Si Pelanggan
Silampukau Lyrics


Jump to: Overall Meaning ↴  Line by Line Meaning ↴

Dolly, yang menyala-nyala di puncak kota,
yang sembunyi di sudut jalang jiwa
pria Surabaya.

Dulu, di temaram jambon gang sempit itu,
aku mursal masuk, keluar, dan utuh
sebagai lelaki.
Di dasar kerat-kerat bir
yang kutenggak dalam kafir,
di ujung ceracau malam yang lingsir,
di dengung hambar aspal yang terus bergulir,
di lubang-lubang nyinyir ranjang matrimoni,
kupertanyakan nasibmu Dolly, oh Dolly.

Dolly, suaka bagi hati yang terluka
oleh cinta, oleh seluruh nelangsa
hidup yang celaka.

Dolly, tempat mentari sengaja ditunda,
di mana cinta tak musti merana
dan banyak biaya.

Di dasar kerat-kerat bir
yang kutenggak dalam kafir,
di ujung ceracau malam yang lingsir,
di detik lamban takdir yang terus bergulir,
di buah-buah kisut ladang matrimoni,
kucari-cari kabarmu Dolly, oh Dolly.

Meski beritamu kini sedang tak pasti,
yakinlah,
pelacur dan mucikari β€˜kan hidup abadi.

Di dasar kerat-kerat bir
yang kutenggak dalam kafir,
di ujung ceracau malam yang lingsir,
di jenuh rutin hari yang terus bergulir,




di celah-celah renggang sumpah matrimoni,
aku panggil-panggil namamu: Dolly, Dolly, Dolly.

Overall Meaning

The song "Si Pelanggan" by Silampukau depicts the complex and often overlooked reality of prostitution in the city of Surabaya. The song starts by describing the towering red-light district called Dolly that is nestled within the city. The lyrics paint a picture of a hidden and seedy world that is only accessible to those who seek it out. The song speaks to a man's personal experience of visiting Dolly, where he enters as a man and leaves intact but not unchanged. The heavy use of alcohol and the harsh realities of prostitution leave him questioning the fate of the women who work there.


The chorus of the song describes Dolly as a sanctuary for the brokenhearted, where love isn't required, and everything comes at a price. Despite the harshness of the environment, the singer of the song finds himself drawn back to Dolly time and time again, searching for some understanding of the women who work there, and their fate. The final lyrics of the song are a plea for Dolly, a name that symbolizes the women of prostitution, to be remembered and for their lives to be valued.


Overall, "Si Pelanggan" is a powerful and poignant song that sheds light on the realities of prostitution that are often ignored or understated. It reflects on the complicated issues of exploitation, survival, and a lack of choice for women who work in the industry.


Line by Line Meaning

Dolly, yang menyala-nyala di puncak kota,
Dolly, a red light district at the top of the city,


yang sembunyi di sudut jalang jiwa
that hides in the corners of lost souls,


pria Surabaya.
of Surabaya men.


Dulu, di temaram jambon gang sempit itu,
In the dim light of that narrow alley,


aku mursal masuk, keluar, dan utuh
I wandered in and out, complete as a man


sebagai lelaki.
back then.


Di dasar kerat-kerat bir
At the bottom of beer bottles,


yang kutenggak dalam kafir,
that I drank as a non-believer,


di ujung ceracau malam yang lingsir,
at the end of the lonely nights,


di dengung hambar aspal yang terus bergulir,
in the dull hum of rolling asphalt,


di lubang-lubang nyinyir ranjang matrimoni,
in the holes of bitter matrimonial beds,


kupertanyakan nasibmu Dolly, oh Dolly.
I wonder about your fate, Dolly, oh Dolly.


Dolly, suaka bagi hati yang terluka
Dolly, a sanctuary for wounded hearts,


oleh cinta, oleh seluruh nelangsa
by love, by all sorrows,


hidup yang celaka.
in this hapless life.


Dolly, tempat mentari sengaja ditunda,
Dolly, where the sun intentionally delays,


di mana cinta tak musti merana
where love doesn't have to be tragic


dan banyak biaya.
but comes at a cost.


Di dasar kerat-kerat bir
At the bottom of beer bottles,


yang kutenggak dalam kafir,
that I drank as a non-believer,


di ujung ceracau malam yang lingsir,
at the end of the lonely nights,


di detik lamban takdir yang terus bergulir,
in the slow moments of destiny that keep rolling,


di buah-buah kisut ladang matrimoni,
in the withered fruits of matrimonial fields,


kucari-cari kabarmu Dolly, oh Dolly.
I keep searching for news of you, Dolly, oh Dolly.


Meski beritamu kini sedang tak pasti,
Even though news about you is uncertain right now,


yakinlah,
believe me,


pelacur dan mucikari β€˜kan hidup abadi.
that prostitutes and pimps will live forever.


Di dasar kerat-kerat bir
At the bottom of beer bottles,


yang kutenggak dalam kafir,
that I drank as a non-believer,


di ujung ceracau malam yang lingsir,
at the end of the lonely nights,


di jenuh rutin hari yang terus bergulir,
in the boredom of days that keep rolling,


di celah-celah renggang sumpah matrimoni,
in the wide gaps of matrimonial vows,


aku panggil-panggil namamu: Dolly, Dolly, Dolly.
I keep calling your name: Dolly, Dolly, Dolly.




