He was popular for his gritty-witty ballads accentuated on life of Indonesia's marginalized groups or political satire on the troubled Indonesian social/political scene under Soeharto. His socially aware hit-songs including: "Oemar Bakri" tells about teacher, "Lonteku" is a love story between a criminal and a prostitute, and "Wakil Rakyat" is about members of parliament.
After Reformasi movement on 1997 which leads to democratisation he was a kind of losing the edge for political satire, but his mature musical experience keeps him on Indonesian pop chart with inward-looking songs and songs about personal relationships.
Ada Lagi Yang Mati
Iwan Fals Lyrics
Jump to: Overall Meaning ↴ Line by Line Meaning ↴
Diantara tumpukkan sampah
Lehernya berdarah membeku
Bekas pisau lawannya tadi malam
Depan pasar dekat terminal
Pagi itu orang berkerumun
Melihat mayat yang membusuk
Tutup hidung sesekali meludah
Disela gaduhnya suasana
Segera aku menghampiri
Dengan bimbang ku bertanya padanya
Rupanya yang mati sang teman
Teman hitam hidup sepaham
Hanya kisah yang dilewati
Ia berdua ikat tali saudara
Sementara surya mulai tinggi
Panas terasa bakar kepala
Sisa darah orang yang mati
Disimpannya didalam hati
Lalu dia seperti batu
Sampai malam sampai semuanya pergi
Depan pasar dekat terminal
Ada lagi orang yang mati
Lehernya berdarah membeku
Bekas pisau lawannya tadi malam
Sementara surya mulai tinggi
Panas terasa bakar kepala
Dendam ada dimana-mana
Dijantungku dijantungmu
Dijantung hari-hari . . . . . . .
Dendam ada dimana-mana . . . . . . . . . . .
-Rahman Tardjana-
The lyrics of Iwan Fals's song Ada Lagi Yang Mati are a poignant commentary on the harsh realities of life and death in a society where violence and poverty are pervasive. The singer describes seeing a dead body lying among piles of garbage, its neck slashed with a knife from a fight the previous night. The scene is disturbing, with onlookers gathering around to gawk and spit. But amidst the chaos, the singer also observes a person crying, presumably a friend or family member of the deceased.
As the day progresses, the singer reflects on the meaning of the dead man's life and the significance of his untimely demise. He realizes that the deceased was a comrade and that they shared many experiences and struggles together. The loss cuts deeply, and the singer feels the weight of both grief and anger. He knows that the cycle of violence and revenge will continue, with more murders and more grief in its wake.
The lyrics of Ada Lagi Yang Mati are a powerful reminder of the fragility of life and the human toll of poverty, inequality, and violence. They also highlight the resilience and spirit of people who persevere despite overwhelming odds, finding meaning and purpose even in the darkest of circumstances.
Line by Line Meaning
Aku lihat orang yang mati
I saw a dead person
Diantara tumpukkan sampah
Amongst piles of garbage
Lehernya berdarah membeku
Their neck frozen and bleeding
Bekas pisau lawannya tadi malam
The marks of their opponent's knife from last night
Depan pasar dekat terminal
In front of the market close to the terminal
Pagi itu orang berkerumun
People gathered that morning
Melihat mayat yang membusuk
To see the rotting corpse
Tutup hidung sesekali meludah
Holding their noses and occasionally spitting
Aku lihat orang menangis
I saw people crying
Disela gaduhnya suasana
Amidst the chaos of the atmosphere
Segera aku menghampiri
I approached quickly
Dengan bimbang ku bertanya padanya
Hesitantly, I asked them
Rupanya yang mati sang teman
Apparently, the dead person was their friend
Teman hitam hidup sepaham
A comrade with the same beliefs
Hanya kisah yang dilewati
Only a story that passed
Ia berdua ikat tali saudara
They were tied together like siblings
Sementara surya mulai tinggi
While the sun started to rise
Panas terasa bakar kepala
The heat felt like burning their head
Sisa darah orang yang mati
The remaining blood of the dead person
Disimpannya didalam hati
They kept it in their heart
Lalu dia seperti batu
Then they became like stone
Sampai malam sampai semuanya pergi
Until night, until everyone left
Ada lagi orang yang mati
There's another dead person
Dendam ada dimana-mana
Vengeance is everywhere
Dijantungku dijantungmu
It hangs over you and me
Dijantung hari-hari . . . . . . .
It hangs over every day
Dendam ada dimana-mana . . . . . . . . . . .
Vengeance is everywhere
Contributed by Penelope D. Suggest a correction in the comments below.
