mengadili persepsi
Seringai Lyrics


Jump to: Overall Meaning ↴  Line by Line Meaning ↴

Individu individu merdeka

Hai selamat datang di era kemunduran
Pikiran tertutup jadi andalan
Praduga tumbuh tenteram
Menghakimi sepihak sebar ketakutan

Membakukan persepsi bukan jadi jawaban
Atau gagasan bijak
Selangkah maju ke depan
Empat langkah ke belakang
Kita takkan beranjak

Mereka bermain Tuhan
Merasa benar menjajah nalar
Dan kalau kita membiarkan saja anak kita berikutnya yeah

Individu individu merdeka

Selamat tinggal era kemajuan
Lupakan harapan dan kehidupan
Menjauh dari akar masalah
Mendekatkan kepada kebodohan yang dipertahankan

Privasi seni
Siapa engkau yang menghakimi
Masih banyak masalah dan lebih krusial
Tidak bicara asal

Mereka bermain Tuhan
Merasa benar menjajah nalar
Dan kalau kita membiarkan saja anak kita berikutnya
Berikutnya
Uh

Hu
Hey hey

Sudahkah merdeka yeah
Sudahkah merdeka yeah

Individu individu merdeka





Tu wa ga pat

Overall Meaning

The song "Mengadili Persepsi" by Seringai is an anthem for individuality and freedom. The lyrics are a critique of a society that values closed-mindedness and judgment over openness and wisdom. The first verse sets the stage for the song's message, describing the current era as one of regression where closed-mindedness is the norm. The lyrics call out those who judge and spread fear to maintain control over others, and admonish the idea of standardizing perception as a solution for humanity's problems.


The second verse expresses a desire to leave behind the idea of progress and hope, recognizing the root of the issue lies in the perpetuation of ignorance. The lyrics point to privacy and art as fundamental to individuality, questioning those who would judge others for their personal choices. The song ends with a call for self-reflection and action, asking whether we are truly free individuals.


Overall, "Mengadili Persepsi" is a powerful statement against conformity and a call for individuality, with lyrics that urge the listener to question the dominant narrative and find their own path.


Line by Line Meaning

Individu, individu merdeka
The song emphasizes the value of individual freedom, so it repeats the phrase for emphasis.


Selamat datang di era kemunduran,
The present era is regrettably a time of decline.


Pikiran tertutup jadi andalan.
People rely on closed-mindedness as a crutch or support.


Praduga tumbuh tenteram,
Prejudice flourishes and spreads easily.


Menghakimi sepihak, sebar ketakutan.
These prejudices lead to one-sided judgments and spreading fear.


Membakukan persepsi, bukan jadi jawaban
Imposing perceptions on others isn't a solution or wise idea.


Atau gagasan bijak.
Instead, sharing wise ideas and considering other perspectives is helpful.


Selangkah maju ke depan,
Though progress is made,


Empat langkah ke belakang,
Stepping four times back,


Kita takkan beranjak.
We won't make any progress overall.


Mereka, bermain Tuhan.
People in power act like they're in control of everything.


Merasa benar, menjajah nalar.
They feel right and colonize our minds.


Dan kalau kita membiarkan saja, anak kita berikutnya.
If we let this continue, our next generation will suffer the same fate.


Selamat tinggal, era kemajuan,
The era of progress is long gone.


Lupakan harapan dan kehidupan.
We should forget our hopes and lives now.


Menjauh dari akar masalah,
We should distance ourselves from the root problem.


Mendekatkan kepada kebodohan yang dipertahankan.
Instead, we're holding strong onto ignorance.


Privasi. Seni.
The song calls for privacy and respect for art.


Siapa engkau yang menghakimi?
Who are you to judge?


Masih banyak masalah, dan lebih krusial,
There are still many problems, and they're even more crucial now.


Tidak bicara asal.
We shouldn't just talk without meaning or purpose.


Berikutnya.
The song urges us to think about the next generation and take action now.


Sudahkah merdeka??
Have we truly gained our freedom?


Sudahkah dirimu merdeka??
Have you truly gained your freedom?


