He was popular for his gritty-witty ballads accentuated on life of Indonesia's marginalized groups or political satire on the troubled Indonesian social/political scene under Soeharto. His socially aware hit-songs including: "Oemar Bakri" tells about teacher, "Lonteku" is a love story between a criminal and a prostitute, and "Wakil Rakyat" is about members of parliament.
After Reformasi movement on 1997 which leads to democratisation he was a kind of losing the edge for political satire, but his mature musical experience keeps him on Indonesian pop chart with inward-looking songs and songs about personal relationships.
Orang Gila
Iwan Fals Lyrics
Jump to: Overall Meaning ↴ Line by Line Meaning ↴
Anjing menggonggong bayi merintih
Orang dipaksa saling memojokkan
Buta langkah buta mata hatinya
Hati yang menganga
Kosong tak berdarah
Tidak bercahaya
Manusia sembunyi dibalik wajahnya
Kata kata suci berubah makna
Hukum rimba telah menjadi dewa
Siapa kalah terkubur hidupnya
Mayat mayat hidup
Sumbang suaranya
Dimana tempatnya?
Mereka yang telah kalah
Terkapar tak berdaya
Mencoba mengucap doa
Berserakan dijalan menjadi srigala
Orang kalah
Jangan dihina
Dengan cinta
Kita bangunkan
Dikamar aku berkaca
Tampak wajah yang asing
Mentertawakanku
Aku terdiam
Aku merasa
Pernah juga kalah
Siang yang kering terasa menyiksa
Hati yang kering terlunta lunta
Hentikan caci maki tak berguna
Dimata tuhan kita tak berbeda
Dengarlah suara
Mengajak kita
Berbagi duka
Mereka yang pernah kalah
Belum tentu menyerah
Memang jangan menyerah
Masih banyak lagi yang bisa dikerjakan
Orang kalah
Jangan dihina
Dengan cinta
Kita bangunkan
Dikamar aku berkaca
Tampak wajah yang asing
Mentertawakanku
Aku terdiam
Aku merasa
Aku terdiam
Aku terdiam
Aku terdiam
Aku terdiam
Aku merasa
Pernah juga kalah
The lyrics to Iwan Fals's song "Orang Gila" describe a dark and oppressive world where people are forced to turn on one another. The first verse describes a night that stifles the earth, with dogs barking and babies crying while people are forced to confront each other. The second verse describes the hollowness of people's hearts, with the law of the jungle becoming the predominant order. The chorus, "Orang kalah jangan dihina, dengan cinta kita bangunkan" is an appeal to not ridicule those who have lost, but instead to lift them up with love.
The lyrics paint a picture of a society that is harsh and unforgiving, where people are quick to judge and slow to show compassion. The song emphasizes the importance of empathy and kindness, even in the face of defeat. The final lines, "Dikamar aku berkaca, tampak wajah yang asing, mentertawakanku, aku terdiam, aku merasa, pernah juga kalah" suggest that the persona is experiencing introspection and reflection, realizing that they too have experienced defeat at some point.
Line by Line Meaning
Malam yang gelap mencekik bumi
The darkness of the night is suffocating the earth
Anjing menggonggong bayi merintih
Dogs are barking and babies are crying
Orang dipaksa saling memojokkan
People are forced to corner each other
Buta langkah buta mata hatinya
Their steps are blind, and so are their hearts
Hati yang menganga
Their hearts are empty and hollow
Kosong tak berdarah
Devoid of blood and life
Tidak bercahaya
Lacking in light and radiance
Manusia sembunyi dibalik wajahnya
Humanity hides behind their masks
Kata kata suci berubah makna
Pious words have lost their meaning
Hukum rimba telah menjadi dewa
The law of the jungle has become a god
Siapa kalah terkubur hidupnya
Those who lose are buried alive
Mayat mayat hidup
The living dead
Sumbang suaranya
Their voices are hoarse
Dimana tempatnya?
Where do they belong?
