwa kita masih di beri waktu
Entah sampai kapan
Tak ada yang bakal dapat menghitung

Hanya atas kasih-Nya
Hanya atas kehendak-Nya
Kita masih bertemu matahari
Kepada rumput ilalang
Kepada bintang gemintang
Kita dapat mencoba
Meminjam catatan-Nya

Sampai kapankah gerangan
Waktu yang masih tersisa
Semuanya menggeleng
Semuanya terdiam
Semuanya menjawab tak mengerti

Yang terbaik hanyalah
Segeralah bersujud
Mumpung kita masih diberi waktu
Kita mesti bersyukur
Bahwa kita masih di beri waktu
Entah sampai kapan
Tak ada yang bakal dapat menghitung

Hanya atas kasih-Nya
Hanya atas kehendak-Nya
Kita masih bertemu matahari

Kepada rumput ilalang
Kepada bintang gemintang
Kita dapat mencoba
Meminjam catatan-Nya

Sampai kapankah gerangan
Waktu yang masih tersisa
Semuanya menggeleng
Semuanya terdiam
Semuanya menjawab tak mengerti

Yang terbaik hanyalah
Segeralah bersujud
Mumpung kita masih diberi waktu

Ho ho
Du du du
Ho ho
Du du du
Ho ho

Overall Meaning

The lyrics of EBIET G ADE's "Masih Ada Waktu" from his album "Renungan" convey a deep reflection on the concept of time, gratitude, and the opportunities we have in life. The opening lines suggest a sense of urgency and a call to action, emphasizing the importance of nurturing our souls and sincere hearts while we still have the chance. The idea of collecting provisions for our eternal journey implies a spiritual preparedness and a focus on inner growth and enlightenment.


The song references a tragic event that left a lasting impact, questioning why certain individuals must face such hardships. It encourages listeners to seek the lessons and wisdom that may be hidden within these challenges, inviting a moment of contemplation and stillness to understand the greater purpose behind life's trials. Through this lens, the lyrics propose a mindset of gratitude for the time we are given, recognizing it as a gift that is beyond our ability to measure or predict.


The recurring themes of gratitude and divine will are highlighted throughout the song, underscoring the belief that our encounters with the sun, the grass, and the stars are all manifestations of a higher power’s love and guidance. By borrowing insights from the teachings of the divine, we are encouraged to engage with the world around us in a more profound and meaningful way, acknowledging the beauty and wonder of creation even amidst uncertainty about the duration of our remaining time.


As the lyricist questions the limited nature of time and the unknown span of what lies ahead, a sense of uncertainty and introspection prevails. The chorus reinforces the message of gratitude and humility, urging us to prostrate ourselves before the divine in acknowledgment of our blessings and the time we have been granted. The song’s final lines echo the sentiment that the best course of action is to embrace humility and spiritual surrender, especially while we still have the opportunity to do so. The repeated refrains and vocalizations at the end add a contemplative and meditative quality to the song, reinforcing the introspective nature of the lyrics.


Line by Line Meaning

Bila masih mungkin kita menorehkan batin
If there is still a possibility for us to leave a mark on our inner selves


Atas nama jiwa dan hati tulus ikhlas
In the name of our spirit and sincere, pure-hearted intentions


Mumpung masih ada kesempatan buat kita
While we still have the opportunity given to us


Mengumpulkan bekal perjalanan abadi
To gather provisions for our everlasting journey


Kita pasti ingat
We will surely remember


Tragedi yang memilukan
The heart-wrenching tragedies that have occurred


Kenapa harus mereka yang terpilih menghadap
Why must those chosen face such fates


Tentu ada hikmah yang harus kita petik
Certainly, there is wisdom that we must glean from these events


Atas nama jiwa mari heningkan cipta
In the name of our souls, let us pause and reflect