Tu wa ga pat!
This final phrase in Indonesian means 'Whatever.'




Lyrics © Universal Music Publishing Group
Written by: BRAMANTYO HERNOMO, RICARDO BISUK JUARA, EDY SUSANTO, ARIAN ARIFIN WARDIMAN

Lyrics Licensed & Provided by LyricFind
To comment on or correct specific content, highlight it

Genre not found
Artist not found
Album not found
Song not found
Most interesting comments from YouTube:

Old Wise Owl

ndividu, individu merdekaIndividu, individu merdekaIndividu, individu merdekaIndividu, individu merdeka!
Selamat datang di era kemunduran,pikiran tertutup jadi andalan.Praduga tumbuh tenteram,menghakimi sepihak, sebar ketakutan.
Membakukan persepsi, bukan jadi jawabanatau gagasan bijak.Selangkah maju ke depan,empat langkah ke belakang,kita takkan beranjak.
Mereka, bermain Tuhan.Merasa benar, menjajah nalar.Dan kalau kita membiarkan saja, anak kita berikutnya.
Individu, individu merdekaIndividu, individu merdekaIndividu, individu merdekaIndividu, individu merdeka!
Selamat tinggal, era kemajuan,lupakan harapan dan kehidupan.Menjauh dari akar masalah,mendekatkan kepada kebodohan yang dipertahankan.
Privasi. Seni.Siapa engkau yang menghakimi?Masih banyak masalah, dan lebih krusial,tidak bicara asal.
Mereka bermain Tuhan.Merasa benar, menjajah nalar.Dan kalau kita membiarkan saja, anak kita berikutnya.Berikutnya….
Sudahkah merdeka??Sudahkah dirimu merdeka??
Individu, individu merdekaIndividu, individu merdekaIndividu, individu merdekaIndividu, individu merdeka!
tu wa ga pat!



Macan Wigit

Liberated, liberated individual!

Welcome to the era of decadence
where we are proud with our closed mind 
presumption rise and indwell
give one-sided judgment, spread the fear

Fixating perception is not the answer
or wise idea
one step forward
four step backward
we will never move

They are playing God
Feeling all-knowing, conquering the logic
and if we tolerate this
our children will be next

Good bye, era of progress
forget the hope and life
let's move away from the root of the problem
and stick with inherited stupidity

Privacy, art
who are you to judge?
We have more problem, more crucial problem
stop spouting nonsense

They are playing God
Feeling all-knowing, conquering the logic
and if we tolerate this
our children will be next

Are we free? Do we have our freedom?

Liberated individual!

(it goes pretty much like this)



All comments from YouTube:

gorey slutrisno

banyak yang komen vokal nya biasa aja,, ya kalo bagus mungkin arian bakal ikut jejak marcell siahaan jadi soloist. bagus itu relatif sih, yang berkarakter itu jarang. dengan adanya seringai, makin banyak band2 rock/metal yang berani unjuk gigi :D ditunggu kedatangannya kembali ke Banjarmasin!

gorey slutrisno

@xlx coba mas scroll kebawah lagi, itu komen saya 6 tahun yang lalu. ada yang komen, biasa aja, kurang ngerock lah ini lah itu lah. nah itu yang saya respon.

xlx

Ga ada yang bilang arian vokalnya ga bagus,mengada2 lu

demon devil

Komentar waras. 🤟

Startling Data

gw baru tau belakangan ternyata marcell tu dulu drummernya puppen , cool \m/

11 More Replies...

Dion Agasi Setiabudi

MENGHADIRI RESEPSI
ini rindu, ini rindu menyiksa... 
ini rindu, ini rindu menyiksa... 
ini rindu menyiksa!!!!

Noel

anying lah sue 🤣

Adi Saputra

Njirrr 🤣🤣😂😂🤣

Ferdiansyah Ade

Individu merdeka bang, bukan ini rindu menyiksa. Dlu ini lagu judulnya individu merdeka tpi di ganti

Dede Santoso

😅😅😅😅

More Comments

More Versions