The Sastro juga lahir secara tidak sengaja, akibat dari kemalangan para mahasiswa senirupa ini ketika tertinggal dari rombongan pertama untuk pergi ke anyer. Untuk melupakan kekesalannya, Ritchie akhirnya mengajak Sastro untuk membentuk suatu band yang membawakan lagu-lagu ciptaan Sastro. Merasa kekurangan orang, akhirnya mereka mengajak Rege untuk menempati posisi drum dan Ari Buy untuk posisi bass guitar.
Dalam sebuah ruangan kelas kuliah Seni grafis murni, akhirnya mereka memulai latihannya pertama kalinya dengan hanya ditemani 3 buah gitar dimana 1 gitar beralih fungsi menjadi bass, dan 1 gitar lainnya tidak memenuhi syarat sebagai sebuah gitar karena 2 senarnya putus. Setelah memahami karakter dari lagu-lagu ciptaan Sastro, akhirnya mereka sepakat untuk mencoba latihan dalam studio musik di sekitar belakang kampus selama satu jam.
Beberapa bulan setelah itu The Sastro sempat menambah squad-nya dengan menambah additional player seperti Nanang pada guitar, dan Angga pada keyboards. Namun karena kesibukan Nanang pada salah satu bandnya akhirnya The Sastro hanya memiliki satu orang additional saja. Peran serta Nanang dapat didengar melalui lagu The Sastro yang berjudul Sejati dalam album kompilasi kampus 24jam non stop hits.
Sesuai rencana, The Sastro tela merilis albumnya perdananya pada bulan Juni tahun 2005 dengan materi 8 lagu seperti; Sejati, Kaktus, Lari 100, Plaza Maya, Sekilas dan Rasuna.
The Sastro akan segera merilis albumnya dalam bentuk CD, beserta extra tracks.
Hantu TV
The Sastro Lyrics
Jump to: Overall Meaning ↴ Line by Line Meaning ↴
Semakin dekat dibalik mimpi-mimpi
Kini nyata dan terus semakin nyata
Maka kadang otakku hilang
Menjelang malam yang mencekam
Mencekam terus menjadi
Menjadi logika pandanganmu
Jangan halangi aku menjadi
Semakin dekat dibalik mimpi-mimpi
Kini nyata dan terus semakin nyata
Maka kadang otakku hilang
Menjelang malam yang mencekam
Mencekam terus menjadi
Menjadi logika pandanganmu
Sempat menghasut membawa rindu
Ku rindu
The lyrics of The Sastro's song "Hantu TV" delve into themes of self-discovery, the blurring of dreams and reality, and the struggle against external limitations. The repeated refrain of "Jangan halangi aku menjadi" ("Don't stop me from becoming") hints at a desire for personal growth and breaking free from anything that obstructs one's path. This can be interpreted as a call for empowerment and determination in pursuing one's aspirations, despite potential challenges and obstacles that may arise.
The imagery of being "Semakin dekat dibalik mimpi-mimpi" ("Closer behind dreams") suggests a deep longing to bridge the gap between imagination and actualization, highlighting the transformative journey of turning dreams into tangible realities. As the singer acknowledges that these dreams are now "nyata dan terus semakin nyata" ("real and increasingly real"), there is a sense of fulfillment and progress in their quest for self-actualization and fulfillment.
The mention of losing one's mind "Maka kadang otakku hilang" ("So sometimes my mind is lost") hints at moments of vulnerability and confusion, particularly in the face of unsettling nights. The looming presence of "malam yang mencekam" ("oppressive nights") heightens the tension and unease, reflecting a struggle to maintain clarity and coherence amidst challenging circumstances and internal conflicts.
The lines "Menjadi logika pandanganmu" ("Becoming the logic of your perspective") allude to the pressure to conform to external standards or expectations, perhaps from others or society at large. The singer grapples with the idea of aligning their own beliefs and truths with those imposed upon them, highlighting the internal conflict between staying true to oneself and adhering to external influences. Ultimately, the lyrics convey a sense of longing and nostalgia in "Sempat menghasut membawa rindu, Ku rindu" ("Once incited, bringing longing, I miss"), suggesting a poignant reflection on past experiences and emotions that continue to resonate deeply within the singer's psyche.
Line by Line Meaning
Jangan halangi aku menjadi
Do not obstruct my growth
Semakin dekat dibalik mimpi-mimpi
Closer behind the dreams
Kini nyata dan terus semakin nyata
Now real and continuously becoming clearer
Maka kadang otakku hilang
So sometimes my mind loses
Menjelang malam yang mencekam
Approaching the gripping night
Mencekam terus menjadi
The gripping feeling continues to grow
Menjadi logika pandanganmu
Becomes the logic of your view
Sempat menghasut membawa rindu
Once incited to bring longing
Ku rindu
I long
Lyrics © O/B/O APRA AMCOS
Lyrics Licensed & Provided by LyricFind