Belum Tidur
Hindia Lyrics


Jump to: Overall Meaning ↴  Line by Line Meaning ↴

Semua yang sirna kan kembali
Semua yang sirna kan terganti
Dan ku bertanya untuk apa
Angan yang belum dijawab juga
Amin paling serius (detik jam)
Simpul jari yang erat (sang gerilyawan)
Doa semakin berat (berdentang mengingatkan)
Rasakanlah (ciri pikiran)
Semua perasaanmu (khas pagi buta menyerang aku)

Malam ini (yang tegang)
Milikmu sendiri (terus-terusan)
Melayang dan masuk dalam tubuhmu (merebahlah sedikit badanmu katamu yang memahamiku)
Maunya juga menepi tapi banyak tapi banyak yang belum rapi ya meski masih berantakan
Kami sabar menunggu nyawamu kembali

Dan tidurlah dengan kecepatanmu (juga karya seni)
Saat siap menutup hari (belum tidur bukan lembur)
Dunia berhenti pukul tiga pagi (belum tidur bukan lembur bukan menunggu)
Kejutan

Selamat dan panjang umur
Menghentikan waktu di kamar ini (selamat dan panjang umur)
Selamat dan panjang umur
Selamat dan panjang umur

Sibuk mencerna riuh bukan di telinga ku sehat raga
Kau yang tahu tenggat diri sendiri
Lantas berisik di kepala

Kau yang tahu racun diri sendiri (datangnya dari mana)
Dunia berhenti pukul tiga pagi (datangnya dari mana)
Datangnya dari mana

Menghentikan waktu di kamar ini
Canggih tubuh kan mampu sembuhkan lukanya sendi
Kau yang tahu tenggat diri sendiri




Canggih tubuh kan mampu sembuhkan lukanya sendiri
Kau yang tahu racun diri sendiri

Overall Meaning

The lyrics of "Belum Tidur" by Hindia convey a sense of reflection and introspection. The opening lines "Semua yang sirna kan kembali, semua yang sirna kan terganti" translates to "Everything that has been lost will come back, and everything that has been lost will be replaced." This suggests an acceptance of change and impermanence, and a recognition that time has a way of healing all wounds. The next lines "Dan ku bertanya untuk apa, angan yang belum dijawab juga" which means "And I ask, what for, those unanswered dreams?" further emphasize the theme of questioning and searching.


The chorus "Dan tidurlah dengan kecepatanmu, saat siap menutup hari, dunia berhenti pukul tiga pagi" which means "And sleep at your own pace, when you're ready to end the day, the world stops at three in the morning" suggests the idea of finding peace and closure in oneself, regardless of external events. The line "Maunya juga menepi tapi banyak tapi banyak yang belum rapi ya meski masih berantakan" which means "I also want to escape, but there's so much that's not in order, even though it's still messy" hints at a desire to withdraw from the world, but the acknowledgment that there's still much to be done.


In the second verse, the phrase "Sibuk mencerna riuh bukan di telinga ku sehat raga" which means "Busy digesting the noise, not in my ear but in my healthy body" and "Kau yang tahu racun diri sendiri (datangnya dari mana)" which means "You know your own poison (where does it come from)" suggest a focus on one's inner self and the harmful effects of external distractions.


Line by Line Meaning

Semua yang sirna kan kembali
Everything that fades away will come back


Semua yang sirna kan terganti
Everything that fades away will be replaced


Dan ku bertanya untuk apa
And I ask myself what for


Angan yang belum dijawab juga
The unanswered dreams too


Amin paling serius (detik jam)
The most serious prayer (tick-tock)


Simpul jari yang erat (sang gerilyawan)
The tightly clenched fingers (the guerrilla)


Doa semakin berat (berdentang mengingatkan)
The prayer becomes heavier (ringing reminders)


Rasakanlah (ciri pikiran)
Feel it (a characteristic of the mind)


Semua perasaanmu (khas pagi buta menyerang aku)
All of your emotions (attacking me in the early dawn)


Malam ini (yang tegang)
Tonight (which is tense)


Milikmu sendiri (terus-terusan)
Belonging only to you (continuously)


Melayang dan masuk dalam tubuhmu (merebahlah sedikit badanmu katamu yang memahamiku)
Floating and entering your body (you say lay down a bit, your body understands me)


Maunya juga menepi tapi banyak tapi banyak yang belum rapi ya meski masih berantakan
You also want to escape, but there's still a lot of messiness even though it's still a mess


Kami sabar menunggu nyawamu kembali
We patiently wait for your soul to return


Dan tidurlah dengan kecepatanmu (juga karya seni)
And sleep at your own pace (also a work of art)


Saat siap menutup hari (belum tidur bukan lembur)
When ready to end the day (not staying up late)


Dunia berhenti pukul tiga pagi (belum tidur bukan lembur bukan menunggu)
The world stops at three in the morning (not staying up late, not waiting)


Kejutan
A surprise


Selamat dan panjang umur
Congratulations and a long life


Menghentikan waktu di kamar ini (selamat dan panjang umur)
Stopping time in this room (congratulations and a long life)


Selamat dan panjang umur
Congratulations and a long life


Selamat dan panjang umur
Congratulations and a long life


Sibuk mencerna riuh bukan di telinga ku sehat raga
Busy digesting noise not in my ears, a healthy body


Kau yang tahu tenggat diri sendiri
You know your own deadline


Lantas berisik di kepala
Then noisy inside the head


Kau yang tahu racun diri sendiri (datangnya dari mana)
You know your own poison (where does it come from)


Dunia berhenti pukul tiga pagi (datangnya dari mana)
The world stops at three in the morning (where does it come from)