Mereka yang telah kalah
Those who have lost
Terkapar tak berdaya
Lying helpless and defeated
Mencoba mengucap doa
Trying to say a prayer
Berserakan dijalan menjadi srigala
Scattered on the streets like wolves
Orang kalah
People who have lost
Jangan dihina
Don't belittle them
Dengan cinta
With love
Kita bangunkan
Let's wake them up
Dikamar aku berkaca
In my room, I look into the mirror
Tampak wajah yang asing
I see a stranger's face
Mentertawakanku
Mocking me
Aku terdiam
I fall silent
Aku merasa
I feel
Pernah juga kalah
I have also lost
Siang yang kering terasa menyiksa
The dry day feels torturous
Hati yang kering terlunta lunta
My heart is parched and lost
Hentikan caci maki tak berguna
Stop the useless insults
Dimata tuhan kita tak berbeda
In the eyes of God, we are all the same
Dengarlah suara
Listen to the voice
Mengajak kita
Inviting us
Berbagi duka
To share the sorrow
Mereka yang pernah kalah
Those who have lost before
Belum tentu menyerah
They might not have given up yet
Memang jangan menyerah
Indeed, don't give up
Masih banyak lagi yang bisa dikerjakan
There's still a lot that can be done
Contributed by Isaiah W. Suggest a correction in the comments below.
@fandrathomas476
Orang gila rampok tubuhmu.
Lupa ingatmu sapa mu mengalir dalam darahmu nadimu otot dan tulangmu....(OI)....mata menjaga mengkonci dikonci
Ikat mengikat...memotong pandangmu dari setiap penjurumu .... Was was sendirimu buru memburu,Incar mengicar, tengok kelompokmu siapa melihatmu...kemana arahmu, suara matamu tajam melihat ku. Sanubari yang terpecah terlihat jelagah jiwa jiwa berterbangan,
Terlihat lagi dan terkunci dihati.
Mata angin bertiup seakan mesin besar bergerak tak berimbang,
Mencoba mencari arah dalam pikir yang terpikirkan....tentang mimpi2 malam...tetap langkah dan banyak yang terhentikan TENTANG semua pikiran yang terblokir bagai tembok2 yang teratur di setiap inginmu inginku,diamku mendengar dan merasa bodoh... Mungkin takutku atau tak bisaku...
Membuka dan menutup lagi seperti teriakan teori yang tak pernah terbiasa....sebentar lagi hujan...Rumah besar seakan bisikan jangan dan teriakan....tak pernah diam malamku ,siangku,
soreku,pagiku terkadang lelah...
Menutup Matahari gelam merenung seperti hitam berjalan angin gunung menuju langit biru ke lautmu....suara menggelegar seperti guntur gemuruh, berkecambah menembus tanahmu dan berakar pada titik bayanganmu yang hijau bergerak tinggi... angin Topan yang berputar bersama debu debu yang terangkat ENTAH dimana Terbawa sampai ke langit...
Aliran listrikmu mahal hingga ku mulai jenuh dalam lamun ruangku berfikirku kembali...
melihat jiwa jiwa yang terkoyak....takutku....awalku kenalmu....namun ku taktakut tuk ucapkan segudang kata cinta padamu..dayung yang tak terkayuh
....sebaris cerita kelana bermain pada ruang2 hampaku,dan tak pernah sama....maaf cintaku aku nasehati kamu...di ujung nalar kamu bertanya dan menantikan kemana nalarmu....melihatmu dalam tidurku dan tak pernah sadar....untuk waktu yang terlewati
Tak pernah lama ,tak pernah sebentar untuk putaran tahunmu seakan dejavu bermainmu dan mempermainkanku....kekuasaan ...
Lingkaran kecil terkunci dipermainkan mata2...mengawasi
Di awasi...lelap dan pergimu....
Goblok...bodoh....nyalimu ....
Tetap saja .... Teologika ... Pikirmu Rapihmu bukan mainmu.. Mungkin
Salahku atau maumu salahku...
Setiap orang tak ingin hidupnya menderita.....
Ada yang janji SURGA..
Ada yang janji Kaya Hidupmu
Ada yang janji Jiwa Raga tubuhmu
Ada yang janji Kewajibanmu
Ada yang janji Pagi,siang,sore,malam mu...
Ada yang janji Lautmu...
Ada yang janji Daratmu...
Ada yang janji Langitmu...
Tanyaku diamku...
Hikmah pesta pora ...
Dunia politik ...
Intrik Main Catur...
Atur strategi....
Pion tak pernah mundur ...
Raja dan Ratu belom tumbang...
Bintang asik gak asik...
Simpanlah Rindumu ...
Seperti Telaga....
Pikir lagi dan terpikirkan...
Teknologi jaman,apa masih susah.
