Keenan Nasution (lahir di Jak… Read Full Bio ↴Jakarta, Indonesia (1966 - present)
Keenan Nasution (lahir di Jakarta, 5 Juni 1952) adalah seorang musisi dan penyanyi Indonesia juga merupakan anggota kelompok musik Guruh Gipsy, Sabda Nada, Badai Band.
Nama Keenan Nasution mulai dikenal dalam kancah yang lebih luas ketika mendirikan group Sabda Nada tahun 1966 bersama saudara dan rekan-rekannya yang lain. Di group itu, Keenan memainkan drum. Sabda Nada namanya berubah menjadi Gipsy pada tahun 1969. Pada tahun 1972, Gipsy berpetualang di Manhattan Amerika Serikat mengisi acara hiburan di restoran Ramayana.
Tahun 1975, para personel Gipsy kembali ke tanah air. Kembalinya mereka, membuka kolaborasi dengan Guruh Soekarnoputra dengan membuahkan sebuah kolaborasi akbar yang menghasilkan maha karya album semata wayang Guruh Gipsy yang konsepnya dibuat oleh Keenan dan Guruh.
Keenan sempat bergabung dengan grup rock kenamaan, God Bless, bersama dua saudaranya, Oding dan Debby Nasution. Hanya sebentar di God Bless, pada 1975 Keenan membentuk Badai Band bersama Oding yang diisi sejumlah nama tenar seperti Chrisye, Fariz RM, Yockie Suryoprayogo, Roni Harahap, dan Guruh Soekarnoputra. Band spektakuler ini tidak sempat mengeluarkan album. Jejak Badai band dapat disimak dalam album solo Chrisye, Sabda Alam dan album solo Yockie Soerjoprayogo berjudul Musik Saya Adalah Saya. Banyak orang menduga Keenan Nasution juga membentuk group Gank Pegangsaan , padahal group itu bentukan Debby Nasution. Gank Pegangsaan sendiri telah menghasilkan 3 album yaitu Palestina 1, Palestina 2 dan Kerusuhan. Keenan Nasution hanya terlibat di album pertama saja. Lewat lantunan vokal di lagu Dirimu yang menjadi hot air play di radio-radio dan televisi, nama Gank Pegangsaan mencuat pada awal tahun 1990an.
Kau Dan Aku
Keenan Nasution Lyrics
Jump to: Overall Meaning ↴ Line by Line Meaning ↴
Tiupan angin yang dingin
Berteman seekor kuda
Kita mendaki bersama
Tebaran jutaan naluri
Halus menggeletar
Dalam pelukan asmara
Dari aneka aral rintangan
Dan bising segala isu
Kita tetap kan menyatu
Dengan penuh percaya
Tebaran jutaan naluri
Halus menggeletar
Dalam pelukan asmara
Kau dan aku
Bermandi surya emas
Di puncak gunung
Na la na na la
The lyrics to Keenan Nasution's song "Kau & Aku" describe a journey undertaken by two people, accompanied by mist and cold wind, while riding a horse. The Kabut in the lyrics is an Indonesian word meaning mist or fog, and is used to illustrate the sense of mystery and unfamiliarity that permeates the journey. The lyrics also describe the companionship and love between the two people, as they climb together through difficult terrain, facing various obstacles and challenges.
The song alludes to the many challenges that can arise in a relationship, with lines like "Dari aneka aral rintangan" ("From various obstacles and challenges") and "Bising segala isu" ("The noise of all the issues"). However, the two people remain united despite these challenges, keeping their trust and love intact. The final line, "Bermandi surya emas di puncak gunung", or "Bathing in golden sun on the mountaintop", could be interpreted as a metaphor for the two people reaching a state of happiness and contentment after their journey and struggles.
Overall, "Kau & Aku" is a beautifully poetic song about companionship, overcoming obstacles, and finding true love.
Line by Line Meaning
Kabut-kabut yang menebar
The mist that spreads
Tiupan angin yang dingin
The cold gust of wind
Berteman seekor kuda
Accompanied by a horse
Kita mendaki bersama
We climb together
Tebaran jutaan naluri
Millions of instincts scattered
Halus menggeletar
Subtly quivering
Dalam pelukan asmara
In the embrace of love
Kau dan aku
You and I
Dari aneka aral rintangan
From various obstacles
Dan bising segala isu
And the noise of all issues
Kita tetap kan menyatu
We will remain united
Dengan penuh percaya
With full trust
Bermandi surya emas
Bathing in golden sunshine
Di puncak gunung
On the mountaintop
Na la na na la
Na la na na la
Lyrics © O/B/O APRA AMCOS
Lyrics Licensed & Provided by LyricFind