Bangunlah Putra Putri Pertiwi
Iwan Fals Lyrics


Jump to: Overall Meaning ↴  Line by Line Meaning ↴

Sinar matamu tajam namun ragu
Kokoh sayapmu semua tahu
Tegap tubuhmu takkan tergoyahkan
Kuat jarimu kala mencengkeram
Bermacam suku yang berbeda
Bersatu dalam cengkerammu

Angin genit mengelus Merah Putihku
Yang berkibar sedikit malu malu
Merah membara tertanam wibawa
Putihmu suci penuh kharisma
Pulau-pulau yang berpencar
Bersatu dalam kibarmu

Terbanglah garudaku
Singkirkan kutu-kutu di sayapmu
Berkibarlah benderaku
Singkirkan benalu di tiangmu
Hey, jangan ragu dan jangan malu
Tunjukkan pada dunia
Bahwa sebenarnya kita mampu

Mentari pagi sudah membumbung tinggi
Bangunlah putra putri ibu pertiwi
Mari mandi dan gosok gigi
Setelah itu kita berjanji
Tadi pagi, esok hari atau lusa nanti
Garuda bukan burung perkutut
Sang Saka bukan sandang pะตmbalut
Dan coba kau dengarkan
Pancasila itu bukanlah rumus kode buntut




Yang hanya berisi harapan
Yang hanya bะตrisi khayalan

Overall Meaning

The lyrics of Iwan Fals's song "Bangunlah Putra Putri Pertiwi" convey a message of unity, strength, and pride in one's nation, Indonesia.


In the first paragraph, the lyrics describe the strong and confident characteristics of the Indonesian people. The reference to "sinar matamu tajam namun ragu" (the sharp but doubtful glare of your eyes) suggests the people's desire to make a difference but also their uncertainty. However, their wings are firm and unshakable, symbolizing their resilience and determination. Despite the diversity of different ethnic groups ("bermacam suku yang berbeda"), they are united and stand together ("bersatu dalam cengkerammu").


The second paragraph celebrates the national flag, Merah Putih, which is personified as blushing and shyly fluttering in the wind. The lyrics emphasize that the red color represents passion and authority, while the white color represents purity and charisma. The scattered islands of Indonesia are united under the flag, symbolizing the strength and influence it holds.


The third paragraph encourages the listener to rise above challenges and obstacles. The lyrics use the metaphor of a bird, referring to the Garuda, the national emblem of Indonesia. The listener is urged to "terbanglah garudaku" (fly, my Garuda), to remove any hindrances that may impede progress ("singkirkan kutu-kutu di sayapmu" - get rid of the parasites on your wings). Similarly, the national flag is mentioned again, urging it to wave proudly and eliminate any negative influences ("singkirkan benalu di tiangmu").


The final paragraph urges the youth of Indonesia to embrace their potential and fulfill their duties as citizens. "Mentari pagi sudah membumbung tinggi" (the morning sun has soared high) symbolizes the potential and bright future that lies ahead. The lyrics call upon the young generation ("putra putri ibu pertiwi") to wake up and take action, starting with simple tasks like bathing and brushing their teeth. The mention of Garuda and Sang Saka (the national symbol) emphasizes the importance of national identity and unity, and the lyrics emphasize the need to understand and embrace Pancasila (the Indonesian state philosophy) as a guiding principle. The lyrics also criticize the notion that Pancasila is merely a superficial hope or illusion, emphasizing that it is a code of values that brings true potential and progress to the nation.


Line by Line Meaning

Sinar matamu tajam namun ragu
Your eyes shine brightly but with hesitation


Kokoh sayapmu semua tahu
Everyone knows your wings are strong


Tegap tubuhmu takkan tergoyahkan
Your body stands firm and unshakable


Kuat jarimu kala mencengkeram
Your grip is strong when you clench


Bermacam suku yang berbeda
Various tribes that are different


Bersatu dalam cengkerammu
United within your embrace


Angin genit mengelus Merah Putihku
The gentle breeze caresses my Red and White


Yang berkibar sedikit malu malu
That flutters a bit shyly


Merah membara tertanam wibawa
The burning red is rooted in dignity


Putihmu suci penuh kharisma
Your white is pure and full of charisma


Pulau-pulau yang berpencar
The scattered islands


Bersatu dalam kibarmu
United in your fluttering


Terbanglah garudaku
Fly, my Garuda


Singkirkan kutu-kutu di sayapmu
Get rid of the fleas on your wings


Berkibarlah benderaku
Wave my flag proudly


Singkirkan benalu di tiangmu
Remove the parasites on your mast


Hey, jangan ragu dan jangan malu
Hey, don't hesitate and don't be ashamed


Tunjukkan pada dunia
Show the world


Bahwa sebenarnya kita mampu
That we are actually capable


Mentari pagi sudah membumbung tinggi
The morning sun has soared high


Bangunlah putra putri ibu pertiwi
Wake up, sons and daughters of the motherland


Mari mandi dan gosok gigi
Let's take a bath and brush our teeth


Setelah itu kita berjanji
After that, we promise


Tadi pagi, esok hari atau lusa nanti
This morning, tomorrow, or the day after tomorrow


