Kini Hatiku Telah Tertawan
Datuk Sharifah Aini Lyrics


Jump to: Overall Meaning ↴  Line by Line Meaning ↴

Kini hatiku telah tertawan
Oleh seorang satria pahlawan
Terpikat dari tinggi baktinya
Yang tak dapat kunilaikan

Sayang sayang seribu kali sayang
Oh sungguh jauh di perbatasan
Wajahmu belum dapat kupandang
Cuma tahukan namanya

Hasrat hatiku ingin bertemu
Menghadiah kalungan bunga
Tapi hatiku tersangat malu
Bimbang tak sudi hatinya

Kini hatiku telah tertawan
Godaanmu bagaikan sembilu




Kasihani hambamu oh Tuhan
Tak sanggup menanggung rindu

Overall Meaning

The song "Kini Hatiku Telah Tertawan" by Datuk Sharifah Aini is a ballad about falling deeply in love with someone who possesses an admirable character, possibly a hero or a knight. The lyrics depict the singer's complete surrender and captivation by this person, who has won over their heart. The singer acknowledges that they are unable to quantify the person's goodness, and they are enamored by their high-minded and virtuous qualities.


Despite the deep love, the singer confesses a timidness in the face of expressing their feelings to the object of their affection, as they do not even know the person's face apart from their name. The singer's desire to meet them and offer them a floral garland is subverted by their fear, which hinders their heart.


The final verse concludes on a lamenting note, with the singer expressing the torment of being consumed by the lover's temptation, akin to a poison that they cannot help but immerse themselves in. They call out to God for mercy, as they are not capable of standing the ache of yearning any further.


Overall, the song invokes a sense of yearning and longing, while also paying tribute to the fascination and admiration a noble heart can inspire.


Line by Line Meaning

Kini hatiku telah tertawan
My heart has been captured by a heroic knight, leaving me unable to escape his charm.


Oleh seorang satria pahlawan
By a chivalrous warrior, this state of captivity has been caused.


Terpikat dari tinggi baktinya
I am enchanted by his noble deeds and high moral standards.


Yang tak dapat kunilaikan
The value of which I cannot measure or quantify.


Sayang sayang seribu kali sayang
Endless and unconditional is my affection, a thousand times over.


Oh sungguh jauh di perbatasan
Sadly, despite my love, we are separated by great distance and distance alone.


Wajahmu belum dapat kupandang
I have yet to lay eyes on his face,


Cuma tahukan namanya
but I do know his name.


Hasrat hatiku ingin bertemu
My heart longs to meet him dearly.


Menghadiah kalungan bunga
To present him with a garland of flowers as a gift;


Tapi hatiku tersangat malu
but my shyness overpowers me,


Bimbang tak sudi hatinya
fearing he may not reciprocate my feelings.


Kini hatiku telah tertawan
Now my heart is trapped and captivated,


Godaanmu bagaikan sembilu
and his allure is as potent as a deadly poison.


Kasihani hambamu oh Tuhan
Oh God, have mercy on your humble servant,


Tak sanggup menanggung rindu
as I am unable to bear the longing and love in my heart.




Lyrics © O/B/O APRA AMCOS

Lyrics Licensed & Provided by LyricFind
To comment on or correct specific content, highlight it

Genre not found
Artist not found
Album not found
Song not found
Most interesting comment from YouTube:

@nursyazana8814

Kini hatiku telah tertawan
Oleh seorang satria pahlawan
Terpikat dari tinggi baktinya
Yang tak dapat kunilaikan

Sayang, sayang, seribu kali sayang
Oh, sungguh jauh di perbatasan
Wajahmu belum dapat kupandang
Cuma tahukan namanya

Hasrat hatiku ingin berderu
Menghadiah kalongan bunga
Tapi hatiku tersangat malu
Bimbang tak sudi hatinya

Kini hatiku telah tertawan
Godaanmu bagaikan sembilu
Kasihani hambamu, oh Tuhan
Tak sanggup menanggung rindu



All comments from YouTube:

@amerfitri3157

Speechless! Gemersik suara, lantunan yang mengasyikkan sedap telinga mendengar. Tiada tolok bandingan dengan penyanyi zaman sekarang.

-ikhlas dari seorang pemuda umur 29 tahun.

@puterimariam2768

Sangat benar, saudara.

@sszaman1

Lagu ini lah yg menjadi minat saya sejak saya berumur 21 tahun dimana lagu tersebut dinyanyikan oleh Datuk Syarifah aini didalam album pertamanya yang sangat popular pada tahun 70 han. Pada masa itu Allahyarahamah masih didalam belasan tahun salepas memenangi pertandingan nyanyian diSingapura. Saya yang yang bertugas sebagai anggota Pasukan Polis Hutan,Bn ke 8. Simpang Rengam,Kluang, Johor ketika itu sentiasa mengikuti perkembangan nyanyian Allahyarahamah Datuk Syarifah Ani yg selalu membuat persembahan pentas diseluruh negeri Johor.Kini saya beruimur 66 tahun dan Datuk syarifah Ani meninggalkan kita pada 5/7/2014 jam lebih kurang 1.20 pagi. Lagunya tetap menjadi kenangan saya " Kini hati kutelah tertawan........................... Alfatihah.............

@zailizainordin9143

Al-Fatihah. Semoga Rohnye dicucuri rahmat dan diletakkan dalam golongan2 orang yang beriman

@sszaman1

Marilah sama sama kita mendoakan supaya roh allahyaraham ditempatkan disyurga disampaing itu mari kita bersedekah bacaan kulhuwallah dan fatihah untuknya.

@czcm1

shahrulzaman shafie sy dr generasi baru ni pun sgt terkesan tatkala mendengar alunan suara buluh perindu beliau..sy hadiahkan al fatihah untuk biduanita negara.  

@adamyusuff9393

al fatihah untuk biduanita sharifah aini
lagu ini dinyanyikan oleh rohani b di tahun 40an

@dannsrosesrosesdanns5079

Saya thn 70 belum lahir. Saya lahir thn 75 saya kenal sharifah aini pertengahan 80an rasa sbb lagu raya

@salehudinmatrasad4509

setuju dengan abang shahrulzaman shafie....ketika lagu ini berkumbang di radio saya berumur 12-13 tahun..banjir besar di Pahang tahun 1970..lagu ini sungguh merdu didengari ketika itu..sharifah aini dengan album pertama..nostalgia..kini usiaku 58 tahun..sungguh jauh masa berlaku...semoga allah merahmati kita semua..

@lisazakariah7823

Kini hatiku telah tertawan Oleh seorang satria pahlawan Terpikat dari tinggi baktinya Yang tak dapat kunilaikan Sayang sayang seribu kali sayang Oh sungguh jauh di perbatasan Wajahmu belum dapat kupandang Cuma tahukan namanya Hasrat hatiku ingin bertemu Menghadiah kalungan bunga Tapi hatiku tersangat malu Bimbang tak sudi hatinya Kini hatiku telah tertawan Godaanmu bagaikan sembilu Kasihani hambamu oh tuhan tak sanggup menanggung rindu

More Comments

More Versions