Masih sukar...teruslah berdusta berjanjilah....semua yang indah, semua yang cantik sampai ku mulai muak...
Diam di dua sisi...
Seperti orisinal ... Atau bukan ...
Tidurku ... Lamunan terhanyut bandul menarik dan tenggelam...
Seakan jiwaku menarik ku, ragaku
Mengikuti langkah mu yang buram hanya serawut wajah biaskan keramaian di setiap penjuru dunia..
Akankah ku temukanmu suaramu yang ku dengar...bagai bintang yang sedang terang2 nya...atau hanya pikiranku ... Arah mata penjuru memecah kebisingan...
Dan selalu seperti itu...dalam waktu ku... Ingin ku tengok kembali jalan yang ingin kulalui namunku bimbang dalam raguku...
Jutaan kata terucap tak pernah kupahami atau harus ku mengerti
Hingga rasa ini ingin teriakan ...
Hanya diamku kembali terusik ...
Terlalu banyak persoalan yang datang tak kenal kasihan...malam..
Pergi ENTAH kemana tak pernah ku ketahui... Sebatas langit yang disinari bulan dan bintang ...
Khayalku mebuat garis lintangmu atau mengajakmu bermain...
Mulai kulupakan akan semua yang tlah kulalui...seperti robot robot jaman yang eksentrik... Besar dan kuat ... Energi yang tercuri bak pemain ulung menciptakan dunianya....Kini ku mulai jenuh dengan tembok2 barisan mu...
Hinggap mencari kawan ...
Berjuang bersama teman...
Sahabat menanti pulang...
Akal otak kecilku ...
Tak sebesar duniamu ...
Ketika ku berfikir kau mulai mencontek pikiranku...
Matamu mengarah kepadaku...
Dan suaraku telepas dariku...
Yang kuat selalu menang...
Tak berimbang logika nalarku...
Seperti sudut sudut papan catur skak stair ... Seluruh bayangan mu bergerak dari langkahmu...
Mengepung lingkaran kecil...
Mengepung lingkaran besar...
Suara suara melepas doronganmu.
Dan tinggalkan berlari ke arah mata tujuanmu...seakan tau apa yang di mainkan...tuk hidupkan kembali pikiranmu...lelapku dalam bayanganmu atau hanya gambaran mata yang tak pernah melihatmu dengan jelas...
Robohkan dada tembok tembok pertahananmu....
Hancurkan tiang tiang harapanmu pengoncimu...
Mata memandang peta pijakanmu...
Menyerang kembali ...
Menyususun strategi ...
Memandang kawan dan lawan ...
Lengah .... Lelap ... Diam ...
Tangan mu memegang ...
Kaki mu melangkah ...
Tubuhmu terkonci program ...
Wajah kepalamu mengarah ...
Entah apa pikiranmu ...
Suara ku seakan tak didengar ...
Pengalihan menjadi perhatian ...
Ancaman menjadi kelemahan ...
Kekuatan mu menjadi ketakutan...
Entah dimana posisku...
Mata mengalihkan tempatku...
Suara bertanya seakan oposisi...
Itu penting tuk menggeser ku...
Ku mengenalnya ... atau
Ku sebut namanya ...
Entah apa arah tujuan mu ...
Tetap berdoa dan berusaha ...
Menjadi manusia biasa...
Hidup bersama TUHAN ...
Hidup bersama manusia , hewan , dan Tumbuhan ...
Yang telah diberikan akal dan pikiran .... Tubuh , jiwa , dan raga .. di dalam Roh kudus ...
Tuhan yesus memberkatimu dan menjagamu dalam hari - harimu.
Sayangilah keluaragamu dan orang tuamu dan jagalah adik dan kakamu ... Serta berkawanlah dengan teman dan sahabatmu ...
Jadikan hidupmu lebih berarti lagi dengan semua harapanmu saat ini dan esok hari serta lusa nanti... Jagalah keyakinanmu ...
Kejarlah impianmu ...
Gapailah cita - cita mu ...
Temukanlah pencarian mu ...
Ajarkanlah kebaikan mu ...
Perbaikilah kesalahan mu ...
Semoga Tuhan memampukan
Kita dalam kehidupan di dunia dan di akhirat yang sorgawi ....
Amin ...
