Hadapi Saja
Iwan Fals Lyrics


Jump to: Overall Meaning ↴  Line by Line Meaning ↴

[02:52][00:46]Relakan yang terjadi takkan kembali
[03:01][00:56]Ia sudah milikNya bukan milik kita lagi
[03:26][01:04]Tak perlu menangis tak perlu bersedih
[03:28][01:06]Tak perlu tak perlu sedu sedan itu
[03:34][01:12]Hadapi saja
[03:10][01:34]Pasrah pada Illahi hanya itu yang kita bisa
[03:19][01:43]Ambil hikmahnya ambil indahnya
[03:39][01:51]Cobalah menari cobalah bernyanyi
[03:41][01:52]Cobalah cobalah mulai detik ini
[03:47][01:59]Hadapi saja
[02:27][02:04]Hilang memang hilang wajahnya terus terbayang
[02:36][02:13]Berjumpa di mimpi




[02:39][02:16]Kau ajak aku 'tuk menari, bernyanyi
[02:43][02:19]Bersama bidadari malaikat dan penghuni surga

Overall Meaning

The lyrics of the song Hadapi Saja by Iwan Fals deal with acceptance and moving on from a difficult situation. The lines “Relakan yang terjadi takkan kembali, ia sudah milikNya bukan milik kita lagi” convey the idea of letting go of things that are not in our control, as they belong to a higher power. It suggests that there is no point in being sad or crying over something that has already happened, and we must accept it as it is.


The lines “Tak perlu menangis tak perlu bersedih, tak perlu tak perlu sedu sedan itu” highlight the fact that we should not dwell on negative emotions and instead try to find the positive side of things. The chorus “Hadapi saja, pasrah pada Illahi hanya itu yang kita bisa, ambil hikmahnya, ambil indahnya” encourages us to face our problems with grace and surrender to God’s will, as that is the only thing we can do. Furthermore, the song suggests finding beauty and wisdom in the adversity we face, and advises to dance and sing through the difficulties.


Overall, the lyrics of Hadapi Saja emphasize the importance of accepting and finding the good in challenging situations. It encourages listeners to surrender to the divine will and focus on the positive aspects of life.


Line by Line Meaning

Relakan yang terjadi takkan kembali
Accept that what has happened cannot be undone


Ia sudah milikNya bukan milik kita lagi
What is lost is in God's hands and no longer ours


Tak perlu menangis tak perlu bersedih
There is no need to cry or be sorrowful


Tak perlu tak perlu sedu sedan itu
There is no need to be choked up


Hadapi saja
Just face it


Pasrah pada Illahi hanya itu yang kita bisa
All we can do is submit to God's will


Ambil hikmahnya ambil indahnya
Take the wisdom and beauty from it


Cobalah menari cobalah bernyanyi
Try to dance, try to sing


Cobalah cobalah mulai detik ini
Try, try starting from this moment


Hadapi saja
Just face it


Hilang memang hilang wajahnya terus terbayang
Although the face is lost, it continues to linger in the mind


Berjumpa di mimpi
We meet in dreams


Kau ajak aku 'tuk menari, bernyanyi
You invite me to dance, to sing


Bersama bidadari malaikat dan penghuni surga
Together with angels, cherubs, and residents of heaven




Contributed by Grayson K. Suggest a correction in the comments below.
To comment on or correct specific content, highlight it

Genre not found
Artist not found
Album not found
Song not found
Most interesting comments from YouTube:

@imroatulhasanahkitchen7044

Relakan yang terjadi, takkan kembali
Ia sudah milik-Nya bukan milik kita lagi
Tak perlu menangis, tak perlu bersedih
Tak perlu, tak perlu sedu-sedan itu
Hadapi saja

Pasrah pada Ilahi, hanya itu yang kita bisa
Ambil hikmahnya, ambil indahnya
Cobalah menari, cobalah bernyanyi
Cobalah, cobalah mulai detik ini
Hadapi saja

Hilang memang hilang
Wajahnya terus terbayang
Berjumpa di mimpi
Kau ajak aku 'tuk menari, bernyanyi
Bersama bidadari, malaikat, dan penghuni surga
Hilang memang hilang
Wajahnya terus terbayang
Berjumpa di mimpi
Kau ajak aku 'tuk menari, bernyanyi
Bersama bidadari, malaikat, dan penghuni surga