Garuda bukan burung perkutut
Garuda is not a doves


Sang Saka bukan sandang pะตmbalut
The sacred flag is not a wrapping cloth


Dan coba kau dengarkan
And try to listen


Pancasila itu bukanlah rumus kode buntut
Pancasila is not a cryptographic formula


Yang hanya berisi harapan
That only contains hope


Yang hanya bะตrisi khayalan
That only contains imaginations




Lyrics ยฉ O/B/O APRA AMCOS

Lyrics Licensed & Provided by LyricFind
To comment on or correct specific content, highlight it

Genre not found
Artist not found
Album not found
Song not found
Most interesting comment from YouTube:

Musikinow

Bangunlah Putra Pertiwi

Sinar matamu tajam namun ragu
Kokoh sayapmu semua tahu
Tegap tubuhmu takkan tergoyahkan
Kuat jarimu kalau mencengkeram
Bermacam suku yang berbeda
Bersatu dalam cengkeramanmu

Angin genit mengelus merah putihku
Yang berkibar sedikit malu-malu
Merah membara tertanam wibawa
Putihmu suci penuh kharisma
Pulau pulau yang berpencar
Bersatu dalam kibarmu

Terbanglah garudaku
Singkirkan kutu-kutu di sayapmu oh.....
Berkibarlah benderaku
Singkirkan benalu di tiangmu
Jangan ragu dan jangan malu
Tunjukkan pada dunia
Bahwa sebenarnya kita mampu

Mentari pagi sudah membumbung tinggi
Bangunlah putra putri ibu pertiwi
Mari mandi dan gosok gigi

Setelah itu kita berjanji
Tadi pagi esok hari atau lusa nanti
Garuda bukan burung perkutut
Sang saka bukan sandang pembalut

Dan coba kau dengarkan
Pancasila itu bukanlah rumus kode buntut
Yang hanya berisikan harapan
Yang hanya berisikan khayalan



All comments from YouTube:

Musikinow

Bangunlah Putra Pertiwi

Sinar matamu tajam namun ragu
Kokoh sayapmu semua tahu
Tegap tubuhmu takkan tergoyahkan
Kuat jarimu kalau mencengkeram
Bermacam suku yang berbeda
Bersatu dalam cengkeramanmu

Angin genit mengelus merah putihku
Yang berkibar sedikit malu-malu
Merah membara tertanam wibawa
Putihmu suci penuh kharisma
Pulau pulau yang berpencar
Bersatu dalam kibarmu

Terbanglah garudaku
Singkirkan kutu-kutu di sayapmu oh.....
Berkibarlah benderaku
Singkirkan benalu di tiangmu
Jangan ragu dan jangan malu
Tunjukkan pada dunia
Bahwa sebenarnya kita mampu

Mentari pagi sudah membumbung tinggi
Bangunlah putra putri ibu pertiwi
Mari mandi dan gosok gigi

Setelah itu kita berjanji
Tadi pagi esok hari atau lusa nanti
Garuda bukan burung perkutut
Sang saka bukan sandang pembalut

Dan coba kau dengarkan
Pancasila itu bukanlah rumus kode buntut
Yang hanya berisikan harapan
Yang hanya berisikan khayalan

Tesar Hernu

Dari kecil dan semakin dewasa saat aku mendengar lagu om iwan, semakin aku memahami makna mendalam di balik lirik2 lagunya. The true legend. ๐Ÿ‘

Lara hatiku

setiap denger lagu iwan fals selalu inget setiap pagi almarhum ayah selalu main gitar nyanyiin lagu2 iwan fals ,alfatihah

Irvan Afriyadi

PANCASILA itu bukanlah rumus kode buntut,,yang hanya berisi harapan,,yang hanya berisi khayalan..
sebuah kata atau lirik yg menyayat hati kaum kecil..
sehat terus bang iwan,kami bangga mempunyai anak bangsa seperti bang iwan..
KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA..

Aall Ardiansyah

Kesini karna kangen music bang iwan masih menggelegar di setiap sudut kota...
Thanks bang untuk lagu" indahmu โค๏ธโค๏ธ

ajining ono ing lathu

Hati terasa DAMAI ketika denger lagu bang iwan....salam anak 90an ๐Ÿ‘

POSAN SIGALINGGING

Siap gerak, berkibarlah selalu MERAH PUTIH DUNIA RAKSASAKU INDONESIA๐Ÿ˜‡

killed TV

Masa kecil ku puas di sugukan lagu2 iwan fals oleh ayahku kala itu 2000 an,hingga akhirnya aku belajar main gitar hanya untuk nyanyiin lagu2 beliau,hingga 2019 ga bosen2 dengerin lagu2 beliau ,semoga bang iwan sehat selalu ๐Ÿ˜ข๐Ÿ˜“๐Ÿ‘๐Ÿค—

aditya nugraha

Sya mrinding baca komen kamu, jujur saya juga sama sedari kecil selalu disuguhkan lagu iwan fals oleh bapak, sampai sekarang bapak yang sudah tua masih sering bermain gitar sembari menyanyikan lagunya, dihari libur setiap pagi ia selalu memutar lagu iwan fals untuk menemani kesehariaannya dirumah.

killed TV

@aditya nugraha terima kasih bang berarti kita sejalur masa kecil kita di hiasi di musik yg tidak membosankan dan ditempah oleh syair2 hebat dari om iwan fals ๐Ÿ‘๐Ÿค—

More Comments

More Versions