Born as Abdul Gafar Abdullah in Wonodadi, Banjarnegara; he is the youngest son of Aboe Ja'far. He had many desires: engineer, doctor, and painter. But as it turned out, eventually he became a famous singer, although he only wants to be called a poeter.
In 1970s, Ebiet was close to Yogyakarta young artist society. It formed his musical style. Close to a prolific artist Emha Ainun Nadjib, he often sang his friend’s poems with his guitar. But, when entering recording studio, he did not sing any of Emha’s songs. Although Ebiet felt sorry to leave Yogyakarta, he concentrated to try his luck and natural talent in Jakarta. The recording of his songs were successful. He recorded in the Philippines to get the better recording. But he refused to record his songs in Japanese, when he had a chance to have a concert there.
Married with Yayuk Sugianto (Iis Sugianto’s old sister), in 1982; he has 4 sons: Abietyasakti Ksatria Kinasih, Adaprabu Hantip Trengginas, Byatuasa Pakarti Hinuwih, and Segara Banyu Bening. They lived in Ciganjur, Pasar Minggu, South Jakarta. In his house Ebiet raises about 20 birds.
Later, he recorded in Colombia Record, the United States. Ebiet also involved Adie MS and Jimmy Manoppo to assist his music.
Ebiet was chosen as the favorite singer of ABRI Radio Broadcasting (1989-1992), BASF Awards winner 1984 until 1988, and the best singer in 1997 Indonesian Musical Awards.
Until 1990, he has launched 12 albums, Camellia I (1979), Camellia II (1979), Camellia III (1980), Camellia IV (1980), Langkah Berikutnya (1982), Tokoh-Tokoh (1982), 1984 (1984), Zaman (1985), Isyu! (1986), Menjaring Matahari (1987), Sketsa Rembulan Emas (1988), and Seraut Wajah (1990). But Ebiet "went to seclusion" for the next 5 years. In 1995, the albums he launched were Kupu-Kupu Kertas and Cinta Sebening Embun. In 1996, Ebiet launched Aku Ingin Pulang. Kupu-Kupu Kertas was supported by musicians such as Ian Antono, Billy J. Budiardjo, Purwacaraka, and Erwin Gutawa.
In the following years, Ebiet launched 3 albums, Gamelan (1998), Balada Sinetron Cinta (2000), and Bahasa Langit (2001). Again, he secluded for 5 years, but he once appeared in the collaboration album Kita Untuk Mereka (2004).
In 2007, he launched a new album, In Love: 25th Anniversary, to commemorate his 25-year marriage. All of its songs are about love.
Nyanyian Rindu
Ebiet G. Ade Lyrics
Jump to: Overall Meaning ↴ Line by Line Meaning ↴
Di kursi kayu tua
Jemari kurus terkulai menggenggam pena
Engkau goreskan sajak
Sisa rambutmu perak tinggal segenggam
Terbaca pahit kerasnya perjalanan
Nampaknya ingin kautumpahkan seluruhnya
Di dalam puisi
Dari alis matamu terbentuk garis
Guratan kokoh jiwa
Angin yang deras menghempas tak kau hiraukan
Batinmu kuat bertahan
Meskipun raga semakin rapuh
Tak pernah risau selalu tersimpul senyum
Sepantasnyalah kujadikan suri teladan
Potret perjuangan
Oh oh oh ibu
Ada yang ingin kutanyakan padamu
Hasil panenan kemarau ini
Sesubur panen yang kita petik bersama
Oh oh oh ibu
Apa kabar sawah kita sepetak
Masih bisakah kita tanami
Atau terendam ditelan zaman
Setelah cucumu lahir aku lebih faham
Betapa beratnya
Membesarkan dan setia melindungi
Semua anak-anakmu
Kita yang slalu hidup sederhana
Kau sanggup mengasuh hingga kami dewasa
Dengarkanlah nyanyian yang aku peruntukkan
Oh oh oh ibu
Ada yang ingin kutanyakan padamu
Hasil panenan kemarau ini
Sesubur panen yang kita petik bersama
Oh oh oh ibu
Apa kabar sawah kita sepetak
Masih bisakah kita tanami
Atau terendam ditelan zaman
Ebiet G. Ade's "Nyanyian Rindu" is a song that captures the emotions of longing and missing someone dearly. The lyrics open with a plea to a loved one, asking what the singer should do when thoughts of them consume them. The sense of yearning is even stronger when the singer is surrounded by beautiful scenery, such as the crashing waves of Kuta Beach and the gentle breeze of Kintamani Hill, and when they see young girls selling jewelry, but even that sweetness cannot drive away the memory of someone beloved. The longing for this person is so profound that the singer dreams about them every night, and their face appears vividly even in the stillness of the room.