Relakan yang terjadi, takkan kembali
Ia sudah milik-Nya bukan milik kita lagi
Pasrah pada Ilahi, hanya itu yang kita bisa
Ambil hikmahnya ambil indahnya
Tak perlu menangis, tak perlu bersedih
Tak perlu, tak perlu sedu-sedan itu
Hadapi saja
Cobalah menari, cobalah bernyanyi
Cobalah, cobalah mulai detik ini
Hadapi saja



@ekarestufauzi8531

Album : Suara Hati (2002)

Bisa dikatakan ini adalah album comebacknya Iwan Fals setelah lama tak merilis album solo sejak tahun 1994. Seluruh materi didalamnya merupakan lagu yang benar benar baru, dan belum pernah dipublikasikan di album manapun. Terhitung sejak 2002 ini, Iwan Fals terakhir merilis album solo terakhir adalah album Orang Gila yang dirilis pada tahun 1994, sekitar 8 tahun jarak antara kedua album tersebut. Kali ini tema yang dibahas mayoritas lebih kepada berdialog dengan diri sendiri, membuka hati dan juga melihat kepada jeroannya sendiri atau istilahnya adalah instropeksi diri. Kata katanya tidak lagi frontal tetapi lebih kepada mengajak untuk berbuat kebaikan, seperti pada lagu Seperti Matahari, Do'a dan Untuk Para Pengabdi.

Meskipun demikian, di album ini porsi lagu kritik sosial juga tetap diperhatikan, namun dengan bahasa yang lebih halus tidak langsung menohok, keprihatinan terhadap keadaan bangsa juga ia tuangkan dengan apik di lagu Belalang Tua, Di Ujung Abad, Dendam Damai, ditambah satu lagu epik berjudul Hadapi Saja, sebuah lagu yang merepresentasikan keikhlasan Iwan Fals melepas kepergian almarhum anaknya yang sangat dicintainya pada tahun 1997, saat itu beliau sangat terpukul dengan keadaan tersebut. Lagu yang sangat kental nuansa religi tentang berserah kepada sang maha segalanya.

Pada periode 1994 sampai dengan sekitar tahun 2000 Iwan Fals sebenarnya tidak benar benar menepi dari hingar bingar musik dalam negeri, hanya saja ia lebih banyak membuat album single seperti Orang Pinggiran, Mata Hati dan Lagu Pemanjat. Album group seperti Kantata Samsara dan Kantata Takwa Samsara Live Senayan 98. Kemudian menciptakan lirik atau lagu yang di nyanyikan oleh artis/ musisi lain seperti Jangan Ada Luka oleh Achmad Albar/ Nicky Astria, Menangis oleh Franky Sahilatua dan Dibawah Tiang Bendera.


Rancangan cover album ini dikerjakan dengan sangat baik, terkonsep seperti halnya album Hijau yang dirilis pada tahun 1992, digarap oleh Toni pada desain grafisnya dengan kombinasi warna hitam dan abu abu. Semakin menarik dengan adanya lukisan kontemporer karya Edi Dolan yang dipercaya khusus oleh Iwan Fals untuk merepsentasikan ke sebelas lagu di album ini kedalam sebuah bentuk lukisan yang menawan.



All comments from YouTube:

@imroatulhasanahkitchen7044

Relakan yang terjadi, takkan kembali
Ia sudah milik-Nya bukan milik kita lagi
Tak perlu menangis, tak perlu bersedih
Tak perlu, tak perlu sedu-sedan itu
Hadapi saja

Pasrah pada Ilahi, hanya itu yang kita bisa
Ambil hikmahnya, ambil indahnya
Cobalah menari, cobalah bernyanyi
Cobalah, cobalah mulai detik ini
Hadapi saja

Hilang memang hilang
Wajahnya terus terbayang
Berjumpa di mimpi
Kau ajak aku 'tuk menari, bernyanyi
Bersama bidadari, malaikat, dan penghuni surga
Hilang memang hilang
Wajahnya terus terbayang
Berjumpa di mimpi
Kau ajak aku 'tuk menari, bernyanyi
Bersama bidadari, malaikat, dan penghuni surga

Relakan yang terjadi, takkan kembali
Ia sudah milik-Nya bukan milik kita lagi
Pasrah pada Ilahi, hanya itu yang kita bisa
Ambil hikmahnya ambil indahnya
Tak perlu menangis, tak perlu bersedih
Tak perlu, tak perlu sedu-sedan itu
Hadapi saja
Cobalah menari, cobalah bernyanyi
Cobalah, cobalah mulai detik ini
Hadapi saja

@harymardiyono256

0l


































p






















0
p

@harymardiyono256

l

@elvianvian1733

lagu ini mngenangkn kepergian galang...kereen..

