Pasir
Tigapagi Lyrics


Jump to: Overall Meaning ↴  Line by Line Meaning ↴

Pasir ini erat ku genggam
Tak bersisa sebutir di telapak tangan
Jika ia tak sanggup lagi menghakimi
Mungkin hanya waktu yang mampu mengadili ia

Andai jarum dapat ku halang
Tak akan tebuang detik akan kudulang
Dan akan kutuang dalam ruang tak bertulang
Namun kini ku letih memlih tuk pulang

Ku pulang pun tak kunjung hilang
Menjadi bayang menghadang lalu menyerang
Sekonyong datang, lalu hilang, lalu datang, hilang,
Selalu datang-hilang, lalu datang, lalu hilang

Pasir, aku lelah mengukir, ku terusir tersingkir
Pasir, tak terukur, kau gugur teratur
Aku terkubur, tersungkur





Pasir, aku lelah mengukir, ku terusir tersingkir
Pasir, tak terukur, kau gugur teratur

Overall Meaning

The song "Pasir" by Tigapagi reflects on the transience of life and how time can have the ability to either judge or heal things. The lyrics talk about holding onto a handful of sand that eventually slips away, symbolizing how nothing remains constant in life. The first stanza talks about holding onto something tightly, but in reality, it slips away easily. The singer asserts that only time can heal and judge a situation.


The second stanza reflects on the futility of trying to control time - stopping the clock would not change anything, and the singer admits to feeling tired and defeated. The repetition of "datang" (come) and "hilang" (go) implies the unending cycle of life's ups and downs, with the sand representing both fleeting moments and the inevitability of death.


The chorus reaffirms the singer's tiredness and the realization that life is something beyond one's control. The sand is described as "tak terukur" (immeasurable) and "teratur gugur" (falls systematically), which highlights the pre-set nature of existence. The final line, "aku terkubur, tersungkur" (I am buried, collapsed), reflects the singer's acceptance of the impermanence of life and the inevitability of death.


Line by Line Meaning

Pasir ini erat ku genggam
The sand is tightly clutched in my hand


Tak bersisa sebutir di telapak tangan
Not a single grain is left on my palm


Jika ia tak sanggup lagi menghakimi
If the sand can no longer judge me


Mungkin hanya waktu yang mampu mengadili ia
Maybe only time can judge it


Andai jarum dapat ku halang
If I could stop time


Tak akan tebuang detik akan kudulang
I would not waste any moment


Dan akan kutuang dalam ruang tak bertulang
And I would pour it into an empty space


Namun kini ku letih memlih tuk pulang
But now I am tired and choose to go back


Ku pulang pun tak kunjung hilang
Even though I go back, the sand remains with me


Menjadi bayang menghadang lalu menyerang
It becomes a shadow that blocks and attacks me


Sekonyong datang, lalu hilang, lalu datang, hilang
It comes and goes in an instant


Selalu datang-hilang, lalu datang, lalu hilang
Always appearing and disappearing


Pasir, aku lelah mengukir, ku terusir tersingkir
Sand, I am tired of carving, I am forced to leave


Pasir, tak terukur, kau gugur teratur
Sand, immeasurable, you fall systematically


Aku terkubur, tersungkur
I am buried and fallen




Contributed by Muhammad Y. Suggest a correction in the comments below.
To comment on or correct specific content, highlight it

Genre not found
Artist not found
Album not found
Song not found
Most interesting comments from YouTube:

@musaalkadziem4151

Pasir ini erat ku genggam
Tak bersisa sebutir di telapak tangan
Jika ia tak sanggup lagi menghakimi

Mungkin hanya waktu yang mampu mengadili ia

Andai jarum dapat ku halang
Tak akan tebuang detik akan kudulang
Dan akan kutuang dalam ruang tak bertulang
Namun kini ku letih memlih tuk pulang

Ku pulang pun tak kunjung hilang
Menjadi bayang menghadang lalu menyerang
Sekonyong datang, lalu hilang, lalu datang, hilang,
selalu datang-hilang, lalu datang, lalu hilang

