The band formed in 2001 with five members, but in 2003 became a trio. The band's name at first was Hush, then Superego. They finally chose the name Efek Rumah Kaca after the release of their first album in 2007.
They have said that music is their lives; what has happened in their lives is reflected in their music. They also have been described as a pop band with social and political messages in their lyrics. Their music is influenced by variety of music genres, including swing, jazz, rock, and a cappella.
In 2007, they released Efek Rumah Kaca and the album sold more than 5,000 copies. Two singles of this album are "Di Udara" (English: On Air) which tells the death of Munir Said Thalib and "Cinta Melulu" (English: Always Love) as a criticism of the increasing prevalence of insipid love songs in Indonesia.
In 2008, they released their second album Kamar Gelap (English: Dark Room). Among the tracks from this album are "Jangan Bakar Buku" (English: Don't Burn Books), "Kenakalan Remaja di Era Informatika" (English: Teenage Mischief in the Information Era) and "Mosi Tidak Percaya" (English: Motion of Distrust).
They will release their third album in September 2011; they have said that it will not be a "friendly" album.
In May 2010, they founded a label, Jangan Marah Records (English: Don't Be Angry Records), hoping to accommodate creative bands that are not accepted by major labels.
Kenakalan Remaja di Era Informatika
Efek Rumah Kaca Lyrics
Jump to: Overall Meaning ↴ Line by Line Meaning ↴
Padahal hanya iseng belaka
Ketika birahi yang juara
Etika menguap entah kemana
Oh nafsu menderu deru bikin malu
Rekam dan memamerkan badan dan yang lainnya
Ketika birahi yang juara
Etika menguap entah kemana
Oh nafsu menderu deru bikin malu
Oh nafsu menderu deru susah maju
Apakah kita tersesat arah
Mengapa kita tak bisa dewasa
Dewasa
Oh nafsu menderu deru bikin malu
Oh nafsu menderu deru susah maju
Apakah kita tersesat arah
Mengapa kita tak bisa dewasa
The lyrics of Efek Rumah Kaca's song Kenakalan Remaja di Era Informatika express concern about the reckless behavior of teenagers in the digital age. The first stanza talks about the trend of taking and sharing revealing photos of oneself and others with no real purpose besides the temporary excitement of the moment. The second stanza delves deeper into the issue of runaway lust and its effects on ethics and morality. The chorus of the song portrays how the intensity of sexual desire can make one feel embarrassed and unable to move forward. The last stanza questions the direction and maturity of today's youth as a whole.
The song's message is quite clear – while living in the era of information technology has brought many benefits, it has also given rise to a new kind of malaise among young people. The desire to find quick excitement and the need for validation from peers has resulted in dangerous behavior that could have long-term consequences. The song's bleak tone and frank lyrics serve as a reminder of the dangers of losing oneself in the digital world with no regard for ethics or morals.
Line by Line Meaning
Senang mengabadikan tubuh yang tak berhalang
Enjoy capturing uncensored body images
Padahal hanya iseng belaka
Even though it's just for fun
Ketika birahi yang juara
When sexual desire is at its peak
Etika menguap entah kemana
Ethics disappear somewhere
Oh nafsu menderu deru bikin malu
Oh lust, roaring and embarrassing
Rekam dan memamerkan badan dan yang lainnya
Record and exhibit bodies and other things
Mungkin hanya untuk kenangan
Perhaps just for memories
Oh nafsu menderu deru susah maju
Oh lust, roaring and difficult to move forward
Apakah kita tersesat arah
Are we lost
Mengapa kita tak bisa dewasa
Why can't we be mature
Dewasa
Mature
Lyrics © Universal Music Publishing Group
Written by: ADRIAN YUNAN FAISAL, AKBAR BAGUS SUDIBYO, CHOLIL MAHMUD
Lyrics Licensed & Provided by LyricFind
@muhammadhanafi4038
[Verse 1]
Senang mengabadikan tubuh yang tak berhalang
Padahal hanya iseng belaka
Ketika birahi yang juara
Etika menguap entah kemana
[Pre-Chorus]
Oh nafsu menderu deru bikin malu
[Verse 2]
Rekam dan memamerkan badan dan yang lainnya
Mungkin hanya untuk kenangan
Ketika birahi yang juara
Etika menguap entah kemana
[Pre-Chorus]
Oh nafsu menderu deru bikin malu
Oh nafsu menderu deru susah maju
[Chorus]
Apakah kita tersesat arah
Mengapa kita tak bisa dewasa
Dewasa
[Instrumental]
[Pre-Chorus]
Oh nafsu menderu deru bikin malu
Oh nafsu menderu deru susah maju
[Chorus]
Apakah kita tersesat arah
Mengapa kita tak bisa dewasa
[Outro]
Da ra ra ra da da da
Da ra ra ra ra da da..