Kita mesti bersyukur
We must express our gratitude


Bahwa kita masih di beri waktu
That we are still granted time


Entah sampai kapan
No one knows for how long


Tak ada yang bakal dapat menghitung
No one will be able to measure or calculate it


Hanya atas kasih-Nya
Only through His grace and love


Hanya atas kehendak-Nya
Only through His will and purpose


Kita masih bertemu matahari
We still encounter the light of the sun


Kepada rumput ilalang
To the wild grasses


Kepada bintang gemintang
To the twinkling stars


Kita dapat mencoba
We can attempt to


Meminjam catatan-Nya
Borrow from His records or wisdom


Sampai kapankah gerangan
Until when, one wonders


Waktu yang masih tersisa
The time that remains


Semuanya menggeleng
Everyone shakes their head


Semuanya terdiam
Everyone falls silent


Semuanya menjawab tak mengerti
Everyone responds with confusion


Yang terbaik hanyalah
The best course of action is simply to


Segeralah bersujud
Hasten to bow down in reverence


Mumpung kita masih diberi waktu
While we are still given the gift of time


Kita mesti bersyukur
We must continue to express gratitude


Bahwa kita masih di beri waktu
That we are still afforded time


Entah sampai kapan
It remains uncertain how long this will last


Tak ada yang bakal dapat menghitung
No one can truly count or assess it


Hanya atas kasih-Nya
Only because of His kindness


Hanya atas kehendak-Nya
Only through His sovereign will


Kita masih bertemu matahari
We continue to greet the sun each day


Kepada rumput ilalang
To the unkempt grasses


Kepada bintang gemintang
To the sparkling stars above


Kita dapat mencoba
We can strive to


Meminjam catatan-Nya
Draw from His wisdom and records


Sampai kapankah gerangan
Until when might this be


Waktu yang masih tersisa
The time that still lies ahead


Semuanya menggeleng
All shake their heads in disbelief


Semuanya terdiam
All fall into silence


Semuanya menjawab tak mengerti
All respond with a lack of understanding


Yang terbaik hanyalah
The most fitting response is to


Segeralah bersujud
Quickly bow down in humility


Mumpung kita masih diberi waktu
While we have the time still afforded to us


Ho ho
A simple exclamation of reflection or acknowledgment


Du du du
A melodic expression, perhaps of contemplation


Ho ho
Another echo of reflection


Du du du
Continued melodic expression related to the reflections


Ho ho
An affirmation of contemplation




Lyrics © O/B/O APRA AMCOS

Lyrics Licensed & Provided by LyricFind
To comment on or correct specific content, highlight it

Genre not found
Artist not found
Album not found
Song not found
Most interesting comments from YouTube:

@kualitikontent487

Bila masih mungkin
Kita menorehkan bakti
Atas nama jiwa
Dan hati tulus ikhlas
Mumpung masih ada
Kesempatan buat kita
Mengumpulkan bekal
Perjalanan abadi

Kita mesti bersyukur
Bahwa kita masih diberi waktu
Entah sampai kapan
Tak ada yang bakal dapat menghitung
Hanya atas kasihNya
Hanya atas kehendakNya
Kita masih bertemu matahari
Kepada rumpun di lalang
Kepada bintang gemintang
Kita dapat mencoba
Meminjam catatannya

Sampai kapankah gerangan
Waktu yang masih tersisa
Semuanya menggeleng
Semuanya terdiam
Semuanya menjawab tak mengerti
Yang terbaik hanyalah
Segeralah bersujud
Mumpung kita masih diberi waktu.
Kita pasti ingat
Tragedi yang memilukan
Kenapa harus mereka
Yang terpilih menghadap

Tentu ada hikmah
Yang harus kita petik
Atas nama jiwa
Mari heningkan cipta



@iwanyun2152

Masih ada waktu
By. Ebiet G Ade

Bila masih mungkin kita menorehkan batin,
Atas nama jiwa dan hati tulus ikhlas.
Mumpung masih ada kesempatan buat kita,
Mengumpulkan bekal perjalanan abadi.
Ho ho ho du du du....

