Bangku Tua
Maya Angela Lyrics


Jump to: Overall Meaning ↴  Line by Line Meaning ↴

Bila ku duduk disini,
Ku ingat belaian sayangmu.
Disini di bangku ini,
Seminggu yang lalu.
Ada memori kau dan aku,
Saling lepas rinduku dan rindumu.
Saat kau kecup pipiku,
Serasa jantungku melayang.
Berdebar debar didada,
Saat jemari tanganku.
Kau kecup dengan mesranya,
Aduh sepanas api yang biru.
(ha ha ha.ha ha ha.)
(du du du.du du du.)
Disini dibangku tua ini,
Kuingin seperti yang dulu.
Ada tawa ada candamu,
Ada pandangan mesramu.
Masihkah kau ingat disini,
Kau belai rambut dengan mesra.
Kau nyatakan cinta setia,
Sungguh indah penuh kenangan.
Masihkah kau ingat sayang,
Dibangku tua ini.
(ha ha ha.ha ha ha.)
(du du du.du du du.)
Disini dibangku tua ini,
Kuingin seperti yang dulu.
Ada tawa ada candamu,
Ada pandangan mesramu.
Masihkah kau ingat disini,
Kau belai rambut dengan mesra.
Kau nyatakan cinta setia,
Sungguh indah penuh kenangan.
Masihkah kau ingat sayang,
Dibangku tua ini.
Masihkah kau ingat sayangku,
Dibangku tua ini.
(ha ha ha.ha ha ha.)
(du du du.du du du.)
Masihkah kau ingat sayangku,
Dibangku tua ini.
(ha ha ha.ha ha ha.)
(du du du.du du du.)

Overall Meaning

The lyrics to Maya Angela's song "Bangku Tua" reminisce about a past love and the memories associated with a specific bench. As the singer sits on the old bench, she remembers the tenderness of her lover's touch and the warmth of their embrace. The memories of their love are so vivid that the singer's heart skips a beat. Sitting on the bench, the singer wishes to relive the moments they once shared--the laughter, the jokes, and the longing gazes. She remembers the way her lover used to caress her hair with tenderness and declare their deep love for one another.


Overall, the lyrics of this song are characterized by a deep sense of nostalgia, loss, and longing. The old bench serves as a powerful symbol of the singer's past and the love that she once shared with her partner. The lyrics evoke emotions of sadness, heartbreak, and wistfulness, as the singer reflects on a relationship that has since faded into memory.


Line by Line Meaning

Bila ku duduk disini,
When I sit here,


Ku ingat belaian sayangmu.
I remember your loving touch.


Disini di bangku ini,
Here, on this bench,


Seminggu yang lalu.
A week ago.


Ada memori kau dan aku,
There is a memory of you and me,


Saling lepas rinduku dan rindumu.
Letting go of our longing for each other.


Saat kau kecup pipiku,
When you kissed my cheek,


Serasa jantungku melayang.
My heart felt like it was floating.


Berdebar debar didada,
Beating wildly in my chest,


Saat jemari tanganku.
When your fingers touch mine.


Kau kecup dengan mesranya,
You kissed me tenderly,


Aduh sepanas api yang biru.
As if flames of blue fire were ignited.


(ha ha ha.ha ha ha.)
(laughing)


(du du du.du du du.)
(instrumental)


Disini dibangku tua ini,
Here, on this old bench,


Kuingin seperti yang dulu.
I want to be like we used to be.


Ada tawa ada candamu,
The laughter and jokes we shared,


Ada pandangan mesramu.
And your tender gaze.


Masihkah kau ingat disini,
Do you still remember here,


Kau belai rambut dengan mesra.
When you caressed my hair with tenderness.


Kau nyatakan cinta setia,
When you declared your faithful love,


Sungguh indah penuh kenangan.
Truly beautiful and full of memories.


Masihkah kau ingat sayang,
Do you still remember, my love,


Dibangku tua ini.
On this old bench?


(ha ha ha.ha ha ha.)
(laughing)


(du du du.du du du.)
(instrumental)


Masihkah kau ingat sayangku,
Do you still remember, my love,


Dibangku tua ini.
On this old bench?


(ha ha ha.ha ha ha.)
(laughing)


(du du du.du du du.)
(instrumental)




Contributed by Elizabeth N. Suggest a correction in the comments below.
To comment on or correct specific content, highlight it

Genre not found
Artist not found
Album not found
Song not found

More Versions