Pasir, aku lelah mengukir, ku terusir tersingkir
Pasir, tak terukur, kau gugur teratur
Aku terkubur, tersungkur

Pasir, aku lelah mengukir, ku terusir tersingkir
Pasir, tak terukur, kau gugur teratur



@thesugengwaluyo7251

Selamat Menikmati ,

[Verse 1]
Pasir ini erat ku genggam
Tak tersisa sebutir di telapak tangan
Jika ia tak sanggup lagi menghakimi
Mungkin hanya waktu yang mampu mengadili ia

[Verse 2]
Andai jarum dapat ku halang
Tak akan terbuang detik akan ku dulang
Dan akan ku tuang dalam ruang tak bertulang
Namun kini ku letih memilih 'tuk pulang

[Verse 3]
Ku pulang pun tak kunjung hilang
Menjadi bayang menghadang, lalu menyerang
Sekonyong datang lalu hilang, lalu datang, hilang
Selalu datang-hilang, lalu datang, lalu hilang

[Chorus]
Pasir.. aku lelah mengukir
Ku terusir tersingkir
Pasir.. tak terukur
Kau gugur teratur
Aku terkubur tersungkur

[Outro]
Pasir.. aku lelah mengukir
Ku terusir tersingkir
Pasir.. tak terukur
Kau gugur teratur



All comments from YouTube:

@musaalkadziem4151

Pasir ini erat ku genggam
Tak bersisa sebutir di telapak tangan
Jika ia tak sanggup lagi menghakimi

Mungkin hanya waktu yang mampu mengadili ia

Andai jarum dapat ku halang
Tak akan tebuang detik akan kudulang
Dan akan kutuang dalam ruang tak bertulang
Namun kini ku letih memlih tuk pulang

Ku pulang pun tak kunjung hilang
Menjadi bayang menghadang lalu menyerang
Sekonyong datang, lalu hilang, lalu datang, hilang,
selalu datang-hilang, lalu datang, lalu hilang

Pasir, aku lelah mengukir, ku terusir tersingkir
Pasir, tak terukur, kau gugur teratur
Aku terkubur, tersungkur

Pasir, aku lelah mengukir, ku terusir tersingkir
Pasir, tak terukur, kau gugur teratur

@muhammadsuharqiu4873

kern

@ayahtigasatu

Ntabs bro

@rajendraraga5173

tak ada yg bisa menghentikan waktu

@muhammadfadhil1701

Maksud dari lagu ini apa ya bro?

@firdausimuhammadakhmad5419

@@muhammadfadhil1701 tentang kisah salim kancil bro searching aja beritanya 🙏

2 More Replies...

@astrimardhikaputri6838

Terimakasih Tigapagi telah menciptakan lagu ini dgn sangat religius ditambah vokal cholil semakin membuat sy terkontemplasi.

@sadjarahdunia_

Al fatihah teruntuk almarhum salim kancil :):):):)

@thesugengwaluyo7251

Selamat Menikmati ,

[Verse 1]
Pasir ini erat ku genggam
Tak tersisa sebutir di telapak tangan
Jika ia tak sanggup lagi menghakimi
Mungkin hanya waktu yang mampu mengadili ia

[Verse 2]
Andai jarum dapat ku halang
Tak akan terbuang detik akan ku dulang
Dan akan ku tuang dalam ruang tak bertulang
Namun kini ku letih memilih 'tuk pulang

[Verse 3]
Ku pulang pun tak kunjung hilang
Menjadi bayang menghadang, lalu menyerang
Sekonyong datang lalu hilang, lalu datang, hilang
Selalu datang-hilang, lalu datang, lalu hilang

[Chorus]
Pasir.. aku lelah mengukir
Ku terusir tersingkir
Pasir.. tak terukur
Kau gugur teratur
Aku terkubur tersungkur

[Outro]
Pasir.. aku lelah mengukir
Ku terusir tersingkir
Pasir.. tak terukur
Kau gugur teratur

@teamhunter7665

Seharusnya kalian respect sama tigapagi, padahal bang cholil cuma isi vocalnya, aransemen + lirik karya tigapagi

More Comments

More Versions