Tetes air mata
Fitri Handayani Lyrics
Jump to: Overall Meaning ↴ Line by Line Meaning ↴
Selalu begini terus begini
Kau semakin larut dalam kesibukan
Hingga kau lupa siapa diriku ho
Dinding-dinding rumah kita
Kurasakan bagai tembok penjara
Selalu sendiri tetap sendiriTiada kemesraan tiada belai sayang
Yang kuharapkan darimu seorang
Setiap kali terjaga dari tidur malamku
Kau baru pulang
Seakan tiada waktu untuk berbagi suka
Berbagi duka
Bukan begini caranya kau manjakan aku
Dengan emas permata
Bukan begini caranya berikan bahagia
Dengan uang dan harta
Dinding-dinding rumah kita
Kurasakan bagai tembok penjara
Selalu sendiri tetap sendiri
Tiada kemesraan tiada belai sayang
Yang kuharapkan darimu seorang
Setiap kali terjaga dari tidur malamku
Kau baru pulang
Seakan tiada waktu untuk berbagi suka
Berbagi duka
Bukan begini caranya kau manjakan aku
Dengan emas permataBukan begini caranya berikan bahagia
Dengan uang dan harta
Setiap kali terjaga dari tidur malamku
Kau baru pulang
Seakan tiada waktu untuk berbagi suka
Berbagi duka
Bukan begini caranya kau manjakan aku
The song "Tetes Air Mata" by Fitri Handayani is a poignant ballad about a woman who feels abandoned and lonely in a relationship. The first verse sets the tone with the image of tears drenching a lonely bed. The woman sings about how her partner has become increasingly immersed in their work or other activities, to the point where he has forgotten who she is. This leaves her feeling trapped and alone, akin to being imprisoned within the walls of their home.
As the song progresses, the woman expresses her disappointment that her partner thinks he can make up for his emotional absence with material things like jewelry and money. She pleads with him to understand that these things cannot take the place of true love and companionship. The chorus repeats the idea that their home feels like a prison due to the lack of intimacy and affection between them. The song ends with the woman lamenting that her partner still doesn't seem to understand her needs, despite her clear expression of them.
Overall, the song is a heartbreaking plea for emotional connection and intimacy within a relationship, and a critique of a society that values material wealth over human connection.
Line by Line Meaning
Tetes air mata membasahi pembaringan sepi
My tears are falling on the empty bed
Selalu begini terus begini
Always like this, never changing
Kau semakin larut dalam kesibukan
You're getting lost in your busyness
Hingga kau lupa siapa diriku ho
Until you forget who I am
Dinding-dinding rumah kita
The walls of our house
Kurasakan bagai tembok penjara
I feel like I'm in a prison
Selalu sendiri tetap sendiri
Always alone, still alone
Tiada kemesraan tiada belai sayang
No tenderness, no loving touch
Yang kuharapkan darimu seorang
What I hope for from you alone
Setiap kali terjaga dari tidur malamku
Every time I wake up from my sleep at night
Kau baru pulang
You just got home
Seakan tiada waktu untuk berbagi suka
Seems like there's no time to share joy
Berbagi duka
or share sorrow
Bukan begini caranya kau manjakan aku
This isn't how you spoil me
Dengan emas permata
With gold and jewels
Bukan begini caranya berikan bahagia
This isn't how you give happiness
Dengan uang dan harta
With money and wealth
Lyrics © O/B/O APRA AMCOS
Lyrics Licensed & Provided by LyricFind