He was popular for his gritty-witty ballads accentuated on life of Indonesia's marginalized groups or political satire on the troubled Indonesian social/political scene under Soeharto. His socially aware hit-songs including: "Oemar Bakri" tells about teacher, "Lonteku" is a love story between a criminal and a prostitute, and "Wakil Rakyat" is about members of parliament.
After Reformasi movement on 1997 which leads to democratisation he was a kind of losing the edge for political satire, but his mature musical experience keeps him on Indonesian pop chart with inward-looking songs and songs about personal relationships.
Bangunlah Putra Putri Pertiwi
Iwan Fals Lyrics
Jump to: Overall Meaning ↴ Line by Line Meaning ↴
Kokoh sayapmu semua tahu
Tegap tubuhmu takkan tergoyahkan
Kuat jarimu kala mencengkeram
Bermacam suku yang berbeda
Bersatu dalam cengkerammu
Angin genit mengelus Merah Putihku
Merah membara tertanam wibawa
Putihmu suci penuh kharisma
Pulau-pulau yang berpencar
Bersatu dalam kibarmu
Terbanglah garudaku
Singkirkan kutu-kutu di sayapmu
Berkibarlah benderaku
Singkirkan benalu di tiangmu
Hey, jangan ragu dan jangan malu
Tunjukkan pada dunia
Bahwa sebenarnya kita mampu
Mentari pagi sudah membumbung tinggi
Bangunlah putra putri ibu pertiwi
Mari mandi dan gosok gigi
Setelah itu kita berjanji
Tadi pagi, esok hari atau lusa nanti
Garuda bukan burung perkutut
Sang Saka bukan sandang pะตmbalut
Dan coba kau dengarkan
Pancasila itu bukanlah rumus kode buntut
Yang hanya berisi harapan
Yang hanya bะตrisi khayalan
The lyrics of Iwan Fals's song "Bangunlah Putra Putri Pertiwi" convey a message of unity, strength, and pride in one's nation, Indonesia.
In the first paragraph, the lyrics describe the strong and confident characteristics of the Indonesian people. The reference to "sinar matamu tajam namun ragu" (the sharp but doubtful glare of your eyes) suggests the people's desire to make a difference but also their uncertainty. However, their wings are firm and unshakable, symbolizing their resilience and determination. Despite the diversity of different ethnic groups ("bermacam suku yang berbeda"), they are united and stand together ("bersatu dalam cengkerammu").
The second paragraph celebrates the national flag, Merah Putih, which is personified as blushing and shyly fluttering in the wind. The lyrics emphasize that the red color represents passion and authority, while the white color represents purity and charisma. The scattered islands of Indonesia are united under the flag, symbolizing the strength and influence it holds.
The third paragraph encourages the listener to rise above challenges and obstacles. The lyrics use the metaphor of a bird, referring to the Garuda, the national emblem of Indonesia. The listener is urged to "terbanglah garudaku" (fly, my Garuda), to remove any hindrances that may impede progress ("singkirkan kutu-kutu di sayapmu" - get rid of the parasites on your wings). Similarly, the national flag is mentioned again, urging it to wave proudly and eliminate any negative influences ("singkirkan benalu di tiangmu").
The final paragraph urges the youth of Indonesia to embrace their potential and fulfill their duties as citizens. "Mentari pagi sudah membumbung tinggi" (the morning sun has soared high) symbolizes the potential and bright future that lies ahead. The lyrics call upon the young generation ("putra putri ibu pertiwi") to wake up and take action, starting with simple tasks like bathing and brushing their teeth. The mention of Garuda and Sang Saka (the national symbol) emphasizes the importance of national identity and unity, and the lyrics emphasize the need to understand and embrace Pancasila (the Indonesian state philosophy) as a guiding principle. The lyrics also criticize the notion that Pancasila is merely a superficial hope or illusion, emphasizing that it is a code of values that brings true potential and progress to the nation.
Line by Line Meaning
Sinar matamu tajam namun ragu
Your eyes shine brightly but with hesitation
Kokoh sayapmu semua tahu
Everyone knows your wings are strong
Tegap tubuhmu takkan tergoyahkan
Your body stands firm and unshakable
Kuat jarimu kala mencengkeram
Your grip is strong when you clench
Bermacam suku yang berbeda
Various tribes that are different
Bersatu dalam cengkerammu
United within your embrace
Angin genit mengelus Merah Putihku
The gentle breeze caresses my Red and White
Yang berkibar sedikit malu malu
That flutters a bit shyly
Merah membara tertanam wibawa
The burning red is rooted in dignity
Putihmu suci penuh kharisma
Your white is pure and full of charisma
Pulau-pulau yang berpencar
The scattered islands
Bersatu dalam kibarmu
United in your fluttering
Terbanglah garudaku
Fly, my Garuda
Singkirkan kutu-kutu di sayapmu
Get rid of the fleas on your wings
Berkibarlah benderaku
Wave my flag proudly
Singkirkan benalu di tiangmu
Remove the parasites on your mast
Hey, jangan ragu dan jangan malu
Hey, don't hesitate and don't be ashamed
Tunjukkan pada dunia
Show the world
Bahwa sebenarnya kita mampu
That we are actually capable
Mentari pagi sudah membumbung tinggi
The morning sun has soared high
Bangunlah putra putri ibu pertiwi
Wake up, sons and daughters of the motherland
Mari mandi dan gosok gigi
Let's take a bath and brush our teeth
Setelah itu kita berjanji
After that, we promise
Tadi pagi, esok hari atau lusa nanti
This morning, tomorrow, or the day after tomorrow
Garuda bukan burung perkutut
Garuda is not a doves
Sang Saka bukan sandang pะตmbalut
The sacred flag is not a wrapping cloth
Dan coba kau dengarkan
And try to listen
Pancasila itu bukanlah rumus kode buntut
Pancasila is not a cryptographic formula
Yang hanya berisi harapan
That only contains hope
Yang hanya bะตrisi khayalan
That only contains imaginations
Lyrics ยฉ O/B/O APRA AMCOS
Lyrics Licensed & Provided by LyricFind
Musikinow
Bangunlah Putra Pertiwi
Sinar matamu tajam namun ragu
Kokoh sayapmu semua tahu
Tegap tubuhmu takkan tergoyahkan
Kuat jarimu kalau mencengkeram
Bermacam suku yang berbeda
Bersatu dalam cengkeramanmu
Angin genit mengelus merah putihku
Yang berkibar sedikit malu-malu
Merah membara tertanam wibawa
Putihmu suci penuh kharisma
Pulau pulau yang berpencar
Bersatu dalam kibarmu
Terbanglah garudaku
Singkirkan kutu-kutu di sayapmu oh.....