The chorus of the song creates a clear image of what the singer wishes for: to be able to journey together with the person they miss, to talk about anything and everything, and to sing harmoniously under the enchanting moon. The line "du du du" serves as a playful transition between the verses, and emphasizes the light-hearted tone that is present throughout the song.
Overall, "Nyanyian Rindu" is a melancholy yet beautiful song that captures the essence of longing and how it can be all-consuming.
Line by Line Meaning
Coba engkau katakan padaku
Please tell me
Apa yang seharusnya aku lakukan
What should I do?
Bila larut tiba wajahmu terbayang
When night falls, I see your face
Kerinduan ini semakin dalam
This longing grows deeper
Gemuruh ombak di pantai Kuta
The roar of the waves on Kuta beach
Sejuk lembut angin di bukit Kintamani
The cool gentle breeze on Kintamani hill
Gadis gadis kecil menjajakan cincin
The young girls selling rings
Tak mampu mengusir kau yang manis
Cannot drive away your sweetness
Bila saja kau ada di sampingku
If only you were by my side
Sama-sama arungi danau biru
We would cross the blue lake together
Bila malam mata enggan terpejam
When my eyes refuse to close at night
Berbincang tentang bulan merah ho ho
Talking about the red moon, ho ho
Du du du
Coba engkau dengar lagu ini
Please listen to this song
Aku yang tertidur dan tengah bermimpi
I, who am asleep and dreaming
Langit-langit kamar jadi penuh gambar
The room's ceiling is filled with pictures
Wajahmu yang bening sejuk segar
Your face, clear and fresh
Kapan lagi kita akan bertemu
When will we meet again?
Meski hanya sekilas kau tersenyum
Even if it's just a brief smile from you
Kapan lagi kita nyanyi bersama
When will we sing together again?
Tatapanmu membasuh luka ho ho
Your gaze washing away my pain, ho ho
Du du du
Lyrics © Universal Music Publishing Group
Written by: EBIET G. ADE
Lyrics Licensed & Provided by LyricFind
@evasugandi1275
Nyanyian Rindu
Ebiet G. Ade
Coba engkau katakan padaku
Apa yang seharusnya aku lakukan?
Bila larut tiba wajahmu terbayang
Kerinduan ini semakin dalam
Gemuruh ombak di Pantai Kuta
Sejuk lembut angin di bukit Kintamani
Gadis-gadis kecil menjajakan cincin
Tak mampu mengusir kau yang manis
Bila saja kau ada di sampingku
Sama-sama arungi danau biru
Bila malam mata enggan terpejam
Berbincang tentang bulan merah
Ho-o-o-o
Du du du du
Du du du
Du du du du du
Du du du
Du du du du
Du du du
Du du du du du
Du du du
Coba engkau dengar lagu ini
Aku yang tertidur dan tengah bermimpi
Langit-langit kamar jadi penuh gambar
Wajahmu yang bening sejuk segar
Kapan lagi kita akan bertemu ?
Meski hanya sekilas kau tersenyum
Kapan lagi kita nyanyi bersama?
Tatapanmu membasuh luka
Ho-o-o-o
Du du du du
Du du du
Du du du du du
Du du du
Du du du du
Du du du
Du du du du du
Du du du
Penulis lagu: Ebiet G. Ade
@alianurmala4945
Coba engkau katakan padaku
Apa yang seharusnya aku laku..kan
Bila larut tiba wajahmu terbayang
Kerinduan ini semakin dalam
Gemuruh ombak di pantai Kuta
Sejuk lembut angin di bukit Gintamani
Gadis gadis kecil menjajakan cincin
Tak mampu mengusir kau yang manis
Bila saja kau ada di sampingku
Sama sama arugi danau biru
Bila malam mata enggan terpejam
Berbincang tentang bulan merah
Hohoho....dududu.... Dudu....
dududu..Dudu...dududu..Dudu...
Dududu...Dudu...
Coba engkau denger lagu ini
Aku yang tertidur dan tenggah bermimpi
Langit langit kamar, jadi penuh gambar
Wajahmu yang bening sejuk segar
Kapan lagi kita akan bertemu
Meski hanya sekilas kau tersenyum
Kapan lagi kita nyanyi bersama
Tatapanmu membasuh luka
Hohohoho.... Dududdu. ...dudu...
Dududu...dudu..dududu..Dudu..