T Shaukang
Aku lihat orang yang mati
Diantara tumpukkan sampah
Lehernya berdarah membeku
Bekas pisau lawannya tadi malam
Depan pasar dekat terminal
Pagi itu orang berkerumun
Melihat mayat yang membusuk
Tutup hidung sesekali meludah
Aku lihat orang menangis
Disela gaduhnya suasana
Segera aku menghampiri
Dengan bimbang ku bertanya padanya
Rupanya yang mati sang teman
Teman hitam hidup sepaham
Hanya kisah yang dilewati
Ia berdua ikat tali saudara
Sementara surya mulai tinggi
Panas terasa bakar kepala
Sisa darah orang yang mati
Disimpannya didalam hati
Lalu dia seperti batu
Sampai malam sampai semuanya pergi
Depan pasar dekat terminal
Ada lagi orang yang mati
Lehernya berdarah membeku
Bekas pisau lawannya tadi malam
Sementara surya mulai tinggi
Panas terasa bakar kepala
Dendam ada dimana-mana
Dijantungku dijantungmu
Dijantung hari-hari . . . . . . .
Dendam ada dimana-mana . . . . . . . . . . .
Ramadhan Febri Aryanto
Aku lihat orang yang mati
Di antara tumpukan sampah
Lehernya berdarah membeku
Bekas pisau lawannya tadi malam
Depan pasar dekat terminal
Pagi itu orang berkerumun
Melihat mayat yang membusuk
Tutup hidung sesekali meludah
Aku lihat orang menangis
Di sela gaduhnya suasana
Segera aku menghampiri
Dengan bimbang kubertanya padanya
Rupanya yang mati sang teman
Teman hitam hidup sepaham
Hanya kisah yang dilewati
Ia berdua ikat tali saudara
Sementara surya mulai tinggi
Panas terasa bakar kepala
Sisa darah orang yang mati
Disimpannya di dalam hati
Lalu diam seperti batu
Sampai malam, sampai semuanya pergi
Depan pasar dekat terminal
Ada lagi orang yang mati
Lehernya berdarah membeku
Bekas pisau lawannya tadi malam
Sementara surya mulai tinggi
Panas terasa bakar kepala
Sementara surya mulai tinggi
Panas terasa bakar kepala
Dendam ada di mana-mana
Di jantungku, di jantungmu
Di jantung hari-hari
Dendam ada di mana-mana
Dendam!
Dendam!
Dendam ada di mana-mana
Dendam!
Dendam!
Dendam!
T Shaukang
Aku lihat orang yang mati
Diantara tumpukkan sampah
Lehernya berdarah membeku
Bekas pisau lawannya tadi malam
Depan pasar dekat terminal
Pagi itu orang berkerumun
Melihat mayat yang membusuk
Tutup hidung sesekali meludah
Aku lihat orang menangis
Disela gaduhnya suasana
Segera aku menghampiri
Dengan bimbang ku bertanya padanya
Rupanya yang mati sang teman
Teman hitam hidup sepaham
Hanya kisah yang dilewati
Ia berdua ikat tali saudara
Sementara surya mulai tinggi
Panas terasa bakar kepala
Sisa darah orang yang mati
Disimpannya didalam hati
Lalu dia seperti batu
Sampai malam sampai semuanya pergi
Depan pasar dekat terminal
Ada lagi orang yang mati
Lehernya berdarah membeku
Bekas pisau lawannya tadi malam
Sementara surya mulai tinggi
Panas terasa bakar kepala
Dendam ada dimana-mana
Dijantungku dijantungmu
Dijantung hari-hari . . . . . . .
Dendam ada dimana-mana . . . . . . . . . . .
Lakhsin Salim
Legenda! Beliau yang setidaknya "pernah" dan "berani" menyuarakan aspirasi dengan caranya... #Musikindonesia #DKSH ๐ฎ๐ฉโ๐ฝ
Winter Winter land
Bang Iwan Fals menciptakan dunianya sendiri. Tentu zaman itu sampai sekarang yang laris dan ngetrend soal cinta birahi. Tapi Iwan berani mengangkat tema-tema sosial, tanpa takut tidak ada yang menengok. Ternyata lagu-lagu berkarakter ini mewarnai khazanah musik kita dan bisa kita nikmati sampai kini, karena masih "hidup" di hati penggemarnya. Baik musik maupun lirik masih bisa dinikmati, tetap aktual meskipun telah puluhan tahun waktu berselang sejak karya tercipta.
272roadventure
Merinding denger lagu satu ini ........
hari suhari
Lgu yg mnggambarkn kerasnya khidupan, siapa kuat dia akan jd raja. Bikin merinding. Slm dri majakengka
Wahidin Ilham
Jgn membuat orang lain sakit hati, itu sangat berbahaya, ingat, DENDAM ADA D MANA"
trisno sudrajat
Kapan ya om ada konser di luwinanggung ,kangen ๐ฅ
Dede Supriadi
bukan hanya sekedar lagu untuk orang-orang yang berakal
Uzman Aly
Mantap bang iwan... Fals mania Cerbon...
Gilang Pratama
๐ฅ๐ฅ๐ฅ