KLa Project adalah kelompok musik asal Indonesia yang dipelopori oleh Katon Bagaskara, Lilo (Romulo Radjadin), Adi Adrian, dan Ari Burhani. Nama KLa sendiri diperoleh dari inisial personel band ini. Berhubung terdapat dua personel yang berhuruf depan A, maka huruf A dalam kata "KLa" dibuat berbeda (dengan menggunakan huruf nonkapital). Namun setelah KLa merilis album ketiga (Pasir Putih) pada tahun 1992, Ari Burhani keluar dan beralih peran sebagai manajer band hingga saat ini.
KLa kemudian berjalan dengan formasi tiga orang dan menelurkan lima album. Pada bulan Maret 2001, giliran Lilo yang keluar dari band ini. Namun KLa tetap berjalan terus walau hanya menyisakan Katon dan Adi. Kemudian tahun 2003, KLa memutuskan untuk menambah tiga orang personel baru, yaitu Erwin Prasetya, Yoel Priyatna dan Hari Goro. Nama mereka pun berubah menjadi NuKLa. NuKLa sempat mengeluarkan satu album pada tahun 2004 yang bertajuk "New Chapter".
Pada tahun 2006, Erwin Prasetya memutuskan untuk keluar dari NuKLa karena perbedaan visi. Tak lama setelah itu, Katon Bagaskara menyatakan bahwa NuKLa berganti nama kembali menjadi KLa Project. Salah satu alasannya adalah sulitnya mengubah citra KLa yang lama menjadi baru.
Pada tahun 2010, KLa mengadakan reuni dan merilis satu mini album berjudul KLa Returns. Akhir tahun 2011, KLa merilis album penuh pertamanya setelah reuni bertajuk eXellentia. Album ini merupakan album rekaman ke-10 grup band ini.
Semua anggota KLa Project pernah berkarier solo. Katon telah merilis enam album, Adi mencetak dua album, dan Lilo baru satu album.
Sara
KLa Project Lyrics
Jump to: Overall Meaning ↴ Line by Line Meaning ↴
Secangkir kopi hitamku
Dekap lutut nikmati embun
Sebatang rokok tersulut
Berbagai topik terhidang
Di atas meja terasku
Politik, Ekonomi, Lingkungan
Segera kita kunyah lagi
Selalu, begitu
Selalu,
Sarapan pagiku
Sebentar dulu, jangan berhenti
Mentari belum meninggi
Di mana tempatmu berperan
Saat negeri membutuhkan
Selalu, denganmu
Selalu begitu
Selalu kutunggu
Sarapan pagiku
Meski bagai tiada akhir
Terlalu banyak waktu bicara
Setidaknya ku perduli...
The lyrics of KLa Project's song "Sara" talk about enjoying a cup of black coffee and a cigarette while discussing various topics such as politics, economy, and the environment on a terrace. The song describes a moment of relaxation and reflection before going out to face the day. The repetition of the word "selalu" (always) emphasizes the importance of this routine for the singer, and the mention of the phrase "sarapan pagiku" (my breakfast) suggests that this daily ritual is crucial to giving him the energy to face whatever challenges come his way.
One interesting interpretation of the lyrics is that they can be read as a comment on the state of the nation. The line "saat negeri membutuhkan" (when the nation needs) suggests that the singer sees himself as part of a larger community that he must contribute to ("di mana tempatmu berperan"). The references to politics and the environment indicate a concern with social issues, while the mention of his "mentari" (sun) not yet having risen could suggest that the time for action and change is not yet here. Overall, the song seems to be encouraging listeners to take a moment to reflect on their place in society and how they can contribute to positive change.
Line by Line Meaning
Sudahlah, hantarkan saja
Just let it be
Secangkir kopi hitamku
My black coffee
Dekap lutut nikmati embun
Embrace the dew on my knees
Sebatang rokok tersulut
A cigarette lit
Berbagai topik terhidang
Various topics on the table
Di atas meja terasku
On my terrace table
Politik, Ekonomi, Lingkungan
Politics, Economy, Environment
Segera kita kunyah lagi
Let's chew on them again
Selalu, Selalu, begitu
Always, always like that
Selalu, Sarapan pagiku
Always, my breakfast
Sebentar dulu, jangan berhenti
Hold on, don't stop
Mentari belum meninggi
The sun hasn't risen yet
Di mana tempatmu berperan
Where do you play your part
Saat negeri membutuhkan
When the country needs it
Selalu, denganmu
Always, with you
Selalu begitu
Always like that
Selalu kutunggu
Always waiting
Sarapan pagiku
My breakfast
Meski bagai tiada akhir
Although it seems endless
Terlalu banyak waktu bicara
Too much talk, too little time
Setidaknya ku perduli...
At least I care...
Contributed by Jeremiah B. Suggest a correction in the comments below.
RAP.Y
Nah, sesuatu yang digunakan untuk menyelamatkan hidup yang dimaksud di sini mungkin adalah asmara.
“ Sampai saatnya tiba, tetap kunanti sara ” (sesuatu yang digunakan untuk menyelamatkan atau memelihara hidup).