@dendikh8524
Mata ganja ny g tahan bang iwan..inget x aku ketika jumpa tahun 1993..dengan rambut terurai..senyum terbuka lebar menyapa kami semua
@reyu8953
Mendengar lagu ini membuat kita jadi terbawa suasana di dalam lagu... Legend pencipta dan penyanyinya...
@agusstone123
persis waktu aku pulang mlm ..
ada orang gila kumis dan jengotnya jarang" ..
kedinginan dia duduk di trotoar..
ya allah,
@ediiswanto2839
kok gak di sapa bg??
@achmadmuchtar7405
Bawa gembolan nggak Bang .. ??? 😅
@fandrathomas476
Orang gila rampok tubuhmu.
Lupa ingatmu sapa mu mengalir dalam darahmu nadimu otot dan tulangmu....(OI)....mata menjaga mengkonci dikonci
Ikat mengikat...memotong pandangmu dari setiap penjurumu .... Was was sendirimu buru memburu,Incar mengicar, tengok kelompokmu siapa melihatmu...kemana arahmu, suara matamu tajam melihat ku. Sanubari yang terpecah terlihat jelagah jiwa jiwa berterbangan,
Terlihat lagi dan terkunci dihati.
Mata angin bertiup seakan mesin besar bergerak tak berimbang,
Mencoba mencari arah dalam pikir yang terpikirkan....tentang mimpi2 malam...tetap langkah dan banyak yang terhentikan TENTANG semua pikiran yang terblokir bagai tembok2 yang teratur di setiap inginmu inginku,diamku mendengar dan merasa bodoh... Mungkin takutku atau tak bisaku...
Membuka dan menutup lagi seperti teriakan teori yang tak pernah terbiasa....sebentar lagi hujan...Rumah besar seakan bisikan jangan dan teriakan....tak pernah diam malamku ,siangku,
soreku,pagiku terkadang lelah...
Menutup Matahari gelam merenung seperti hitam berjalan angin gunung menuju langit biru ke lautmu....suara menggelegar seperti guntur gemuruh, berkecambah menembus tanahmu dan berakar pada titik bayanganmu yang hijau bergerak tinggi... angin Topan yang berputar bersama debu debu yang terangkat ENTAH dimana Terbawa sampai ke langit...
Aliran listrikmu mahal hingga ku mulai jenuh dalam lamun ruangku berfikirku kembali...
melihat jiwa jiwa yang terkoyak....takutku....awalku kenalmu....namun ku taktakut tuk ucapkan segudang kata cinta padamu..dayung yang tak terkayuh
....sebaris cerita kelana bermain pada ruang2 hampaku,dan tak pernah sama....maaf cintaku aku nasehati kamu...di ujung nalar kamu bertanya dan menantikan kemana nalarmu....melihatmu dalam tidurku dan tak pernah sadar....untuk waktu yang terlewati
Tak pernah lama ,tak pernah sebentar untuk putaran tahunmu seakan dejavu bermainmu dan mempermainkanku....kekuasaan ...
Lingkaran kecil terkunci dipermainkan mata2...mengawasi
Di awasi...lelap dan pergimu....
Goblok...bodoh....nyalimu ....
Tetap saja .... Teologika ... Pikirmu Rapihmu bukan mainmu.. Mungkin
Salahku atau maumu salahku...
Setiap orang tak ingin hidupnya menderita.....
Ada yang janji SURGA..
Ada yang janji Kaya Hidupmu
Ada yang janji Jiwa Raga tubuhmu
Ada yang janji Kewajibanmu
Ada yang janji Pagi,siang,sore,malam mu...
Ada yang janji Lautmu...
Ada yang janji Daratmu...
Ada yang janji Langitmu...
Tanyaku diamku...
Hikmah pesta pora ...
Dunia politik ...
Intrik Main Catur...
Atur strategi....
Pion tak pernah mundur ...
Raja dan Ratu belom tumbang...
Bintang asik gak asik...
Simpanlah Rindumu ...
Seperti Telaga....
Pikir lagi dan terpikirkan...
Teknologi jaman,apa masih susah.
Masih sukar...teruslah berdusta berjanjilah....semua yang indah, semua yang cantik sampai ku mulai muak...
Diam di dua sisi...
Seperti orisinal ... Atau bukan ...
Tidurku ... Lamunan terhanyut bandul menarik dan tenggelam...