April 2022
@bagasradityo9323
Makna lagu NYANYIAN RINDU - Ebiet G. Ade
Makna lagu ini Ade ceritaIN tentang arti rasa rindu yang sangat mendalam, sampai-sampai ke mimpi dan pemandangan indahnya saja tak mempan ngilanginnya.
Intro:
» Lagu ini dimulai dengan nuansa sendu dan melankolis, mengisyaratkan kerinduan yang mendalam.**
Bait 1:
Coba engkau katakan padaku
apa yang seharusnya aku lakukan
bila larut tiba wajahmu terbayang
Kerinduan ini semakin dalam
Gemuruh ombak di pantai Kuta
Sejuk, lembut angin di bukit Kintamani
Gadis-gadis kecil menjajakan cincin
tak mampu mengusir kau yang manis
» Bait pertama mengungkapkan kerinduan yang mendalam kepada seseorang. Pembicara bertanya-tanya apa yang harus dilakukan saat bayangan kekasihnya selalu muncul. Deskripsi pemandangan indah di Kuta dan Kintamani menunjukkan betapa luasnya perasaan rindu tersebut, bahkan keindahan alam pun tak mampu mengusirnya. Gadis-gadis kecil yang menjajakan cincin menjadi simbolisasi upaya yang sia-sia untuk mengalihkan perhatian dari kerinduan itu.**
Reff:
Bila saja kau ada di sampingku,
sama-sama arungi danau biru
Bila malam mata enggan terpejam
Berbincang tentang bulan merah ho… hoho
» Reff mengungkapkan keinginan kuat untuk bersama kekasihnya, membayangkan momen-momen indah seperti mengarungi danau biru dan berbincang di malam hari. Keinginan ini begitu kuat sehingga membuat mata sulit terpejam.**
Bait 2:
Coba engkau dengar lagu ini
Aku yang tertidur dan tengah bermimpi
Langit-langit kamar jadi penuh gambar
wajahmu yang bening, sejuk, segar
» Bait kedua menjelaskan bahwa kerinduan itu begitu kuat hingga hadir dalam mimpi. Bayangan kekasihnya memenuhi pikirannya bahkan saat tidur.**
Reff:
Kapan lagi kita akan bertemu
meski hanya sekilas kau tersenyum?
Kapan lagi kita nyanyi bersama?
Tatapanmu membasuh luka, ho…
» Reff ini mengulang keinginan untuk bertemu kembali dan merasakan kehadiran kekasihnya. Tatapan kekasihnya diumpamakan mampu menyembuhkan luka batin.**
Instrumen:
» Sepanjang lagu, instrumen musik kemungkinan besar mendukung suasana melankolis dan romantis, menggunakan instrumen akustik yang lembut dan sendu.**
https://musikin.kekitaan.com/makna-lagu-nyanyian-rindu-ebiet-g-ade/
@fannialiant7717
Anak 90an nih pasti disini smuaaa😂 qt blm tua gaiss om ebit aj msh sehattt😂
@mukhlisbinmuslim73
Seniman dan musisi Indonesia yang tidak tergantikan,. Saya mulai mendengar lagu bpk Ebiet G Ade sejak kelas 3 SD, skrg saya sudah punya cucu.. 😊
@nizamubin6352
1987, musim dingin di Birmingham, England…. Lagu ini dimainkan melalui Sony Walkman ketika aku melanjutkan pelajaran & rindukan keluargaku di Malaysia.
2024, Kuala Lumpur….. Lagu yang sama dimainkan melalui mobile phone sambil tersenyum melihat isteri & anakku nyenyak tidur disebelah ku.
@xscript
sehat selalu, anak2 berkembang menjadi anak2 shaleh/ah...
@supraptomukhsin5207
Aihhh bahagianya ... selamat berbahagia.. inilah nikmat Allah yg tak terperi....
@mouzahaen2812
Bahagia selalu kawan 🇮🇩
@Ifal_AT
Musik lawas memang tak lekang dimakan zaman. Tua mau pun muda.
Edited: Saya sendiri sudah lupa jika pernah meninggalkan komentar di sini. We are one of Ebiet's fans. Salam
@hendrajuki6071
Berarti selera musik anda bagus... Karena lagu2 lawas ini harmonis. Biasa nya tak akan lekang oleh jaman. Berbeda dgn lagu2 sekarang dgn beat2 elektronik, yang asik buat di dengar tp ga membekas di hati dan memori. Mantap dah
@zulkarnain3135
Lagu lawas lebih bermakna,dari pada lagu jaman skarang gak karuan alay
@yogi8337
Berarti jiwa anda mendamba kedamaian, harmoni & kekuatan syair lagu lawas masih sulit ditandingi musik zaman sekarang