Berkibarlah benderaku
Singkirkan benalu di tiangmu
Jangan ragu dan jangan malu
Tunjukkan pada dunia
Bahwa sebenarnya kita mampu
Mentari pagi sudah membumbung tinggi
Bangunlah putra putri ibu pertiwi
Mari mandi dan gosok gigi
Setelah itu kita berjanji
Tadi pagi esok hari atau lusa nanti
Garuda bukan burung perkutut
Sang saka bukan sandang pembalut
Dan coba kau dengarkan
Pancasila itu bukanlah rumus kode buntut
Yang hanya berisikan harapan
Yang hanya berisikan khayalan
Musikinow
Bangunlah Putra Pertiwi
Sinar matamu tajam namun ragu
Kokoh sayapmu semua tahu
Tegap tubuhmu takkan tergoyahkan
Kuat jarimu kalau mencengkeram
Bermacam suku yang berbeda
Bersatu dalam cengkeramanmu
Angin genit mengelus merah putihku
Yang berkibar sedikit malu-malu
Merah membara tertanam wibawa
Putihmu suci penuh kharisma
Pulau pulau yang berpencar
Bersatu dalam kibarmu
Terbanglah garudaku
Singkirkan kutu-kutu di sayapmu oh.....
Berkibarlah benderaku
Singkirkan benalu di tiangmu
Jangan ragu dan jangan malu
Tunjukkan pada dunia
Bahwa sebenarnya kita mampu
Mentari pagi sudah membumbung tinggi
Bangunlah putra putri ibu pertiwi
Mari mandi dan gosok gigi
Setelah itu kita berjanji
Tadi pagi esok hari atau lusa nanti
Garuda bukan burung perkutut
Sang saka bukan sandang pembalut
Dan coba kau dengarkan
Pancasila itu bukanlah rumus kode buntut
Yang hanya berisikan harapan
Yang hanya berisikan khayalan
Tesar Hernu
Dari kecil dan semakin dewasa saat aku mendengar lagu om iwan, semakin aku memahami makna mendalam di balik lirik2 lagunya. The true legend. ๐
Lara hatiku
setiap denger lagu iwan fals selalu inget setiap pagi almarhum ayah selalu main gitar nyanyiin lagu2 iwan fals ,alfatihah
Irvan Afriyadi
PANCASILA itu bukanlah rumus kode buntut,,yang hanya berisi harapan,,yang hanya berisi khayalan..
sebuah kata atau lirik yg menyayat hati kaum kecil..
sehat terus bang iwan,kami bangga mempunyai anak bangsa seperti bang iwan..
KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA..
Aall Ardiansyah
Kesini karna kangen music bang iwan masih menggelegar di setiap sudut kota...
Thanks bang untuk lagu" indahmu โค๏ธโค๏ธ
ajining ono ing lathu
Hati terasa DAMAI ketika denger lagu bang iwan....salam anak 90an ๐
POSAN SIGALINGGING
Siap gerak, berkibarlah selalu MERAH PUTIH DUNIA RAKSASAKU INDONESIA๐
killed TV
Masa kecil ku puas di sugukan lagu2 iwan fals oleh ayahku kala itu 2000 an,hingga akhirnya aku belajar main gitar hanya untuk nyanyiin lagu2 beliau,hingga 2019 ga bosen2 dengerin lagu2 beliau ,semoga bang iwan sehat selalu ๐ข๐๐๐ค
aditya nugraha
Sya mrinding baca komen kamu, jujur saya juga sama sedari kecil selalu disuguhkan lagu iwan fals oleh bapak, sampai sekarang bapak yang sudah tua masih sering bermain gitar sembari menyanyikan lagunya, dihari libur setiap pagi ia selalu memutar lagu iwan fals untuk menemani kesehariaannya dirumah.
killed TV
@aditya nugraha terima kasih bang berarti kita sejalur masa kecil kita di hiasi di musik yg tidak membosankan dan ditempah oleh syair2 hebat dari om iwan fals ๐๐ค