myspace.com/pasukanmati
Ode Kekekalan Pusara
DeadSquad Lyrics
Jump to: Overall Meaning ↴ Line by Line Meaning ↴
Dalam lelap terpulasmu menyatu padu dengan semesta ...
Menuju kekekalan
Tinggalkan semua fana yang pernah kita puja
Jalan yang panjang menuju kekekalan
Tubuhmu membiru saat detak jantung melayu jiwamu melayang...
Hilang...
Parade gagak hitam menyebarkan duka menuai luka goreskan lara
Lamunan mengenang saat kita larut
Dalam kabut membakar hari kalut yang menggenang
Definisi kematian supremasi kehidupan
Mengundang petaka menyapa bencana
Melabrak batasan halal dan haram, surga dan neraka
Kabar mepergianmu menggorekan pilu
Menorehkan bilur di altar kebisingan
Menyayatkan luka merobek keheningan
Namamu kan kekal!
Tak akan luput dari maut...
Tak terelak
Fase pasti muara dari eksistensi terbenam dan tenggelam,
Pergi dan menghilang dan kini kau terbebas
Lamunan mengenang saat kita larut
Dalam kabut membakar hari kalut yang menggenang
Definsi kematian supremasi kehidupan
Mengundang petaka menyapa bencana
Melabrak batasan halal dan haram, surga dan neraka
Kau terbenam di akhir senja kehidupan
Dalam lelap terpulasmu menyatu padu dengan semesta ...
Menuju kekekalan
Tinggalkan semua fana yang pernah kita puja
Jalan yang panjang menuju kekekalan
The lyrics of DeadSquad's song "Ode Kekekalan Pusara" depict the journey towards eternity and the transcendence of mortal existence. The opening lines describe how one descends into the sunset of life, peacefully merging with the universe, and embarking on a long path towards eternity. The song speaks of leaving behind transient worldly attachments that were once worshipped, and embracing a quest for eternal salvation.
The following verses evoke a sense of melancholy and loss, with imagery of a black crow parade spreading sorrow and inflicting wounds of despair. The lyrics allude to reminiscing about moments shared in a haze, within a fog that burns the troubled days, defining death as the supremacy of life. The song suggests that death invites disaster, breaking through the boundaries of what is permissible and forbidden, heaven and hell.
The chorus emphasizes that one's name will remain eternal, even in the face of inevitable death. It asserts that no one can escape death, as it is an undeniable phase, the ultimate destination of submersion, disappearance, and freedom.
Overall, "Ode Kekekalan Pusara" explores themes of mortality, the longing for immortality, and the transformative power of death in releasing one from worldly attachments. It delves into the existential journey towards eternity and the inevitable confrontation with the realms of the divine.
Line by Line Meaning
Kau terbenam di akhir senja kehidupan
You sink at the end of life's sunset
Dalam lelap terpulasmu menyatu padu dengan semesta ...
In peaceful slumber you merge with the universe ...
Menuju kekekalan
Towards immortality
Tinggalkan semua fana yang pernah kita puja
Leave behind all the fleeting things we once worshipped
Jalan yang panjang menuju kekekalan
A long path towards immortality
Tubuhmu membiru saat detak jantung melayu jiwamu melayang...
Your body turns blue as the heartbeat of your soul fades away...
Hilang...
Vanished...
Parade gagak hitam menyebarkan duka menuai luka goreskan lara
A parade of black crows spreading sorrow, reaping wounds, scratching scars
Lamunan mengenang saat kita larut
Daydreaming about the time when we were absorbed
Dalam kabut membakar hari kalut yang menggenang
In the mist, burning chaotic days that abound
Definisi kematian supremasi kehidupan
The definition of death, the supremacy of life
Mengundang petaka menyapa bencana
Inviting disaster, greeting calamity
Melabrak batasan halal dan haram, surga dan neraka
Breaking the boundaries of what's permissible and forbidden, heaven and hell
Kabar mepergianmu menggorekan pilu
News of your departure feeds sorrow
Menorehkan bilur di altar kebisingan
Carving scars on the altar of noise
Menyayatkan luka merobek keheningan
Inflicting wounds, tearing through silence
Namamu kan kekal!
Your name will endure!
Tak akan luput dari maut...
Will not escape death...
Tak terelak
Inescapable
Fase pasti muara dari eksistensi terbenam dan tenggelam,
Phase surely becomes the estuary of sinking and submerging existence
Pergi dan menghilang dan kini kau terbebas
Gone and vanished, and now you are free
Lamunan mengenang saat kita larut
Daydreaming about the time when we were absorbed
Dalam kabut membakar hari kalut yang menggenang
In the mist, burning chaotic days that abound
Definsi kematian supremasi kehidupan
The definition of death, the supremacy of life
Mengundang petaka menyapa bencana
Inviting disaster, greeting calamity
Melabrak batasan halal dan haram, surga dan neraka
Breaking the boundaries of what's permissible and forbidden, heaven and hell
Kau terbenam di akhir senja kehidupan
You sink at the end of life's sunset
Dalam lelap terpulasmu menyatu padu dengan semesta ...
In peaceful slumber you merge with the universe ...
Menuju kekekalan
Towards immortality
Tinggalkan semua fana yang pernah kita puja
Leave behind all the fleeting things we once worshipped
Jalan yang panjang menuju kekekalan
A long path towards immortality
Writer(s): Stevi Morley Item, Daniel Mardhany Gumulyo
Contributed by Adam V. Suggest a correction in the comments below.