Kita masih ingat tragedi yang memilukan
Kenapa harus mereka yang tertimbun tanah,
Tentu ada hikmah yang harus kita petik
Atas nama jiwa mari heningkan cipta.

Reff.
Kita mesti bersyukur bahwa kita masih diberi waktu.
Entah sampai kapan tak ada yang bakal dapat menghitung.
Hanya atas kasihNya hanya atas kehendakNya,
Kita masih bertemu matahari.
Kepada rumput ilalang, kepada bintang gemintang kita dapat mencoba meminjam catatannya.
Sampai kapan kah gerangan waktu yang masih tersisa?
Semuanya menggeleng, Semuanya terdiam,
Semuanya menjawab tak mengerti.
Yang terbaik hanyalah
segeralah bersujud, mumpung kita masih diberi waktu.
(Kembali ke reff)
Ho ho ho du du du du

Lagu yang sangat syahdu yang mengingatkan kita bahwa kita pasti kembali kepada Allah subhanahu wata'ala.



@anonymous4724

Bila masih mungkin kita menorehkan batin
Atas nama jiwa dan hati tulus ikhlas
Mumpung masih ada kesempatan buat kita
Mengumpulkan bekal perjalanan abadi
Hoo..oo..du..du...du..ouoo...ouoo

Kita pasti ingat tragedi yang memilukan
Kenapa harus mereka yang tertimbun tanah
Tentu ada hikmah yang harus kita petik
Atas nama jiwa mari heningkan cipta

Kita mesti bersyukur bahwa kita masih diberi waktu
Entah sampai kapan tak ada yang bakal dapat menghitung
Hanya atas kasihnya hanya atas kehendaknya kita masih bertemu matahari
Kepada rumpun di lalang kepada bintang gemintang

kita dapat mencoba meminjam catatanNya
Sampai kapankah gerangan
Waktu yang masih tersisa
Semuanya menggeleng semuanya terdiam semuanya menjawab tak mengerti
Yang terbaik hanyalah segera bersujud mumpung kita masih di beri waktu



All comments from YouTube:

@supirublag

lagu ini kesukaan ayah saya dan skrg dia lagi berjuang untuk hidup melawan penyakit kangker.. 😢 minta doanya kpd smua kawan2 smoga ayah sya smbuh kembali.. tringat dlu wktu ayah sya msih sehat dia slalu putar lagu ini stiap pagi smbil buka warungnya 😢 sakit hati ini sperti ter iris😭

@AbdulHazen

amin semoga cepat sembuh ya bapak nya

@ZaynTeknik

Amin semoga ayahmu bisa lekas sembuh dan buka warung lagi

@jokosetyadi5057

Aamiin ya Allah 🤲

@AryPambudi

Syafakallahu aamiin aamiin aamiin

@TheSHIROHIGE88

semoga ayahnya di berikan kesehatan , kesebuhan dan kebahagiaan ya

25 More Replies...

@anaiswatterson25

gen Z ada kah denger ini lagu?

saya 2005 skrng 17 tahun. tapi suka sekalih lagu pak ebiet☺denger lagu bapak seperti dibawa ke masalalu, biasanya saya dengerin sambil naik mobil tua bersama ayah saya, jalan jalan di daerah pegunungan.

karena jujur pak saya lelah dengan keadaan gen z, ingin hidup tahun 90-2000 an awal hidup masih seadanya. zaman sekarang hedonisme, lupa dengan tuhan dan lain sebagainya

bukan memundurkan ilmu dan zaman tapi, berharap hal hal buruk yg muncul seiring perkembangan zaman itu hilang😔

@rizalkurnia7482

2024

@Yoga_Ari_S

Bener bgt..

@Soffyan-yb4cv

Klahiran 2000 om

More Comments

More Versions