@ekarestufauzi8531

Album : Suara Hati (2002)

Bisa dikatakan ini adalah album comebacknya Iwan Fals setelah lama tak merilis album solo sejak tahun 1994. Seluruh materi didalamnya merupakan lagu yang benar benar baru, dan belum pernah dipublikasikan di album manapun. Terhitung sejak 2002 ini, Iwan Fals terakhir merilis album solo terakhir adalah album Orang Gila yang dirilis pada tahun 1994, sekitar 8 tahun jarak antara kedua album tersebut. Kali ini tema yang dibahas mayoritas lebih kepada berdialog dengan diri sendiri, membuka hati dan juga melihat kepada jeroannya sendiri atau istilahnya adalah instropeksi diri. Kata katanya tidak lagi frontal tetapi lebih kepada mengajak untuk berbuat kebaikan, seperti pada lagu Seperti Matahari, Do'a dan Untuk Para Pengabdi.

Meskipun demikian, di album ini porsi lagu kritik sosial juga tetap diperhatikan, namun dengan bahasa yang lebih halus tidak langsung menohok, keprihatinan terhadap keadaan bangsa juga ia tuangkan dengan apik di lagu Belalang Tua, Di Ujung Abad, Dendam Damai, ditambah satu lagu epik berjudul Hadapi Saja, sebuah lagu yang merepresentasikan keikhlasan Iwan Fals melepas kepergian almarhum anaknya yang sangat dicintainya pada tahun 1997, saat itu beliau sangat terpukul dengan keadaan tersebut. Lagu yang sangat kental nuansa religi tentang berserah kepada sang maha segalanya.

Pada periode 1994 sampai dengan sekitar tahun 2000 Iwan Fals sebenarnya tidak benar benar menepi dari hingar bingar musik dalam negeri, hanya saja ia lebih banyak membuat album single seperti Orang Pinggiran, Mata Hati dan Lagu Pemanjat. Album group seperti Kantata Samsara dan Kantata Takwa Samsara Live Senayan 98. Kemudian menciptakan lirik atau lagu yang di nyanyikan oleh artis/ musisi lain seperti Jangan Ada Luka oleh Achmad Albar/ Nicky Astria, Menangis oleh Franky Sahilatua dan Dibawah Tiang Bendera.


Rancangan cover album ini dikerjakan dengan sangat baik, terkonsep seperti halnya album Hijau yang dirilis pada tahun 1992, digarap oleh Toni pada desain grafisnya dengan kombinasi warna hitam dan abu abu. Semakin menarik dengan adanya lukisan kontemporer karya Edi Dolan yang dipercaya khusus oleh Iwan Fals untuk merepsentasikan ke sebelas lagu di album ini kedalam sebuah bentuk lukisan yang menawan.

@malikkido9521

Ni yg ngedrum tyo nugros kalau gk salah

@wisyaapriansyah

@@malikkido9521 bukan yg ini bos,, hadapi saja ada 3 versi.. di album suara hati thn 2002 ada 2 versi.. versi biasa dan versi edit... nah yg di 2003 di album collaboration with yg sampul albumnya hitam ada gambar iwan fals termenung itu ada versi baru yg aransemen lagunya digarap oleh ahmad dhani dan untk musiknya yg main semua personel Dewa19 ... jd bukan yg versi edit ini tp yg versi baru yg 2003.

@agungsatchild8352

Comeback bersejarah Iwan fals setelah kematian anaknya Galang 97, lagu lebih ke cinta

@dedid2410

Wah lagu bagus,
Lagu ini persembahan terbaik untuk Ramadan di tengah Pandemi

@saluranruangkreasi5417

O.i hadir bongkar legend mau lewat.

More Comments

More Versions