Da ra ra ra da da da
Da ra ra ra ra da da..
Da ra ra ra da da da
Da ra ra ra ra da da..
@gembelslot3360
Senang mengabadikan tubuh yang tak berhalang
Padahal hanya iseng belaka
Ketika birahi yang juara
Etika menguap entah kemana
Oh nafsu menderu deru bikin malu
Rekam dan memamerkan badan dan yang lainnya
Mungkin hanya untuk kenangan
Ketika birahi yang juara
Etika menguap entah kemana
Oh nafsu menderu deru bikin malu
Oh nafsu menderu deru susah maju
Apakah kita tersesat…
@herogasm4906
Ini lagu akan abadi sih, karna memang keresahan sepanjang era digital
@AbdulMajid-uo8lk
Makasih lagunya ERK
ini perlu perenungan yang mendalam buat pemecahan masalah yang sampaikini jadi peer bangsa ini.
"... Ketika birahi yang juara, etika menguap entah kemana"
@muhammadhanafi4038
[Verse 1]
Senang mengabadikan tubuh yang tak berhalang
Padahal hanya iseng belaka
Ketika birahi yang juara
Etika menguap entah kemana
[Pre-Chorus]
Oh nafsu menderu deru bikin malu
[Verse 2]
Rekam dan memamerkan badan dan yang lainnya
Mungkin hanya untuk kenangan
Ketika birahi yang juara
Etika menguap entah kemana
[Pre-Chorus]
Oh nafsu menderu deru bikin malu
Oh nafsu menderu deru susah maju
[Chorus]
Apakah kita tersesat arah
Mengapa kita tak bisa dewasa
Dewasa
[Instrumental]
[Pre-Chorus]
Oh nafsu menderu deru bikin malu
Oh nafsu menderu deru susah maju
[Chorus]
Apakah kita tersesat arah
Mengapa kita tak bisa dewasa
[Outro]
Da ra ra ra da da da
Da ra ra ra ra da da..
Da ra ra ra da da da
Da ra ra ra ra da da..
Da ra ra ra da da da
Da ra ra ra ra da da..
@MrYodi93
lagu ini relate dari jaman pertama ada teknologi sampe detik ini 😢
@adams546
Pertama dengerin lagu ini dari 2008 hampir tiap hari di playlist mp3 pod, jaman pikiran masih seger. Jaman cari 3gp di 4shared, jaman musisi2 band indie lagi pada naik daun, semuanya udah jd masa lalu
Tapi lagu ini dari pertama rilis sampe sekarang sarkasme nya masih dapet banget, dan terus menerus makin relevan. Band yang anti-mainstream banget pokonya ERK tuh the best lah
@muhammadadesaputra2163
dulu pertama kali liat ni video klip pas di G tv acara MTV ampuh, sekitar 2008 atau 2009 kalo ga salah, dan lagu ini masih eksis sampe sekarang, gila si erk
@minormajor11
Sama tapi lebih gila lagi, aku masih kelas 1 atau nggak 2 SD
@nstVnst
lagu dari jaman gw kuliah, masih relate sampe sekarang
@deuisramadani706
Akhirnya ketemu ini lagu setelah belasan tahun nyariiin 🤭😂🙏
Aku masih ingat judul nya, sejak pertama lihat dan dengar lagu nya dari kakak ku lewat tontonan MTV ampuh ❤️
@gembelslot3360
Senang mengabadikan tubuh yang tak berhalang
Padahal hanya iseng belaka
Ketika birahi yang juara
Etika menguap entah kemana
Oh nafsu menderu deru bikin malu
Rekam dan memamerkan badan dan yang lainnya
Mungkin hanya untuk kenangan
Ketika birahi yang juara
Etika menguap entah kemana
Oh nafsu menderu deru bikin malu
Oh nafsu menderu deru susah maju
Apakah kita tersesat…