Ketenaran The Rollies mulai runtuh. Tiga di antara personelnya terlibat pen… Read Full Bio ↴Ketenaran The Rollies mulai runtuh. Tiga di antara personelnya terlibat penggunaan psikotropika. Kemudian Deddy Stanzah memilih mundur dari The Rollies dan Iwan Krisnawan meninggal dunia pada tahun 1974. Posisi vokalis hanya tinggal Gito sendiri. Namun, The Rollies yang sedang banyak mengalami cobaan akhirnya bisa memulihkan diri. Direkrutlah Oetje F Tekol (bass) dan Jimmie Manoppo (drum) yang menjadikan The Rollies seolah memiliki energi baru. The Rollies kembali merilis album baru pada tahun 1976 di bawah label rekaman Hidayat Audio Bandung. Uniknya album itu berbentuk live yang diambil dari rekaman pertunjukan The Rollies saat manggung di Taman Ismail Marzuki pada 2 dan 3 Oktober tahun 1976. Album ini bisa dianggap sebagai album live pertama dari sebuah grup rock di Indonesia.

Setelah itu The Rollies merilis album Tiada Kusangka yang merupakan repackage atas lagu-lagu yang pernah mereka bawakan di album-album ketika Deddy Stanzah dan Iwan Krisnawan masih bergabung dalam The Rollies. Selanjutnya di era 1977-1979, The Rollies mendapat kontrak rekaman dari Musica Studio's. Ini bisa dianggap sukses kedua dalam perjalanan karier grup ini. Karena di era inilah The Rollies banyak menghasilkan hits seperti Sinar Yang Hilang (Wandi Kuswandi), Dansa Yok Dansa, dan Bimbi (Titiek Puspa), Hari Hari dan Kemarau (Oetje F Tekol), hingga Kau yang Kusayang (Antonius).

Di era ini di samping menggunakan nama New Rollies, Delly dan kawan-kawan mulai membuka diri dengan menyanyikan lagu-lagu karya komposer di luar The Rollies, misalnya A. Riyanto, Titiek Puspa, Johannes Purba, Antonius. Setelah The Rollies merilis album Keadilan (1977) Benny Likumahuwa mengundurkan diri dan lebih banyak berkutat di musik jazz. Posisinya lalu digantikan oleh Wawan Tagalos. Tengku Zulfian Iskandar Madian juga mengundurkan diri setelah merilis album Dansa Yok Dansa (1977), posisinya kemudian digantikan Pomo dari The Pro's.

Pada tahun 1979 The Rollies memperoleh penghargaan Kalpataru dari Menteri Lingkungan Hidup, Emil Salim, karena lagu Kemarau. Lagu yang dikarang oleh Oetje F Tekol, dianggap memuat misi dan pesan mengenai lingkungan hidup.

Senja
New Rollies Lyrics

Jump to: Overall Meaning ↴ Line by Line Meaning ↴

Suatu senja yang lama kutunggu
Kini telah datang menyapaku
Sebulan lalu ku telah menanti
Senja tlah datang kini

Senyum manis terlukis di bibirmu
Membuatku ragu menatapmu
Tapi kerinduan di dalam hati

Tak dapat tertahan lagi

Kau hibur hatiku yang sedang sunyi
Kau tatap wajahku menawan hati

Kini ku takkan merasakan kesepian
Setelah kau ada di sampingku

Walaupun mentari membawamu pergi
Senja pasti kembali
Senja pasti kembali

Kini ku takkan merasakan kesepian
Setelah kau ada di sampingku
Walaupun mentari membawamu pergi
Senja pasti kembali

Senja pasti kembali
Senja pasti kembali

Overall Meaning

The lyrics of New Rollies's song "Senja" beautifully capture the mood of anticipation and longing as the singer waits for a special evening. The opening lines convey a sense of longing and waiting for this anticipated moment, setting the scene for the emotions that will follow. It reflects the idea of eagerly waiting for something significant to happen, perhaps symbolizing the arrival of a loved one or a long-awaited event.

The mention of a sweet smile on the lips of the person being addressed adds a layer of complexity to the emotions at play. The singer is torn between being entranced by this smile and feeling uncertain about what it signifies. It speaks to the power that a simple gesture like a smile can have in stirring up feelings of doubt and longing within the singer.

As the lyrics progress, the focus shifts to the impact that the other person has on the singer's emotions. The mention of soothing a lonely heart and captivating the singer with a gaze suggests a deep connection and emotional intimacy between the two individuals. It portrays a sense of comfort and solace in the presence of the other person, highlighting the transformative power of love and companionship.

The repeated refrain of "Senja pasti kembali" emphasizes the cyclical nature of life and love. It suggests that even though the sun may set and take away the person being addressed, the evening will inevitably return, bringing with it the promise of reunion. This repetition serves as a reminder of the enduring nature of relationships and the hope that, no matter the distance or separation, the bond between two people will persist and eventually bring them back together.

Line by Line Meaning

Suatu senja yang lama kutunggu
I have been waiting for a long-awaited evening

Kini telah datang menyapaku
Now it has come to greet me

Sebulan lalu ku telah menanti
A month ago, I have been waiting

Senja tlah datang kini
The evening has come now

Senyum manis terlukis di bibirmu
A sweet smile is painted on your lips

Membuatku ragu menatapmu
Making me hesitant to look at you

Tapi kerinduan di dalam hati
But the longing in my heart

Tak dapat tertahan lagi
Cannot be contained any longer

Kau hibur hatiku yang sedang sunyi
You comfort my lonely heart

Kau tatap wajahku menawan hati
You gaze at my face, captivating my heart

Kini ku takkan merasakan kesepian
Now I will not feel lonely