Saujana original line up was Suffian Amrin, Zalie Rahman, Khairul Idzwan Baharin, Faizul Hizal Ghazali and Hakimi Harun. Due to career demands, Idzwan, Faizul and Hakimi found it hard to fully commit on the group. In the year 2007, they took in Shahir Zawawi (from the group Grimis, UIA) and Wan Najran (from Rast) to substitute for the three. In 2008 Shahir departed base on personal reasons. Later in 2009 Idzwan, Faizul and Hakimi officially resigned from Saujana. The group immediately recruit Adi Aziz (from Farhan) to complete the current line up.
ALBUMS
Saujana successfully debuted with the album ‘Saujana’ in the year 1997, produced by Mujahid Abdul Wahab, achieving gross sales of more than 80,000 units in their home country. They released their second album Saujana II (1999), which entered the Indonesian market and sold for more than 50,000 units. Songs like Sepohon Kayu, Keluarga Bahagia, Bulan Bintang and Nur Malam earned Saujana the status as one of the renowned nasheed groups in Malaysia alongside Raihan, Rabbani, Hijjaz, Brothers, NowSeeheart and few others.
Since then Saujana has released 5 more albums. Those albums are Kembara Cinta(2001), Rahsia (2003), 5 Bintang (2005), Jalan Sehala - Duet album with Nowseeheart ( 2007) and Nota Cinta (2010). The group currently performs in concerts and events all around Malaysia and occasionally Indonesia and Singapore, singing songs from their latest and previous albums, bringing beautiful messages of Islam through the means of nasheed.
Their latest album released in 2013 is Aku Cinta Allah which is the zikr album. Adi Aziz had left the group, substituted by new member, Hafiz.
Sepohon Kayu
Saujana Lyrics
Jump to: Overall Meaning ↴ Line by Line Meaning ↴
Lebat bunganya serta buahnya
Walaupun hidup seribu tahun
Kalau tak sembahyang apa gunanya
Walaupun hidup seribu tahun
Kalau tak sembahyang apa gunanya
Kami bekerja sehari-hari
Walaupun hidup seribu tahun
Kalau tak sembahyang apa gunanya
Walaupun hidup seribu tahun
Kalau tak sembahyang apa gunanya
Kami sembahyang fardhu sembahyang
Sunat pun ada bukan sebarang
Supaya Allah menjadi sayang
Kami bekerja hatilah riang
Supaya Allah menjadi sayang
Kami bekerja hatilah riang
Sepohon kayu daunnya rimbun
Lebat bunganya serta buahnya
Walaupun hidup seribu tahun
Kalau tak sembahyang apa gunanya
Walaupun hidup seribu tahun
Kalau tak sembahyang apa gunanya
Kami sembahyang limalah waktu
Siang dan malam sudahlah tentu
Hidup di kubur yatim piatu
Tinggallah seorang dipukul dipalu
Hidup di kubur yatim piatu
Tinggallah seorang dipukul dipalu
Dipukul dipalu sehari-hari
Barulah ia sadarkan diri
Hidup di dunia tiada berarti
Akhirat di sana sangatlah rugi
Hidup di dunia tiada berarti
Akhirat di sana sangatlah rugi
Sepohon kayu daunnya rimbun
Lebat bunganya serta buahnya
Walaupun hidup seribu tahun
Kalau tak sembahyang apa gunanya
Walaupun hidup seribu tahun
Kalau tak sembahyang apa gunanya
Sepohon kayu daunnya rimbun
Lebat bunganya serta buahnya
Walaupun hidup seribu tahun
Kalau tak sembahyang apa gunanya
Walaupun hidup seribu tahun
Kalau tak sembahyang apa gunanya
The song Sepohon Kayu by Saujana is in the form of a spiritual reminder that emphasizes the importance of prayer in a person's life. In its opening verse, the song takes us through the visual imagery of a tree, lush with leaves and full with fruits and flowers. The tree is likened to the human being, who may live a long life but without prayer, has no purpose. The next verse shifts to the importance of hard work to earn for oneself and one's home. Still, the song reiterates the necessity of prayer, even with all that effort, without which our existence and endeavors will be meaningless. The chorus repeats that message and adds that praying on time, with regard to the five daily prayers, and with the correct intention, yields the love and favor of God. The final verse goes back to the idea of death and the grave, reminding us that, as we are struck and beaten inside our graves, we will become conscious of our past failures, but then it will be too late. Living our lives correctly, with prayer as a central element, is our only means to avert regret and loss in the afterlife.