Contributed by Samantha L. Suggest a correction in the comments below.
To comment on or correct specific content, highlight it

Genre not found
Artist not found
Album not found
Song not found
Most interesting comments from YouTube:

Wahono Ridhoning Gusti

Dolly
Yang menyala-nyala di puncak kota
Yang sembunyi di sudut jalang jiwa
Pria Surabaya
Dulu
Di temaram jambon gang sempit itu
Aku mursal masuk, keluar, dan utuh
Sebagai lelaki
Di dasar kerat-kerat bir
Yang kutenggak dalam kafir
Di ujung ceracau malam yang lingsir
Di dengung hambar aspal yang terus bergulir
Di lubang-lubang nyinyir ranjang matrimoni
Kupertanyakan nasibmu, Dolly
Oh, Dolly
Dolly
Suaka bagi hati yang terluka
Oleh cinta, oleh seluruh nelangsa
Hidup yang celaka
Dolly
Tempat mentari sengaja ditunda
Di mana cinta tak musti merana
Dan banyak biaya
Di dasar kerat-kerat bir
Yang kutenggak dalam kafir
Di ujung ceracau malam yang lingsir
Di detik lamban takdir yang terus bergulir
Di buah-buah kisut ladang matrimoni
Kucari-cari kabarmu, Dolly
Oh, Dolly
Meski beritamu kini sedang tak pasti
Yakinlah, pelacur dan mucikari 'kan hidup abadi
Di dasar kerat-kerat bir
Yang kutenggak dalam kafir
Di ujung ceracau malam yang lingsir
Di jenuh rutin hari yang terus bergulir
Di celah-celah renggang sumpah matrimoni
Aku panggil-panggil namamu
Dolly, Dolly, Dolly, Dolly ...



Paat

Dolly
Yang menyala-nyala di puncak kota
Yang sembunyi di sudut jalang jiwa
Pria Surabaya
Dulu
Di temaram jambon gang sempit itu
Aku mursal masuk, keluar, dan utuh
Sebagai lelaki
Di dasar kerat-kerat bir
Yang kutenggak dalam kafir
Di ujung ceracau malam yang lingsir
Di dengung hambar aspal yang terus bergulir
Di lubang-lubang nyinyir ranjang matrimoni
Kupertanyakan nasibmu, Dolly
Oh, Dolly
Dolly
Suaka bagi hati yang terluka
Oleh cinta, oleh seluruh nelangsa
Hidup yang celaka
Dolly
Tempat mentari sengaja ditunda
Di mana cinta tak musti merana
Dan banyak biaya
Di dasar kerat-kerat bir
Yang kutenggak dalam kafir
Di ujung ceracau malam yang lingsir
Di detik lamban takdir yang terus bergulir
Di buah-buah kisut ladang matrimoni
Kucari-cari kabarmu, Dolly
Oh, Dolly
Meski beritamu kini sedang tak pasti
Yakinlah, pelacur dan mucikari 'kan hidup abadi
Di dasar kerat-kerat bir
Yang kutenggak dalam kafir
Di ujung ceracau malam yang lingsir
Di jenuh rutin hari yang terus bergulir
Di celah-celah renggang sumpah matrimoni
Aku panggil-panggil namamu
Dolly, Dolly, Dolly, Dolly



All comments from YouTube:

Udara Merah

gua suka banget lagu ini, aransemennya indah. maju terus SILAMPUKAU

Wahono Ridhoning Gusti

Dolly
Yang menyala-nyala di puncak kota
Yang sembunyi di sudut jalang jiwa
Pria Surabaya
Dulu
Di temaram jambon gang sempit itu
Aku mursal masuk, keluar, dan utuh
Sebagai lelaki
Di dasar kerat-kerat bir
Yang kutenggak dalam kafir
Di ujung ceracau malam yang lingsir
Di dengung hambar aspal yang terus bergulir
Di lubang-lubang nyinyir ranjang matrimoni
Kupertanyakan nasibmu, Dolly
Oh, Dolly
Dolly
Suaka bagi hati yang terluka
Oleh cinta, oleh seluruh nelangsa
Hidup yang celaka
Dolly
Tempat mentari sengaja ditunda
Di mana cinta tak musti merana
Dan banyak biaya
Di dasar kerat-kerat bir
Yang kutenggak dalam kafir
Di ujung ceracau malam yang lingsir
Di detik lamban takdir yang terus bergulir
Di buah-buah kisut ladang matrimoni
Kucari-cari kabarmu, Dolly
Oh, Dolly
Meski beritamu kini sedang tak pasti
Yakinlah, pelacur dan mucikari 'kan hidup abadi
Di dasar kerat-kerat bir
Yang kutenggak dalam kafir
Di ujung ceracau malam yang lingsir
Di jenuh rutin hari yang terus bergulir
Di celah-celah renggang sumpah matrimoni
Aku panggil-panggil namamu
Dolly, Dolly, Dolly, Dolly ...

dyan pradila

keren abis!!! vokalisnya mas eki juga ramah,baik,kenal di bandara lansung nyambung,..good luck buat silam pukau, segera beritahu indonesia, ini music khas negara kita!!! maju silampukau!!! salam dari padang :D

Xaverius Leonardo Tarigan

LOVE THE RENDITION OF THIS VERSION, MAS!
Masukkin jadi materi album selanjutnya bagus nih bang asli!!!

Rizka Saputri

Terimakasih kepada seseorang yang telah mengenalkan silampukau kepada saya. Selamat berbahagia juga ya dengan pasangan barunya. ☺️

Luthfie Yudha Irawan

tercium tikungan tajam

Aninda Ayu 06

kok sad:'(

Rizka Saputri

@yazid woi πŸ˜‹

yazid woi

πŸ™‚

Amin Mahfud

@Rizka Saputri sad

2 More Replies...
More Comments

More Versions