Lagu-lagunya yang banyak di gemari oleh masyarakat di era 1970an. Kepiawaiannya bernyanyi turun kepada ke tiga anaknya Inu, Mhala, dan Tantra yang membentuk group bandnya bernama Numata.
Di Tahun 1960an Tetty Kadi merekam dengan Phillip Comp dengan lagu "Sepanjang Jalan Kenangan" karangan sepupunya A.Riyanto. Rekaman pertamanya beredar 1966 dengan iringan band Zaenal Combo menyanyikan 8 lagu karya sepupunya Pulau Seribu, Bunga Mawar, Ayah dan Ibu, Habis Gelap Terbitlah Terang, Teringat Selalu, Si Kura-Kura, dan Alam Desa.
Rekaman kedua pada tahun 1967 dua lagu paling popular "Pulau seribu" dan "Teringat Selalu" dikeluarkan dari perusahaan rekaman Remaco di edarkan di Malaysia dan Singapura di bawah label Bintang dan Melody. Di samping itu, Tetty Kadi juga terkenal dengan lagu "Mimpi Sedih".
Patah Tumbuh Hilang Berganti
Tetty Kadi Lyrics
Jump to: Overall Meaning ↴ Line by Line Meaning ↴
Mendung menyelubungi
Melingkar jiwa
Kau hadir bagai mimpi
Laksana embun pagi
Yang menyirami
Pintamu keterlaluan
Mahligai puncak kayangan
Hanyalah syair sendu
Yang dapat ku dendangkan
Untukmu
Kita hanyut dibuai gelora
Kita layarkan kamar bahtera
Akhirnya tenggelam
Karam di lautan
Cinta
Patah tumbuh hilang berganti
Mengertilah
Walaupun berbeza zahirnya
Terimalah
Kita hanyut dibuai gelora
Kita layarkan kamar bahtera
Akhirnya tenggelam
Karam di lautan
Cinta
Patah tumbuh hilang berganti
Mengertilah
Walaupun berbeza zahirnya
Terimalah
Jangan dikesal
Kiranya kau
Terseksa
Suratan takdir
Yang telah menimpa
Kita
Terlerai janji setia
Musnahlah segalanya
Mahkota impian
Andainya aku tiada
Usahlah ditangiskan
Kehilangan
Kilauan cinta yang suci
Yang kucurahkan dulu
Kini gerhana
Biarpun sebak di dada
Relakan ku melangkah
Selamanya
In the song Patah Tumbuh Hilang Berganti by Tetty Kadi, the singer reflects on the transient nature of life and love. The opening lines "Sinar mentari senja, mendung menyelubungi" describe the contrast between the sunset and a cloudy sky, reflecting the ups and downs of life. The singer's soul is enveloped as though in a dream, feeling both the freshness of the dawn dew and the weight of unfulfilled desires. The singer is unable to reach the pinnacle of happiness, represented by the "mahligai puncak kayangan" (the palace at the top of the heavens). The only comfort they find is in singing a melancholy melody for their unattainable love.
The chorus speaks to the many faces of love, which can be broken, grow again, and be replaced. The storms of life can toss us about and sink us, yet we still find our way and learn to accept the challenges that come our way. The bridge suggests that life's challenges can be painful, and that the promise of love and loyalty can be lost. However, the singer urges the listener not to weep over lost arrangements, but rather to move on with grace and acceptance.
Line by Line Meaning
Sinar mentari senja
The sunset's rays shine through
Mendung menyelubungi
But clouds start to cover the sky
Melingkar jiwa
My heart is full of emotions
Kau hadir bagai mimpi
Then you come, like a dream
Laksana embun pagi
As gentle as the morning dew
Yang menyirami
You refresh me
Pintamu keterlaluan
But your doors are closed shut
Mahligai puncak kayangan
The palace of the heavens
Tak bisa ku tunaikan
Is a place I can't reach
Hanyalah syair sendu
So I just sing a melancholic song
Yang dapat ku dendangkan
That's all I can do
Untukmu
For you
Kita hanyut dibuai gelora
We're carried away by the waves
Kita layarkan kamar bahtera
We're sailing on a boat
Akhirnya tenggelam
But in the end, we sink
Karam di lautan
We're lost in the sea
Cinta
Love
Patah tumbuh hilang berganti
Broken, replaced, and lost
Mengertilah
Understand
Walaupun berbeza zahirnya
Although it may seem different
Terimalah
Accept it
Jangan dikesal
Don't be bitter
Kiranya kau
Perhaps you're
Terseksa
Suffering
Suratan takdir
The fate that befalls us
Yang telah menimpa
What has occurred
Kita
Us
Terlerai janji setia
Our loyal promises are broken
Musnahlah segalanya
Everything crumbles
Mahkota impian
Our dreams are shattered
Andainya aku tiada
If I'm no longer here
Usahlah ditangiskan
Don't mourn
Kehilangan
The loss
Kilauan cinta yang suci
The pure sparkle of love
Yang kucurahkan dulu
That I used to pour out
Kini gerhana
Now it's an eclipse
Biarpun sebak di dada
Although there's pain in my heart
Relakan ku melangkah
I must move on
Selamanya
Forever
Writer(s): A. Riyanto
Contributed by Makayla T. Suggest a correction in the comments below.
Hj Kholidah
Syair dan vokal bagus banget, belum ada dua nya hingga saat ini.