Seakan jiwaku menarik ku, ragaku
Mengikuti langkah mu yang buram hanya serawut wajah biaskan keramaian di setiap penjuru dunia..
Akankah ku temukanmu suaramu yang ku dengar...bagai bintang yang sedang terang2 nya...atau hanya pikiranku ... Arah mata penjuru memecah kebisingan...
Dan selalu seperti itu...dalam waktu ku... Ingin ku tengok kembali jalan yang ingin kulalui namunku bimbang dalam raguku...
Jutaan kata terucap tak pernah kupahami atau harus ku mengerti
Hingga rasa ini ingin teriakan ...
Hanya diamku kembali terusik ...
Terlalu banyak persoalan yang datang tak kenal kasihan...malam..
Pergi ENTAH kemana tak pernah ku ketahui... Sebatas langit yang disinari bulan dan bintang ...
Khayalku mebuat garis lintangmu atau mengajakmu bermain...
Mulai kulupakan akan semua yang tlah kulalui...seperti robot robot jaman yang eksentrik... Besar dan kuat ... Energi yang tercuri bak pemain ulung menciptakan dunianya....Kini ku mulai jenuh dengan tembok2 barisan mu...
Hinggap mencari kawan ...
Berjuang bersama teman...
Sahabat menanti pulang...
Akal otak kecilku ...
Tak sebesar duniamu ...
Ketika ku berfikir kau mulai mencontek pikiranku...
Matamu mengarah kepadaku...
Dan suaraku telepas dariku...
Yang kuat selalu menang...
Tak berimbang logika nalarku...
Seperti sudut sudut papan catur skak stair ... Seluruh bayangan mu bergerak dari langkahmu...
Mengepung lingkaran kecil...
Mengepung lingkaran besar...
Suara suara melepas doronganmu.
Dan tinggalkan berlari ke arah mata tujuanmu...seakan tau apa yang di mainkan...tuk hidupkan kembali pikiranmu...lelapku dalam bayanganmu atau hanya gambaran mata yang tak pernah melihatmu dengan jelas...
Robohkan dada tembok tembok pertahananmu....
Hancurkan tiang tiang harapanmu pengoncimu...
Mata memandang peta pijakanmu...
Menyerang kembali ...
Menyususun strategi ...
Memandang kawan dan lawan ...
Lengah .... Lelap ... Diam ...
Tangan mu memegang ...
Kaki mu melangkah ...
Tubuhmu terkonci program ...
Wajah kepalamu mengarah ...
Entah apa pikiranmu ...
Suara ku seakan tak didengar ...
Pengalihan menjadi perhatian ...
Ancaman menjadi kelemahan ...
Kekuatan mu menjadi ketakutan...
Entah dimana posisku...
Mata mengalihkan tempatku...
Suara bertanya seakan oposisi...
Itu penting tuk menggeser ku...
Ku mengenalnya ... atau
Ku sebut namanya ...
Entah apa arah tujuan mu ...
Tetap berdoa dan berusaha ...
Menjadi manusia biasa...
Hidup bersama TUHAN ...
Hidup bersama manusia , hewan , dan Tumbuhan ...
Yang telah diberikan akal dan pikiran .... Tubuh , jiwa , dan raga .. di dalam Roh kudus ...
Tuhan yesus memberkatimu dan menjagamu dalam hari - harimu.
Sayangilah keluaragamu dan orang tuamu dan jagalah adik dan kakamu ... Serta berkawanlah dengan teman dan sahabatmu ...
Jadikan hidupmu lebih berarti lagi dengan semua harapanmu saat ini dan esok hari serta lusa nanti... Jagalah keyakinanmu ...
Kejarlah impianmu ...
Gapailah cita - cita mu ...
Temukanlah pencarian mu ...
Ajarkanlah kebaikan mu ...
Perbaikilah kesalahan mu ...
Semoga Tuhan memampukan
Kita dalam kehidupan di dunia dan di akhirat yang sorgawi ....
Amin ...
@dwisantoso1706
Sangat dalam menusuk.btw ni tulisan siapa bang?
@kulahulap5505
Wiiih keren,,ni karya sastra
@listiawanfristianto5783
Ha ha ha...gilanya aja seniman buangett gmn seriiussnya bener2 legend banget nih org..
@junaedidinejad6078
Kesini bukan pingin denger lagunya tapi cuma ingin lihat bang iwan waktu gondrong keren ganteng banget.