Sara
KLa Project Lyrics


Jump to: Overall Meaning ↴  Line by Line Meaning ↴

Sudahlah, hantarkan saja
Secangkir kopi hitamku
Dekap lutut nikmati embun
Sebatang rokok tersulut
Berbagai topik terhidang
Di atas meja terasku
Politik, Ekonomi, Lingkungan
Segera kita kunyah lagi
Selalu,
Selalu, begitu
Selalu,
Sarapan pagiku
Sebentar dulu, jangan berhenti
Mentari belum meninggi
Di mana tempatmu berperan
Saat negeri membutuhkan
Selalu, denganmu
Selalu begitu
Selalu kutunggu
Sarapan pagiku
Meski bagai tiada akhir




Terlalu banyak waktu bicara
Setidaknya ku perduli...

Overall Meaning

The lyrics of KLa Project's song "Sara" talk about enjoying a cup of black coffee and a cigarette while discussing various topics such as politics, economy, and the environment on a terrace. The song describes a moment of relaxation and reflection before going out to face the day. The repetition of the word "selalu" (always) emphasizes the importance of this routine for the singer, and the mention of the phrase "sarapan pagiku" (my breakfast) suggests that this daily ritual is crucial to giving him the energy to face whatever challenges come his way.


One interesting interpretation of the lyrics is that they can be read as a comment on the state of the nation. The line "saat negeri membutuhkan" (when the nation needs) suggests that the singer sees himself as part of a larger community that he must contribute to ("di mana tempatmu berperan"). The references to politics and the environment indicate a concern with social issues, while the mention of his "mentari" (sun) not yet having risen could suggest that the time for action and change is not yet here. Overall, the song seems to be encouraging listeners to take a moment to reflect on their place in society and how they can contribute to positive change.


Line by Line Meaning

Sudahlah, hantarkan saja
Just let it be


Secangkir kopi hitamku
My black coffee


Dekap lutut nikmati embun
Embrace the dew on my knees


Sebatang rokok tersulut
A cigarette lit


Berbagai topik terhidang
Various topics on the table


Di atas meja terasku
On my terrace table


Politik, Ekonomi, Lingkungan
Politics, Economy, Environment


Segera kita kunyah lagi
Let's chew on them again


Selalu, Selalu, begitu
Always, always like that


Selalu, Sarapan pagiku
Always, my breakfast


Sebentar dulu, jangan berhenti
Hold on, don't stop


Mentari belum meninggi
The sun hasn't risen yet


Di mana tempatmu berperan
Where do you play your part


Saat negeri membutuhkan
When the country needs it


Selalu, denganmu
Always, with you


Selalu begitu
Always like that


Selalu kutunggu
Always waiting


Sarapan pagiku
My breakfast


Meski bagai tiada akhir
Although it seems endless


Terlalu banyak waktu bicara
Too much talk, too little time


Setidaknya ku perduli...
At least I care...




Contributed by Jeremiah B. Suggest a correction in the comments below.
To comment on or correct specific content, highlight it

Genre not found
Artist not found
Album not found
Song not found
Most interesting comment from YouTube:

RAP.Y

Nah, sesuatu yang digunakan untuk menyelamatkan hidup yang dimaksud di sini mungkin adalah asmara.

“ Sampai saatnya tiba, tetap kunanti sara ” (sesuatu yang digunakan untuk menyelamatkan atau memelihara hidup).
“ Diri percaya asmara 'kan terjadi sara ” (di sini asmara adalah sara atau sesuatu yang ditunggu yang akan digunakan/dipakai untuk memelihara atau menyelamatkan hidup).

Kemudian, asmara yang dinanti ini akan meneduhkan sanubari yang kering dan gersang seperti tersirami dengan curahan penuh kasih sayang.

Diceritakan di awal (verse pertama), sejak semula 'si penulis' bertemu dengan asmara. Batinnya serasa bernyanyi/melantun dengan merdu. Rerasanannya (berbagai rasa di hati) melimpah ruah hingga tak kuasa untuk terbendung.