Line by Line Meaning
Sepohon kayu daunnya rimbun
A tree with lush leaves
Lebat bunganya serta buahnya
Abundantly blossomed with fruits and flowers
Walaupun hidup seribu tahun
Even if it lives for a thousand years
Kalau tak sembahyang apa gunanya
It's useless if it doesn't pray
Kami bekerja sehari-hari
We work every day
Untuk belanja rumah sendiri
To provide for our own home expenses
Walaupun hidup seribu tahun
Even if we live for a thousand years
Kalau tak sembahyang apa gunanya
It's useless if we don't pray
Kami sembahyang fardhu sembahyang
We pray our obligatory prayers
Sunat pun ada bukan sebarang
We also perform the recommended prayers
Supaya Allah menjadi sayang
So that Allah will love us
Kami bekerja hatilah riang
We work with a happy heart
Sepohon kayu daunnya rimbun
A tree with lush leaves
Lebat bunganya serta buahnya
Abundantly blossomed with fruits and flowers
Walaupun hidup seribu tahun
Even if it lives for a thousand years
Kalau tak sembahyang apa gunanya
It's useless if it doesn't pray
Kami sembahyang lima waktu
We pray five times a day
Siang dan malam sudahlah tentu
During the day and night, without fail
Hidup di kubur yatim piatu
Life in the grave as an orphan
Tinggallah seorang dipukul dipalu
Left alone to be beaten
Dipukul dipalu sehari-hari
Beaten every day
Barulah ia sadarkan diri
Only then will they realize
Hidup di dunia tiada berarti
Life in this world is meaningless
Akhirat di sana sangatlah rugi
The hereafter is where the true loss is
Sepohon kayu daunnya rimbun
A tree with lush leaves
Lebat bunganya serta buahnya
Abundantly blossomed with fruits and flowers
Walaupun hidup seribu tahun
Even if it lives for a thousand years
Kalau tak sembahyang apa gunanya
It's useless if it doesn't pray
Sepohon kayu daunnya rimbun
A tree with lush leaves
Lebat bunganya serta buahnya
Abundantly blossomed with fruits and flowers
Walaupun hidup seribu tahun
Even if it lives for a thousand years
Kalau tak sembahyang apa gunanya
It's useless if it doesn't pray
Lyrics © O/B/O APRA AMCOS
Lyrics Licensed & Provided by LyricFind
@azumieiqbar9208
Sepohon kayu daunnya rimbun
Lebat bunganya serta buahnya
Walaupun hidup seribu tahun
Kalau tak sembahyang apa gunanya
Walaupun hidup seribu tahun
Kalau tak sembahyang apa gunanya
Kami bekerja sehari-hari
Untuk belanja rumah sendiri
Walaupun hidup seribu tahun
Kalau tak sembahyang apa gunanya
Walaupun hidup seribu tahun
Kalau tak sembahyang apa gunanya
Kami sembahyang fardhu sembahyang
Sunat pun ada bukan sebarang
Supaya Allah menjadi sayang
Kami bekerja hatilah riang
Supaya Allah menjadi sayang
Kami bekerja hatilah riang
Sepohon kayu daunnya rimbun
Lebat bunganya serta buahnya
Walaupun hidup seribu tahun
Kalau tak sembahyang apa gunanya
Walaupun hidup seribu tahun
Kalau tak sembahyang apa gunanya
Kami sembahyang limalah waktu
Siang dan malam sudahlah tentu
Hidup di kubur yatim piatu
Tinggallah seorang dipukul dipalu
Hidup di kubur yatim piatu
Tinggallah seorang dipukul dipalu
Dipukul dipalu sehari-hari
Barulah ia sadarkan diri
Hidup di dunia tiada berarti
Akhirat di sana sangatlah rugi
Hidup di dunia tiada berarti
Akhirat di sana sangatlah rugi
Sepohon kayu daunnya rimbun
Lebat bunganya serta buahnya
Walaupun hidup seribu tahun
Kalau tak sembahyang apa gunanya
Walaupun hidup seribu tahun
Kalau tak sembahyang apa gunanya
Sepohon kayu daunnya rimbun
Lebat bunganya serta buahnya
Walaupun hidup seribu tahun
Kalau tak sembahyang apa gunanya
Walaupun hidup seribu tahun
Kalau tak sembahyang apa gunanya
@zamkeramat7638
siapa masih dgr di thn 2024 sini like...
@Mohdtajuddin2324
Saya
@Luffy37766
Hadir... Pagi2 menyanyi kat anak bangun subuh 😂
@MohdFaizal-j3e
Saya pun 😊
@ronipaslah8541
Mesti saya lah
@Faisal123-m7h
Saya
@ainnazari7146
Mesti ramai ingat semula lagu ni gara² ejen zass👍patutler x cabut² headphone..buat kerja sambil dgr nasyid tenang🙈
@NMHSB
😂
@xenoaz5151
😂
@zahal-ki8pe
Haha