Serampang Laut
Herman Tino Lyrics
Jump to: Overall Meaning ↴ Line by Line Meaning ↴
Ayamlah hutan terbang ke hutan
Turun ke tanah mencari makan
Turun ke tanah mencari makan
Hendak memikat burung di hutan
Hendak memikat burung di hutan
Burung di sangkar mati tak makan
Layang layang di atas bukit
Layanglah layang di atas bukit
Terbang melayang di hembus angin
Terbang melayang di hembus angin
Hendak mengharap hujan di langit
Hendak mengharap hujan di langit
Air tempayan dibuang jangan
Air tempayan dibuang jangan
Mari berlayar ke pulau bentan
Mari berlayar ke pulau bentan
Pasang lah layar atas perahu
Pasang lah layar atas perahu
Pasir berkilau ku sangka intan
Pasir berkilau ku sangka intan
Diriku ini yang tidak tahu
Diriku ini yang tidak tahu
Buah pepaya di hiris hiris
Buah pepaya di hiris hiris
Jadi hidangan di waktu senja
Jadi hidangan di waktu senja
Usah percaya mulut yang manis
Usah percaya mulut yang manis
Mulut yang manis ada maksudnya
Mulut yang manis ada maksudnya
Bagaikan kabut di waktu petang
Bagaikan kabut di waktu petang
Melayang tinggi ke atas gunung
Melayang tinggi ke atas gunung
Jangan ditiru ayam di reban
Jangan ditiru ayam di reban
Bertelur satu ribut sekampung
Bertelur satu ribut sekampung
The song "Serampang Laut" tells a story of various birds and their behavior in nature, serving as a metaphor for human behavior and the consequences of one's actions. The first verse describes a wild chicken (ayam hutan) flying from one forest to another in search of food. The second quotes a common method used to capture wild birds, where they are lured into a trap or cage. The singer warns against this practice as it ultimately leads to the bird's death. In the third verse, the imagery shifts to kites (layang-layang) soaring in the sky, representing freedom, and a desire for rain. The fourth verse warns against carelessly wasting resources, such as throwing away water from a jar. Finally, the song mentions a journey to the island of Bentan, where the singer is amazed by the beauty of the sand resembling diamonds. However, the singer admits not knowing much and cautions against believing everything one is told (especially by someone who speaks sweetly), and specifically warns against acting recklessly like chickens who lay eggs all over the place and cause chaos.
The song's lyrics are poetic and contain a lot of symbolic imagery. The theme of nature and the dangers of mankind interfering with it is prevalent throughout the song. Herman Tino's use of metaphors encourages listeners to think about their own behavior and how it can impact the world around them.
Line by Line Meaning
Ayam hutan terbang ke hutan
The jungle fowl flies into the forest
Turun ke tanah mencari makan
It comes down to the ground to search for food
Hendak memikat burung di hutan
Wants to lure birds in the forest
Burung di sangkar mati tak makan
Caged birds die without eating
Layang layang di atas bukit
Kites on the hill
Terbang melayang di hembus angin
Fly and hover in the wind
Hendak mengharap hujan di langit
Wants to hope for rain in the sky
Air tempayan dibuang jangan
Don't throw away the water jar
Mari berlayar ke pulau bentan
Let's sail to Bentan Island
Pasang lah layar atas perahu
Raise the sail on the boat
Pasir berkilau ku sangka intan
The shining sand is mistaken for diamonds by me
Diriku ini yang tidak tahu
Myself, who doesn't know
Buah pepaya di hiris hiris
Papaya fruit sliced thinly
Jadi hidangan di waktu senja
Becomes a dish during sunset time
Usah percaya mulut yang manis
Don't believe sweet words
Mulut yang manis ada maksudnya
Sweet words have a purpose
Bagaikan kabut di waktu petang
Like mist in the evening
Melayang tinggi ke atas gunung
Floating high above the mountain
Jangan ditiru ayam di reban
Don't imitate a chicken in the coop
Bertelur satu ribut sekampung
Laying one egg creates a commotion in the village
Lyrics © O/B/O APRA AMCOS
Lyrics Licensed & Provided by LyricFind
@Kerizterbang
Ayam hutan terbang ke hutan
Ayamlah hutan terbang ke hutan
Turun ke tanah mencari makan
Hendak memikat burung di hutan
Burung di sangkar mati tak makan
Layang layang diatas bukit
Layanglah layang di atas bukit
Terbang melayang dihembus angin
Hendak mengharap hujan di langit
Air tempayan dibuang jangan
Mari berlayar ke pulau Bentan
Pasanglah layar atas perahu
Pasir berkilau kusangka intan
Diriku ini yang tidak tahu
Buah papaya di hiris-hiris
Jadi hidangan di waktu senja
Usah percaya mulut yang manis
Mulut yang manis ada maksudnya
Bagaikan kabut di waktu petang
Melayang tinggi keatas gunung
Jangan di tiru ayam di reban
Bertelur satu ribut sekampung
.
@hymnigaming7044
Rindu betul suasana yg lagu2 mcm ni di radio
@rioibrahim829
Indah sungguh bahasa Melayu. Halus dan kaya dengan pantun pepatah peribahasa serta kiasan. Terimakasih ! As Salaam.
@shaaranimdzain3771
Memang terbaik DSA n HERMAN TINO. Gandingan mantap. Sampai di jiwa. Inilh penyanyi dulu menjiwai
@ctaidah1501
Masya Allah...merdunya...rindu mck2 dulu....
@zolkiflimajid441
Al-Fatihah (Dibaca) buat Allahyarhamah Dato' Hajjah Sharifah Aini
Amin YRA 🤲🤲🤲
@suparmanparman7965
Tak bosan2 dengar ini lagu, teringat jaman sekolah thn 80
@Islandman88-jf1kn
Bila dengar lagu ni teringat era80an rindu aruah mak dgn abah.sebak aku.
@mandimandaku6078
teringat mak abah yg dah lama pergi bila dengar lagu ni.jadi rindu zaman 80an zaman budak budak.
@trew671
suara jantan Pak Herman mmg mantap..
@rosnahrosnah9505
Bestnya duet Bugis sama jowo!