“ Diri percaya asmara 'kan terjadi sara ” (di sini asmara adalah sara atau sesuatu yang ditunggu yang akan digunakan/dipakai untuk memelihara atau menyelamatkan hidup).
Kemudian, asmara yang dinanti ini akan meneduhkan sanubari yang kering dan gersang seperti tersirami dengan curahan penuh kasih sayang.
Diceritakan di awal (verse pertama), sejak semula 'si penulis' bertemu dengan asmara. Batinnya serasa bernyanyi/melantun dengan merdu. Rerasanannya (berbagai rasa di hati) melimpah ruah hingga tak kuasa untuk terbendung.
Kemudian, setelah reff, kembali ke verse kedua. Di sini diceritakan saat 'si penulis' mencoba meraih asmara dari seseorang, (paras dari) seseorang tersebut seakan tak peduli akan birunya hati 'si penulis'. Maksud kata "biru" di sini adalah rasa sedih, sendu, murung, dan semacamnya karena ingin sekali meraih asmara yang dinantikan.
Padahal mata jiwanya hanya jernih bersahaja (secara tulus, ikhlas, tiada keraguan). Hingga 'si penulis' berucap, "lembut memujamu".
Lalu, dibagian bridge lagu, segala persiapan dilakukan oleh 'si penulis' yang dideskripsikan seperti melepas panah dari tali busur guna mendapatkan sara, yaitu asmara.
Dan, diakhir lagu (bagian klimaks), 'si penulis' terus memanggil sara agar segera datang untuk meneduhkan sanubari 'si penulis'.
Ini opini pribadi sih. Setangkep saya dari lagu "Sara" ini.
Willy Putranta
Waktu SMA, lagu ini menginspirasi saya untuk membuat cerpen dalam lomba Hari Kartini di sekolah dan dapat juara 2 dengan hadiah taplak meja. :-D Saat ini saya sedang menulis ulang cerpen itu dalam format novel.
thefirst indonesia
Berbicara soal musik, agaknya sulit kalau tidak bisa dibilang tidak mungkin untuk tidak membicarakan band ini. Kla Project menginspirasi banyak musisi Indonesia. Tak sedikit band-band dari berbagai jenis genre yang menjadikan sebagai inspirasinya. Album Sintesa salah satu Album terbaik mereka
Herri Setiawan
Koleksi kaset sampe album klasik....ntah kmna sekarang...😇😇😇😁😁
Agus RadyaKenan
Menunggu sayap rindu dan hasrat batin
Tukang Becak
Menunggu ratu hati
Diana Putra
Saya beli kasetnya tahun 1998
Fakta P.B.
Arti "Sara" dalam lagu ini apa ya? Dari awal beli kaset album Sintesa sampe sekarang masih blm tahu maknanya. Saya tahunya kata ini akronim dari Suku-Agama-Ras-Antargolongan
RAP.Y
Kalau menurut KBBI arti kata "sara" itu adalah sesuatu yang digunakan/dipakai untuk memelihara atau menyelamatkan hidup.
RAP.Y
Nah, sesuatu yang digunakan untuk menyelamatkan hidup yang dimaksud di sini mungkin adalah asmara.
“ Sampai saatnya tiba, tetap kunanti sara ” (sesuatu yang digunakan untuk menyelamatkan atau memelihara hidup).
“ Diri percaya asmara 'kan terjadi sara ” (di sini asmara adalah sara atau sesuatu yang ditunggu yang akan digunakan/dipakai untuk memelihara atau menyelamatkan hidup).
Kemudian, asmara yang dinanti ini akan meneduhkan sanubari yang kering dan gersang seperti tersirami dengan curahan penuh kasih sayang.
Diceritakan di awal (verse pertama), sejak semula 'si penulis' bertemu dengan asmara. Batinnya serasa bernyanyi/melantun dengan merdu. Rerasanannya (berbagai rasa di hati) melimpah ruah hingga tak kuasa untuk terbendung.
Kemudian, setelah reff, kembali ke verse kedua. Di sini diceritakan saat 'si penulis' mencoba meraih asmara dari seseorang, (paras dari) seseorang tersebut seakan tak peduli akan birunya hati 'si penulis'. Maksud kata "biru" di sini adalah rasa sedih, sendu, murung, dan semacamnya karena ingin sekali meraih asmara yang dinantikan.
Padahal mata jiwanya hanya jernih bersahaja (secara tulus, ikhlas, tiada keraguan). Hingga 'si penulis' berucap, "lembut memujamu".
Lalu, dibagian bridge lagu, segala persiapan dilakukan oleh 'si penulis' yang dideskripsikan seperti melepas panah dari tali busur guna mendapatkan sara, yaitu asmara.
Dan, diakhir lagu (bagian klimaks), 'si penulis' terus memanggil sara agar segera datang untuk meneduhkan sanubari 'si penulis'.
Ini opini pribadi sih. Setangkep saya dari lagu "Sara" ini.
Bluesky Blue
Hebat mas ... karena selalu ada kata kiasan yg tak lazim di lirik lagu kla... mantab penjelasannya...👍👍👍