Datangnya dari mana
Where does it come from


Menghentikan waktu di kamar ini
Stopping time in this room


Canggih tubuh kan mampu sembuhkan lukanya sendi
The sophisticated body can heal its wounded joints


Kau yang tahu tenggat diri sendiri
You know your own deadline


Canggih tubuh kan mampu sembuhkan lukanya sendiri
The sophisticated body can heal its own wounds


Kau yang tahu racun diri sendiri
You know your own poison




Lyrics © O/B/O APRA AMCOS

Lyrics Licensed & Provided by LyricFind
To comment on or correct specific content, highlight it

Genre not found
Artist not found
Album not found
Song not found
Most interesting comments from YouTube:

@dikrymaharullah185

Dunia berhentii pukul tigaa pagii
Menghentikan waktuu di kamar
Kauu insomnia....
Dann tidurlah
Saat kauu siap menutup harii
Kauu yang tau penangkal racun ituu sendiri
Akuu disinii sedang berdo'a
Aku, kamu, kami, merekaa mengertii tuhan tak pernah tak pedulii
Ia beri ujian, agar kelak saat tidur terakhir dibumi
Kauu lebihh indah dari waktuu dilahirkan ke duniaa inii.



@SriWahyuni-xp4oj

Sebab kita yang tau racun untuk diri kita sendiri.

Ibarat perbedaan yang bagi sebagian orang ialah wajar & hal yg cukup di terima serta diapresiasi.

Namun sebagian besar yang lain menganggapnya seolah - olah racun serta sumber kebencian yang patut diperangi.

Tapi kita tak pernah tahu sebetulnya obat yg tepat untuk luka hati orang lain.

Karena itu jangan pernah paksakan obat untuk luka hati kita menjadi obat bagi orang lain.

Karena sangat mungkin itu bisa jadi racun bagi batin orang lain.



@almirayuniarkalyca

[2018]
Maaf, aku terlambat tahu racun diriku sendiri.
Aku terlalu takut untuk membuang racun yang menjadi adiktif ini.
Walau pada akhirnya kubuang juga, dengan ditambah patah hati dan kecewa yang membuat lukaku semakin panjang dan terbuka.

Teringat malam-malamku yang tidak kuanggap malam, karena terlalu takut jiwaku terlelap dan terbayang-bayang akan rasa trauma yang terasa nyata ketika hadir dimimpi memperkeruh suasana.
Entah sampai berapa hari belum tidurku ini menjadi hal yang biasa, sampai akhirnya halusinasi mulai tiba.
Delusi juga hadir menyapa.
Telingaku penuh dan ricuh, seakan puluhan manusia bersahutan memakiku dan berharap aku mati saja.
Mereka-mereka yang tak percaya, sempat menganggap aku gila.

Hingga akhirnya, belum tidurku kala itu membuatku sadar siapa musuhku sebenarnya. Siapa yang benar-benar berhak untuk kuberi singgasana dihidupku, siapa yang benar-benar menolongku ketika aku bahkan tak mengenal aku.



@annixaa99

Saya denger lagu ini sejak 2019. Potongan liriknya, seiring waktu, satu persatu bersinggungan dengan apa yang saya rasakan.

Terbaru, "Dunia berhenti pukul tiga pagi"

Pukul 03.15 tepatnya. Februari lalu.

Ayah menghembuskan nafas terakhirnya di hadapan saya dan ibu. Menutup hari-hari yang telah ia lalui, setelah empat tahun berjuang melawan kanker.

Hening. Waktu seakan terhenti. Berharap kepergianmu hanyalah jeda untuk memulihkan diri. Tapi ayah tidak pernah kembali.

Saya kehilangan banget, yah.



@nl4912

kenapa tuhan mempertemukan kalian?
2 manusia dengan latar belakang berbeda, sifat berbeda tapi isi kepala yg sama.
kenapa tuhan menciptakan manusia se-ajaib kalian?
aku mohon jangan cepat mati, aku mohon apapun itu jangan berhenti, aku mohon tetap berkarya dg cara kalian masing-masing.
terimakasih untuk liriknya, untuk nadanya, untuk lagu yg mampu membuat air bahku jatuh lebih jauh dari biasanya.
terimakasi telah menemani masa-masa sulitku, memeluk dengan lagu, membangkitkan dengan kalimat.
kalian indah,
kalian memang diciptakan untuk manusia bumi yg patah hati karna perjuangannya.
kalian nyaris serupa bidadara.
kalian, terimakasih🌸



All comments from YouTube:

@Pristantyoorg

Mau headset-mu baik - baik saja , mau headset-mu tinggal nyala sebelah, mau headset-mu kau dengar dua - duanya, atau salah satunya karna membagi perhatian dengan yang lain, kamu dihargai dan kamu berhak mendengar lagu yang baik

@oliviamanthovani8393

#Tim tanpa headset. Headset ku di gigit kucing. Putus :)

@Pristantyoorg

@@oliviamanthovani8393 Mungkin kucingmu meminta musik ini didengarkan bersama sama?

@oliviamanthovani8393

Farhan Pristantyo iyaa mungkin kak 😄

@aparatmetong8645

hah

@calyco2381

Aku pake speaker hp aja.

12 More Replies...

@renaldiseptian9455

Yang gue tangkep dari lirik sma videonya itu menggambarkan perbedaan antara yang belum tidur karena insomnia dan karena memang aktifitasnya di malam hari.Atau juga antara mereka yang lebih senang melampiaskan masalah dengan menyendiri atau di luar dengan teman.
Racun dalam hal ini bisa jadi adalah sebuah masalah

@hennysetyowati6575

Yess

@niihagus5713

makasihh bgt dah, pusing gua tapi asikk

@miaumengmeng

Keren,❤️

More Comments

More Versions