Ode Kekekalan Pusara
DeadSquad Lyrics


Jump to: Overall Meaning ↴  Line by Line Meaning ↴

Kau terbenam di akhir senja kehidupan
Dalam lelap terpulasmu menyatu padu dengan semesta ...
Menuju kekekalan
Tinggalkan semua fana yang pernah kita puja
Jalan yang panjang menuju kekekalan

Tubuhmu membiru saat detak jantung melayu jiwamu melayang...
Hilang...

Parade gagak hitam menyebarkan duka menuai luka goreskan lara

Lamunan mengenang saat kita larut
Dalam kabut membakar hari kalut yang menggenang
Definisi kematian supremasi kehidupan

Mengundang petaka menyapa bencana
Melabrak batasan halal dan haram, surga dan neraka

Kabar mepergianmu menggorekan pilu
Menorehkan bilur di altar kebisingan
Menyayatkan luka merobek keheningan

Namamu kan kekal!

Tak akan luput dari maut...
Tak terelak
Fase pasti muara dari eksistensi terbenam dan tenggelam,
Pergi dan menghilang dan kini kau terbebas

Lamunan mengenang saat kita larut
Dalam kabut membakar hari kalut yang menggenang
Definsi kematian supremasi kehidupan

Mengundang petaka menyapa bencana
Melabrak batasan halal dan haram, surga dan neraka

Kau terbenam di akhir senja kehidupan
Dalam lelap terpulasmu menyatu padu dengan semesta ...
Menuju kekekalan




Tinggalkan semua fana yang pernah kita puja
Jalan yang panjang menuju kekekalan

Overall Meaning

The lyrics of DeadSquad's song "Ode Kekekalan Pusara" depict the journey towards eternity and the transcendence of mortal existence. The opening lines describe how one descends into the sunset of life, peacefully merging with the universe, and embarking on a long path towards eternity. The song speaks of leaving behind transient worldly attachments that were once worshipped, and embracing a quest for eternal salvation.


The following verses evoke a sense of melancholy and loss, with imagery of a black crow parade spreading sorrow and inflicting wounds of despair. The lyrics allude to reminiscing about moments shared in a haze, within a fog that burns the troubled days, defining death as the supremacy of life. The song suggests that death invites disaster, breaking through the boundaries of what is permissible and forbidden, heaven and hell.


The chorus emphasizes that one's name will remain eternal, even in the face of inevitable death. It asserts that no one can escape death, as it is an undeniable phase, the ultimate destination of submersion, disappearance, and freedom.


Overall, "Ode Kekekalan Pusara" explores themes of mortality, the longing for immortality, and the transformative power of death in releasing one from worldly attachments. It delves into the existential journey towards eternity and the inevitable confrontation with the realms of the divine.


Line by Line Meaning

Kau terbenam di akhir senja kehidupan
You sink at the end of life's sunset


Dalam lelap terpulasmu menyatu padu dengan semesta ...
In peaceful slumber you merge with the universe ...


Menuju kekekalan
Towards immortality


Tinggalkan semua fana yang pernah kita puja
Leave behind all the fleeting things we once worshipped


Jalan yang panjang menuju kekekalan
A long path towards immortality


Tubuhmu membiru saat detak jantung melayu jiwamu melayang...
Your body turns blue as the heartbeat of your soul fades away...


Hilang...
Vanished...


Parade gagak hitam menyebarkan duka menuai luka goreskan lara
A parade of black crows spreading sorrow, reaping wounds, scratching scars


Lamunan mengenang saat kita larut
Daydreaming about the time when we were absorbed


Dalam kabut membakar hari kalut yang menggenang
In the mist, burning chaotic days that abound


Definisi kematian supremasi kehidupan
The definition of death, the supremacy of life


Mengundang petaka menyapa bencana
Inviting disaster, greeting calamity


Melabrak batasan halal dan haram, surga dan neraka
Breaking the boundaries of what's permissible and forbidden, heaven and hell


Kabar mepergianmu menggorekan pilu
News of your departure feeds sorrow


Menorehkan bilur di altar kebisingan
Carving scars on the altar of noise


Menyayatkan luka merobek keheningan
Inflicting wounds, tearing through silence


Namamu kan kekal!
Your name will endure!


Tak akan luput dari maut...
Will not escape death...


Tak terelak
Inescapable


Fase pasti muara dari eksistensi terbenam dan tenggelam,
Phase surely becomes the estuary of sinking and submerging existence


Pergi dan menghilang dan kini kau terbebas
Gone and vanished, and now you are free


Lamunan mengenang saat kita larut
Daydreaming about the time when we were absorbed


Dalam kabut membakar hari kalut yang menggenang
In the mist, burning chaotic days that abound


Definsi kematian supremasi kehidupan
The definition of death, the supremacy of life


Mengundang petaka menyapa bencana
Inviting disaster, greeting calamity


Melabrak batasan halal dan haram, surga dan neraka
Breaking the boundaries of what's permissible and forbidden, heaven and hell


Kau terbenam di akhir senja kehidupan
You sink at the end of life's sunset


Dalam lelap terpulasmu menyatu padu dengan semesta ...
In peaceful slumber you merge with the universe ...


Menuju kekekalan
Towards immortality


Tinggalkan semua fana yang pernah kita puja
Leave behind all the fleeting things we once worshipped


Jalan yang panjang menuju kekekalan
A long path towards immortality




Writer(s): Stevi Morley Item, Daniel Mardhany Gumulyo

Contributed by Adam V. Suggest a correction in the comments below.
To comment on or correct specific content, highlight it

Genre not found
Artist not found
Album not found
Song not found

More Versions