Kemudian, setelah reff, kembali ke verse kedua. Di sini diceritakan saat 'si penulis' mencoba meraih asmara dari seseorang, (paras dari) seseorang tersebut seakan tak peduli akan birunya hati 'si penulis'. Maksud kata "biru" di sini adalah rasa sedih, sendu, murung, dan semacamnya karena ingin sekali meraih asmara yang dinantikan.
Padahal mata jiwanya hanya jernih bersahaja (secara tulus, ikhlas, tiada keraguan). Hingga 'si penulis' berucap, "lembut memujamu".

Lalu, dibagian bridge lagu, segala persiapan dilakukan oleh 'si penulis' yang dideskripsikan seperti melepas panah dari tali busur guna mendapatkan sara, yaitu asmara.

Dan, diakhir lagu (bagian klimaks), 'si penulis' terus memanggil sara agar segera datang untuk meneduhkan sanubari 'si penulis'.

Ini opini pribadi sih. Setangkep saya dari lagu "Sara" ini.



All comments from YouTube:

Willy Putranta

Waktu SMA, lagu ini menginspirasi saya untuk membuat cerpen dalam lomba Hari Kartini di sekolah dan dapat juara 2 dengan hadiah taplak meja. :-D Saat ini saya sedang menulis ulang cerpen itu dalam format novel.

thefirst indonesia

Berbicara soal musik, agaknya sulit kalau tidak bisa dibilang tidak mungkin untuk tidak membicarakan band ini. Kla Project menginspirasi banyak musisi Indonesia. Tak sedikit band-band dari berbagai jenis genre yang menjadikan sebagai inspirasinya. Album Sintesa salah satu Album terbaik mereka

Herri Setiawan

Koleksi kaset sampe album klasik....ntah kmna sekarang...😇😇😇😁😁

Agus RadyaKenan

Menunggu sayap rindu dan hasrat batin

Tukang Becak

Menunggu ratu hati

Diana Putra

Saya beli kasetnya tahun 1998

Fakta P.B.

Arti "Sara" dalam lagu ini apa ya? Dari awal beli kaset album Sintesa sampe sekarang masih blm tahu maknanya. Saya tahunya kata ini akronim dari Suku-Agama-Ras-Antargolongan

RAP.Y

Kalau menurut KBBI arti kata "sara" itu adalah sesuatu yang digunakan/dipakai untuk memelihara atau menyelamatkan hidup.

RAP.Y

Nah, sesuatu yang digunakan untuk menyelamatkan hidup yang dimaksud di sini mungkin adalah asmara.

“ Sampai saatnya tiba, tetap kunanti sara ” (sesuatu yang digunakan untuk menyelamatkan atau memelihara hidup).
“ Diri percaya asmara 'kan terjadi sara ” (di sini asmara adalah sara atau sesuatu yang ditunggu yang akan digunakan/dipakai untuk memelihara atau menyelamatkan hidup).

Kemudian, asmara yang dinanti ini akan meneduhkan sanubari yang kering dan gersang seperti tersirami dengan curahan penuh kasih sayang.

Diceritakan di awal (verse pertama), sejak semula 'si penulis' bertemu dengan asmara. Batinnya serasa bernyanyi/melantun dengan merdu. Rerasanannya (berbagai rasa di hati) melimpah ruah hingga tak kuasa untuk terbendung.

Kemudian, setelah reff, kembali ke verse kedua. Di sini diceritakan saat 'si penulis' mencoba meraih asmara dari seseorang, (paras dari) seseorang tersebut seakan tak peduli akan birunya hati 'si penulis'. Maksud kata "biru" di sini adalah rasa sedih, sendu, murung, dan semacamnya karena ingin sekali meraih asmara yang dinantikan.
Padahal mata jiwanya hanya jernih bersahaja (secara tulus, ikhlas, tiada keraguan). Hingga 'si penulis' berucap, "lembut memujamu".

Lalu, dibagian bridge lagu, segala persiapan dilakukan oleh 'si penulis' yang dideskripsikan seperti melepas panah dari tali busur guna mendapatkan sara, yaitu asmara.

Dan, diakhir lagu (bagian klimaks), 'si penulis' terus memanggil sara agar segera datang untuk meneduhkan sanubari 'si penulis'.

Ini opini pribadi sih. Setangkep saya dari lagu "Sara" ini.

Bluesky Blue

Hebat mas ... karena selalu ada kata kiasan yg tak lazim di lirik lagu kla... mantab penjelasannya...👍👍👍

More Comments

More Versions